Anggraini, Inna (2015) Pengaruh Penggantian Bovine Serum Albumin Pada Cep-2 Dengan Putih Telur Terhadap Kualitas Semen Sapi Limousin Pada Suhu Penyimpanan 3-5oc. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Semen cair merupakan semen hasil pengenceran yang proses penyimpanannya hanya sampai pada suhu dingin (cooling) 4-5°C. Cairanyang diejakulasikan oleh alat kelamin jantan yang terdiri dari spermatozoa dan seminal plasma (semen) yang mulai dikembangkan kembali menggunakan pengencer yang ada, salah satunya yaitu Cauda Epididymal Plasma (CEP-2). Bovine Serum Albumin (BSA) adalah produk impor untuk tambahan CEP-2 dalam memenuhi berbagai asam amino pada plasma semen. Agar mampu mempertahankan kualitas semen dengan pengencer yang harganya murah, perlu uji coba untuk menentukan bahan lokal yang mampu menggantikan BSA pada suhu penyimpanan 3-5°C. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan perbedaan kualitas semen sapi Limousin menggunakan CEP-2 90% (dengan BSA) + 10% Kuning Telur, CEP-2 90% + 0,4% Putih Telur + 10% Kuning Telur, CEP-2 90% + 0,8% Putih Telur + 10% Kuning Telur, CEP-2 90% (tanpa BSA) + 10% Kuning Telur selama penyimpanan di suhu 3-5°C. Materi penelitian yang digunakan adalah semen dari pejantan sapi Limousin yang dipelihara di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dengan frekuensi penampungan semen dua kali dalam seminggu menggunakan metode vagina buatan. Semen pejantan Limousin yang digunakan adalah Wydow, Asset, Mark, Iraz, dan Willis. Lokasi penelitian adalah di laboratorium Reproduksi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Laboratorium dengan empat perlakuan yaitu: P0 (CEP-2 90% (dengan BSA) + 10% Kuning Telur), P1 (CEP-2 90% + 0,4% Putih Telur + 10% Kuning Telur), P2 (CEP-2 90% + 0,8% Putih Telur + 10% Kuning Telur), dan P3 (CEP-2 90% (tanpa BSA) + 10% Kuning Telur). Masing-masing perlakuan dilakukan 10 kali ulangan dan variabel yang diamati yaitu kualitas Makroskopis (volume, warna, bau, pH, dan konsistensi) dan juga kualitas Mikroskopis (% motalitas, % viabilitas, % abnormalitas dan konsentrasi). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Analisis data menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat beda nyata maupun sangat nyata dilanjutkan dengan uji Jarak Duncan. Hasil analisa ragam menunjukkan motalitas paling baik yaitu P1 (90% CEP-2 + 0,4% + 10% KT ) dengan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) pada hari ke 3 sedangkan rataan viabilitas dan abnormalitas paling baik yaitu P1 (90% CEP-2 + 0,4% Albumin + 10% KT) menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) sampai hari ke 5 dan P2 pada abnormalitas (90% CEP-2 + 0,4% Albumin + 10% KT) dengan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) pada semua jam hingga hari ke 5. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan putih telur sebagai bahan makromulekul mampu mempertahankan motilitas sebaik penggunaan BSA ditunjukkan oleh (P1) dengan hasil terbaik terhadap kualitas spermatozoa yakni spermatozoa yang motil selama penyimpanan di suhu 3-5°C. Disarankan untuk melakukan penelitian dengan bahan tambahan yang lainnya untuk mengetahui peningkatan dan penurunan spermatozoa serta lama kemampuan pengencer dalam mempertahankan motilitas individu spermatozoa.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2015/201/051508997 |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 21 Jan 2016 11:13 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 13:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137471 |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAPUS.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar_Isi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
sampul.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |