Azhar, Masyhuri (2016) Karakteristik Fenotip Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Di Balai Penelitian Ternak Bogor. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kelinci (Oryctolagus cuniculus) merupakan salah satu ternak pseudoruminansia yang cukup baik dalam produktivitasnya. Umumnya kelinci dalam satu tahun mampu melahirkan 6 kali dengan jumlah anak per kelahiran (litter size) 2-12 ekor dengan tingkat mortalitas 5-15%, memiliki siklus reproduksi yang pendek (birahi 4 hari sekali) dan lama bunting 30-32 hari. Tingginya produktivitas kelinci, membuat pemanfaatan kelinci sebagai sumber protein juga semakin meningkat. Kelinci merupakan sumber penghasil daging terbaik karena dalam daging kelinci yaitu terkandung protein 20,8%, lemak 10,2%, energi metabolis 73 MJ/kg dan rendah kolesterol 0,1%. Penelitian tentang karakteristik fenotip kelinci (Oryctolagus cuniculus) dilaksanakan di Kandang Kelinci Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI Jalan Veteran III, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Balitnak terletak pada ketinggian 450-500 meter di atas permukaan laut, curah hujan 3500-4000 mm/tahun, dengan suhu lingkungan 22-28ºC. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 4 Agustus 2015 sampai tanggal 3 September 2015. Tujuan penelitian ini viii adalah untuk mengetahui karakteristik fenotip kelinci penghasil daging dan kelinci penghasil fur di Balitnak. Manfaat yang diharapkan dari adanya penelitian ini antara lain sebagai dasar dalam penentuan standarisasi kelinci dan sumber informasi dalam melakukan penilaian terhadap bangsa kelinci yang dikembangkan serta sebagai panduan dalam menentukan kebijakan pengembangan kelinci penghasil daging dan kelinci penghasil fur. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 11 ekor kelinci Hycole betina, 10 ekor kelinci Hycole jantan, 11 ekor kelinci Hyla betina, 14 ekor kelinci Hyla jantan, 10 ekor kelinci Rex betina, 10 ekor kelinci Rex jantan, 10 ekor kelinci Satin betina dan 10 ekor kelinci Satin jantan. Kisaran umur yang digunakan yaitu antara 6-8 bulan berdasarkan catatan induk dan pejantan yang ada. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pengambilan data secara Purposive Sampling. Pengamatan dilakukan terhadap bobot badan, ukuran kepala (panjang, lebar dan tinggi), dada (lingkar, dalam dan lebar), panjang tulang radius ulna, panjang tulang humerus, panjang tulang tibia, panjang tulang femuris, punggung (panjang dan lebar) dan telinga (panjang dan lebar). Data didesain dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 macam perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari 10 kelompok. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Uji Jarak Ganda Duncan digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan ukuran morfometrik dari tiap bangsa kelinci. Penentuan hubungan kekerabatan kelinci di dalam maupun antar populasi digunakan fungsi diskriminan sederhana melalui pendekatan jarak Mahalanobis. Untuk membantu analisis statistik Mahalanobis digunakan paket program SAS ver. 6.12 dengan menggunakan prosedur PROC DISCRIM. Hasil analisis diskriminan digunakan untuk menyusun pohon fenogram dengan menggunakan software MEGA 2 dengan teknik Unweight Pair Group Method with Arithmetic ix (UPGMA). Penentuan peta penyebaran bangsa kelinci digunakan analisis Canonical dengan bantuan program SAS ver. 6.12 dengan menggunakan prosedur PROC CANDISK. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat nyata pada ukuran morfometrik antar jenis kelamin pada bangsa kelinci Hycole, Hyla, Rex dan Satin di Balitnak. Hasil uji jarak genetik Mahalanobis dari keempat bangsa kelinci ini menunjukkan adanya penyebaran menjadi 2 kelompok, yaitu kelinci Hycole yang memiliki kesamaan ukuran morfometrik dengan kelinci Hyla sebesar 1,66, dan kelinci Rex memiliki kesamaan ukuran morfometrik dengan kelinci Satin yaitu sebesar 2,36. Hasil analisis kanonik diperoleh keragaman total ukuran tubuh pada komponen pertama sebesar 83,26% dengan pembeda ukuran morfometrik panjang tulang radius ulna, panjang tulang tibia, panjang telinga dan lebar telinga dan komponen kedua sebesar 10,16% dengan pembeda ukuran morfometrik panjang tulang humerus. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah apabila akan dilakukan persilangan di dalam bangsa kelinci penghasil daging (Hycole dan Hyla) serta kelinci penghasil fur (Rex dan Satin) tidak akan mendapatkan peningkatan ukuran tubuh apabila tidak disertai dengan seleksi yang ketat. Kelinci penghasil daging dan kelinci penghasil fur masih dapat dilakukan persilangan di antara kedua bangsa tersebut dengan tujuan mendapatkan peningkatan ukuran tubuh dikarenakan cukup jauhnya jarak genetik tersebut. Standar pembibitan dan pemeliharaan kelinci di tingkat peternak perlu dibentuk dengan berdasarkan karakteristik fenotip pada tiap bangsa kelinci. Tujuan usaha dan pemeliharaan pada tiap peternak berbeda, sehingga pedoman dan standarisasi tiap bangsa diperlukan karena berpengaruh pada penghasilan yang akan diperoleh.
English Abstract
The observation on the characteristics of the phenotype of Hycole (PP), Hyla (CC), Rex (RR) and Satin (SS) was conducted to knows the difference characteristic of the phenotype of rabbits meat and rabbits fur at Balitnak. This research were used 86 heads of rabbit in Balitnak. The method was used case study by data in purposive sampling. Data was analyzed by package program of SAS ver. 6.12. The phenogram tree was constructed using package program of MEGA 2. The results showed Hycole and Hyla had bigger morphological size than Rex and Satin. The Mahalanobis test of genetic distance showed that Hycole was not different from Hyla and Rex was not different from Satin with genetic distance of 1.66 and 2.36 respectively. The results of canonical analysis showed most discriminant variables were obtained by length of radius ulna, length of tibia, length of ear and width of ear for first canonical and length of humerus for second canonical. The conclusion was the observation when will be crossing in producing rabbit meat (Hycole and Hyla) and vi producing rabbit fur (Rex and Satin) would not get increase in morphological size if with not a selection.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2016/228/ 051605909 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 13 Sep 2016 14:02 |
Last Modified: | 13 Sep 2016 14:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137841 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |