Analisis Kelayakan Finansial Peternakan Itik Pedaging Kelompok “Karya Tani” Di Kabupaten Mojokerto

Anwar, YasidKhoirul (2016) Analisis Kelayakan Finansial Peternakan Itik Pedaging Kelompok “Karya Tani” Di Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha peternakan itik pedaging merupakan usaha yang mulai banyak diminati dan dikembangkan oleh para peternak unggas karena pemeliharaannya yang relatif lebih mudah dari pada ternak unggas lainnya. Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu daerah yang banyak mengembangkan usaha ternak itik, baik itik petelur maupun itik pedaging. Dinas Peternakan Jawa Timur mencatat populasi itik di Kabupaten Mojokerto tahun 2014 yakni sebanyak 300.318 ekor atau sekitar 6,1% dari total populasi ternak itik di Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2015-Januari 2016 pada kelompok ternak itik “Karya Tani” Kabupaten Mojokerto. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis struktur modal, biaya produksi, penerimaan, keuntungan dan menganalisis finansial melalui perhitungan break even point (BEP), revenue cost ratio (R/C ratio), rentabilitas Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode multistage sampling. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (porposive), pengambilan data digunakan data total sampling, yakni mengambil data dari seluruh anggota kelompok. Data yang telah diambil dilakukan metode penetapan penarikan sampel dengan stratified random sampling. Metode pengumpulan data dengan cara survei untuk wawancara tanya jawab dan kuisioner. Data yang diambil adalah data primer dan skunder dalam 6 periode terakhir. Modal pada peternakan itik kelompok “Karya Tani” menggunakan modal sendiri, total modal peternakan itik hibrida rata-rata setiap periode skala I Rp. 24.808,75,-/ekor terdiri dari modal tetap 8,26% dan modal kerja 91,74%. Skala II Rp. 23.050,40,-/ekor terdiri dari modal tetap 8,17% dan modal kerja 91,83%. Skala III Rp. 22.472,51,-/ekor terdiri dari modal tetap 8,04% dan modal kerja 91,96%. Pada peternakan itik lokal jantan skala I Rp. 19.783,76,-/ekor terdiri dari modal tetap 11,49% dan modal kerja 88,51%. Skala II Rp. 18.984,78,-/ekor terdiri dari modal tetap 10,96% dan modal kerja 89,04%. Skala III Rp. 18.166,03,-/ekor terdiri dari modal tetap 11,03% dan modal kerja 88,97% dari total modal. Modal kerja atau biaya produksi pada peternakan itik hibrida rata-rata setiap periode skala I Rp. 22.761,18,-/ekor terdiri dari biaya tetap 16,94% dan biaya variabel 83,06%. Skala II Rp. 21.170,03,-/ekor terdiri dari biaya tetap 11,00% dan biaya variabel 89,00%. Skala III Rp. 20.667,54,-/ekor terdiri dari modal tetap 8,90% dan biaya variabel 91,10%. Pada peternakan itik lokal jantan skala I Rp. 17.512,33,-/ekor terdiri dari biaya tetap 22,65% dan biaya variabel 77,35%. Skala II Rp. 16.905,50,-/ekor terdiri dari biaya tetap 19,95% dan biaya variabel 80,05%. Skala III Rp. 16.164,88,-/ekor terdiri dari modal tetap 16,51% dan biaya variabel 83,49% dari total modal kerja. Penerimaan peternakan itik hibrida rata-rata setiap periode skala I Rp. 26.693,81,-/ekor, skala II Rp. 26.432,69,-/ekor, skala III Rp. 26.356,57,-/ekor. Pada peternakan itik lokal jantan skala I Rp. 20.562,86,-/ekor, skala II Rp. 20.545,26,-/ekor, skala III Rp. 20.392,97,-/ekor. Keuntungan pada peternakan itik hibrida pada skala I Rp. 3.932,63,-/ekor, skala II Rp. 5.262,66,-/ekor, skala III Rp. 5.689,27,-/ekor. Pada peternakan itik lokal jantan skala I Rp. 3.050,53,-/ekor, skala II Rp. 3.639,76,-/ekor, skala III Rp. 4.228,09,-/ekor. Nilai BEP harga rata-rata setiap periode skala I Rp. 23.652,22,-/ekor, skala II Rp. 22.053,82,-/ekor, skala III Rp. 21.581,36,-/ekor. Pada peternakan itik lokal jantan skala I Rp. 18.249,60,-/ekor, skala II Rp. 17.631,90,-/ekor, skala III Rp. 17.005,08,-/ekor. BEP produk itik hibrida skala I 400 ekor, skala II 1.821 ekor, dan skala III 3.171 ekor. Pada itik lokal jantan skala I 301 ekor, skala II 486 ekor, dan skala III 929 ekor, semakin rendah jumlah atau nilai BEP maka usaha tersebut dapat dikatakan semakin efisien. Nilai R/C Ratio peternakan itik hibrida skala I 1,17, skala II 1,25, skala III 1,28. Pada peternakan itik lokal jantan skala I 1,17, skala II 1,22, skala III 1,26. Nilai R/C Ratio >1 artinya usaha tersebut layak untuk dikembangkan. Nilai rentabilitas peternakan itik hibrida skala I 15,96%, skala II 22,95%, skala III 25,44%, sedangkan pada peternakan itik lokal jantan skala I 15,47%, skala II 19,23%, skala III 23,38%. Hasil nilai rentabilitas pada semua skala termasuk dalam kategori rendah dan buruk. Kesimpulan dari hasil analisis kelayakan finansial usaha peternakan kelompok “Karya Tani” adalah usaha ini layak untuk dikembangkan, usaha peternakan yang paling menguntungkan terdapat pada skala III periode ke 3 peternakan itik hibrida dilihat dari keuntungan Rp. 8.207,97,-/ekor, total modal Rp. 22.520,38,-/ekor dengan struktur modal tetap 8,02% dan modal kerja 91,98%, biaya produksi Rp. 20.715,18,-/ekor, penerimaan Rp. 28.923,15,-/ekor. Skala III periode ke 3 pada peternakan itik hibrida merupakan peternakan itik pedaging paling efisien dengan nilai BEP harga Rp. 21.796,84,-/ekor, nilai R/C Ratio sebesar 1,40, dan nilai Rentabilitas sebesar 36,45%. Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukan perbaikan pada managemen managemen kandang dan pakan. Karena kandang menentukan pertumbuhan itik dan dengan managemen pakan dan ransum pakan yang tepat akan menunjang pertumbuhan dan efisiensi biaya pakan sehingga biaya produksi dapat ditekan agar pendapatan peternak semakin tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/148/051604603
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 01 Jun 2016 13:44
Last Modified: 20 Oct 2021 06:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137751
[thumbnail of Yasid_Khoirul_Anwar_125050100111045_Fapet_UB.pdf]
Preview
Text
Yasid_Khoirul_Anwar_125050100111045_Fapet_UB.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item