Pengaruh Penambahan Tepung Limbah Penetasan Dalam Pakan Terhadap Konsumsi Pakan, Produksi Telur Dan Konversi Pakan Burung Puyuh (Coturnix-Coturnix Japonica)

Hasanah, Durrotun (2015) Pengaruh Penambahan Tepung Limbah Penetasan Dalam Pakan Terhadap Konsumsi Pakan, Produksi Telur Dan Konversi Pakan Burung Puyuh (Coturnix-Coturnix Japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2014 sampai 10 Januari 2015 di laboratorium lapang Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kota Batu. Analisis Proksimat ransum dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung limbah penetasan dalam pakan terhadap penampilan burung puyuh (Coturnix-coturnnix japonica) yang meliputi konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung limbah penetasan dalam pakan terhadap penampilan burung puyuh (Coturnix-coturnnix japonica) yang meliputi konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) betina sebanyak 240 ekor umur 6 minggu dengan rataan bobot badan minggu pertama yaitu 136,31 gram dan rataan hen day production (HDP) (%) minggu pertama yaitu 41,49%. Kandang berbentuk battery yang berukuran panjang, lebar dan tinggi yaitu 25 x 30 x 40 cm sebanyak 24 petak. Tiap petak dilengkapi tempat pakan setengah lingkaran (potongan pipa paralon), tempat minum tipe galon manual, wadah pakan tercecer, dan penampung telur. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung limbah penetasan. Pakan yang digunakan adalah pakan puyuh petelur Crumble yang diproduksi oleh PT. Charoen Phokphand (BP104P). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan sebanyak 4 dan masing-masing perlakuan diulang 6 kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Setiap satu unit percobaan terdiri dari 10 ekor sehingga jumlah yang digunakan adalah 240 ekor burung puyuh. Perlakuan yang diberikan adalah: P0 = penambahan tepung limbah penetasan 0 gram (0%) dalam 1 kilogram pakan, P1 = penambahan tepung limbah penetasan 15 gram (1,5%) dalam 1 kilogram pakan, P2 = penambahan tepung limbah penetasan 30 gram (3%) dalam 1 kilogram pakan dan P3 = penambahan tepung limbah penetasan 45 gram (4,5%) dalam 1 kilogram pakan. Variabel yang diukur adalah konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan burung puyuh. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap perlakuan mempunyai tingkat konsumsi berturut-turut yaitu P0 = 143,28±0,73 g/ekor/minggu, P1 = 143,00±1,53 g/ekor/minggu, P2 = 137,56±0,15 g/ekor/minggu dan P3 = 137,39±0,03 g/ekor/minggu. Nilai produksi telur yang dihasilkan P0 = 50,00±0,25%, P1 = 52,14±0,89%, P2 = 52,62±0,15% dan P3 = 53,57±0,39%. Sedangkan hasil konversi pakan P0 = 2,812±0,0005, P1 = 2,808±0,0019, P2 = 2,763±0,0006 dan P3 = 2,643±0,0007. Hasil penelitian tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi, produksi telur dan konversi pakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tepung limbah penetasan dalam pakan pada burung puyuh periode produksi tidak mempengaruhi konsumsi pakan produksi telur dan konversi pakan. Namun, pada perlakuan P3 menunjukkan nilai produksi telur tertinggi 53,57±0,39% dan menurunkan konversi pakan 2,643±0,0007 dibandingkan pakan tanpa penambahan tepung limbah penetasan. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah penambahan tepung limbah penetasan dapat ditingkatkan lebih dari 45 gram (4,5%) dalam 1 kilogram pakan untuk mengetahui batasan optimal pada pakan burung puyuh dan untuk peningkatan produksi telur burung puyuh.

English Abstract

The research purpose was to study the effects the hatchery waste meal in feed consumption, egg production and feed conversion ratio of quail (Coturnix coturnix japonica). The experiment used 240 female quails aged 6 weeks. The treatment use were hatchery waste meal dose of 1 kilogram feed including P0 = complete feed without hatchery waste meal 0 gram (0%), P1 = complete feed added with hatchery waste meal 15 gram (1,5%), P2 = complete feed added with hatchery waste meal 30 gram (3,0%) and P3 = complete feed added with hatchery waste meal 45 gram (4,5%). The experimental design used was completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 6 replications if there was significant it would be tested by Duncan’s multiple range test. Each experimental unit was consisted of 10 quails. The result of experiment showed that hatchery waste meal gives no significant difference (P>0,05) on feed consumption, feed conversion ratio and egg production.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2015/100/051503626
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 03 Jun 2015 09:15
Last Modified: 20 Oct 2021 08:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137359
[thumbnail of Durrotun_Hasanah_115050113111037_Skripsi_fapet.pdf]
Preview
Text
Durrotun_Hasanah_115050113111037_Skripsi_fapet.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item