Pramitasari, Siska (2015) Pengaruh Jenis Pengencer Terhadap Kualitas Semen Sapi Fries Holland (Fh) Pada Tahapan Proses Semen Beku. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian Ini Dilaksanakan Mulai Tanggal 5 Januari 2015 Sampai Tanggal 17 Januari 2015 Di Laboratorium Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Perbedaan Kualitas Spermatozoa Sapi FH Dengan Pengencer Yang Berbeda, Serta Mengetahui Hubungan Antara Derajat Keasaman (Ph) Terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Pejantan FH Pada Tahapan Proses Semen Beku. Hasil Penelitian Diharapkan Dapat Menjadi Masukan Dalam Pengolahan Semen Sebagai Upaya Mempertahankan Atau Meningkatkan Kualitas Semen Dan Bahan Informasi Bagi Peneliti Dan Kalangan Akademisi Atau Instasi Yang Berhubungan Dengan Produksi Semen. Materi Yang Digunakan Adalah Semen Segar Pejantan Sapi FH Yang Memiliki Kriteria Motilitas Individu >70 % Dengan Motilitas Massa ++. Metode Yang Digunakan Adalah Percobaan Laboratorium Menggunakan Perlakuan, Yaitu P1 = Tris Kuning Telur; P2 = Skim Kuning Telur; P3= Andromed, Dengan Masing-Masing Perlakuan 10 Ulangan. Parameter Yang Diukur Adalah Ph, Motilitas, Viabilitas, Dan Abnormalitas Spermatozoa. Rancangan Percobaan Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisa Statistik Menggunakan ANOVA Dengan Uji Lanjut Tukey Test, Dan Analisa Korelasi. Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa Pengaruh Pengencer Terhadap Ph Pada Tahap Before Freezing P1 (6,32 ± 0,10), P2 (6,32 ± 0,10), P3 (6,28 ± 0,10) Dan Tahap After Freezing P1(6,18 ± 0,06), P2 (6,18 ± 0,06), P3 (6,16 ± 0,08); (P>0,05). Pengaruh Pengencer Terhadap Motilitas Pada Tahap Before Freezing P1 (43 ± 5,37%), P2 (38 ± 2,58%), P3 (48 ± 4,22%) Dan Tahap After Freezing P1(29 ± 3,16%), P2 (26 ± 3,94%), P3 (33 ± 2,58%); (P < 0,05). Pengaruh Pengencer Terhadap Viabilitas Pada Tahap Before Freezing P1 (68,84 ± 3,22%), P2 (62,97 ± 7,98%), P3 (74,41 ± 1,61%) Dan Tahap After Freezing P1(52,26 ± 3,06%), P2 (49,09 ± 4,05%), P3 (55,69 ± 1,86%); (P < 0,05). Pengaruh Pengencer Terhadap Abnormalitas Pada Tahap Before Freezing P1 (10,31 ± 0,59%), P2 (10,75 ± 0,59%), P3 (9,81 ± 0,61%) Dan Tahap After Freezing P1(10,01 ± 0,69%), P2 (11,08 ± 0,67%), P3 (10,32 ± 0,67%); (P < 0,05). Hasil Rataan Ph Pada Tahapan Proses Semen Beku Secara Berurutan (6,29 ± 0,10); (6,17 ± 0,07). Rataan Motilitas Pada Tahapan Proses Semen Beku Secara Berurutan (43 ± 5,81%); (29,33 ± 4,30%). Rataan Viabilitas Pada Tahapan Proses Semen Beku Secara Berurutan (68,74 ± 6,81%); (52,35 ± 4,10%). Rataan Abnormalitas Pada Tahapan Proses Semen Beku Secara Berurutan (10,29 ± 0,69%); (10,49 ± 0,82%). Nilai Koefisien Korelasi Ph Terhadap Motilitas Pada Tahapan Proses Semen Beku Secara Berurutan 0,39; 0,40 (P<0,05), Nilai Koefisien Determinasi 0,15; 0,16. Nilai Koefisien Korelasi Ph Terhadap Viabilitas Pada Tahapan Proses Semen Beku Secara Berurutan 0,37; 0,39 (P<0,05), Nilai Koefisien Determinasi 0,14; 0,16. Nilai Koefisien Korelasi Ph Terhadap Abnormalitas Pada Tahapan Proses Semen Beku Secara Berurutan -0,11; -0,05 (P>0,05), Nilai Koefisien Determinasi 0,01; 0,00. Kesimpulan Dari Penelitian Ini Adalah Perubahan Ph Semen Tidak Dipengaruhi Oleh Jenis Pengencer. Kualitas Mikroskopis Spermatozoa Pejantan Sapi FH Dengan Hasil Rataan Motilitas, Viabilitas, Maupun Abnormalitas Paling Baik Berturut-Turut Yaitu Pengencer Andromed, Pengencer Tris Kuning Telur, Pengencer Skim Kuning Telur. Derajat Keasaman Berhubungan Dengan Kualitas Mikroskopis Spermatozoa Yaitu Semakin Turun Derajat Keasaman Maka Diikuti Penurunan Motilitas Dan Viabilitas Serta Diikuti Kenaikan Abnormalitas. Saran Yang Diberikan Adalah Ketiga Pengencer Dapat Digunakan Sebagai Pengencer Semen Dalam Upaya Mempertahankan Atau Meningkatkan Kualitas Semen. Perlu Dilakukan Penelitian Untuk Mengetahui Tingkat Fertilitas Spermatozoa Dalam Setiap Jenis Bahan Pengencer Dengan Melakukan Inseminasi Buatan Pada Sejumlah Betina Akseptor Sesuai Prosedur Ilmiah.
English Abstract
The purposes of this research were to determine the differences of semen quality of Fries Holland (FH) bull by using different dilutions and correlation between the degree of acidity on FH bull sperm quality during frozen semen processing. The method that used in this research was laboratory experimental using Completely Randomized Design (CRD) with three treatments and ten replications. The treatments were consist of P1 (using tris yolk dilution), P2 (using skim yolk dilution) and P3 (using andromed dilution). The parameters observed were degree of acidity (pH), motility, viability, and abnormality. Data were analyzed by Analysis of Variance (ANOVA) and continued by Tukey test. Results showed that there were difference semen quality during processing frozen semen with the best average of motility, viability and abnormalities which are Tris yolk, Skim yolk and Andromed. Meanwhile, the degree of acidity has corelation with microscopic sperm quality. Decreasing of degree of acidity was followed by decreasing motility and viability, also increasing abnormality
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2015/124/051504279 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 02 Jul 2015 14:32 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 09:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137385 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |