Supriyadi (2013) Karateristik Karkas Kelinci Peranakan New Zealand White Yang Diberi Pakan Limbah Kubis (Brassica Oleracea) Tercemar Pestisida. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilakasanakan mulai pada bulan April hingga Mei 2013 di peternakan rakyat milik bapak Winarto Jalan Glatik Desa Ngijo RT. 01 RW. 10 Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Analisa tingkat residu pestisida pada limbah daun kubis dilakukan di Laboratorium Toksikologi Pestisida Fakultas Pertanian dan Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari karakteristik karkas kelinci peranakan New Zealand White yang diberi pakan limbah kubis tercemar pestisida. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor kelinci peranakan New Zealand White dengan umur 1,5 bulan yang dikelompokkan berdasarkan bobot hidup kelompok besar (B), sedang (S) dan kecil (K). Metode penelitian yaitu secara eksplorasi, tentang kebiasaan peternak kelinci menggunakan limbah kubis sebagai pakan. Data skunder diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap petani kubis dan peternak kelinci, data skunder diperoleh dari hasil analisis labolatorium dan hasil penimbangan karkas kelinci. Penelitian ini menggunakan 3 kelompok kelinci dengan 4 ulangan yang dibedakan berdasarkan bobot awal yaitu besar, sedang dan kecil. Pemberian pakan limbah kubis yang mengandung residu pestisida dan konsentrat Susu Pap yang diproduksi oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah bobot karkas, persentase karkas, bobot potongan karkas bagian depan dan bobot potongan karkas bagian belakang belakang. Hasil dari penelitian ini menujukkan terdapat beberapa jenis residu pestisida pada limbah pertanian kubis yaitu endosulfan, profenofos dan klorpirifos masing-masing sebanyak 0,0017 ppm, 0,0028 ppm dan 0,0019 ppm tetapi kandungan residu perstisida tersebut masih dibawah batas aman. Pemberian limbah daun kubis pada kelompok kelinci yang dibedakan berdasarkan bobot badan tidak menimbulkan efek pada bobot karkas, persentase karkas, bobot potongan karkas bagian depan dan bobot potongan karkas bagian belakang dikarenakan limbah pakan yang diguakan sebagai pakan memiliki konsentrasi residu dibahah batas aman. Disimpulkan bahwa kandungan residu yang terdapat pada daun kubis yang umum digunakan peternak masih dalam batas aman ketetapan pemerintah, sehingga tidak memberikan efek terhadap karakteristik karkas kelinci.
English Abstract
The research purpose to identify and investigate the carcass characteristics of new zealand white rabbit that are given cabbage waste that is contaminated by pesticide. The material used in this study were 12 rabbits of New Zealand White breed by the age of 1.5 months with 4 replications were classified into 3 groups based on the initial weights are: large group (B), medium (S) and small (K). The research method which involves the exploration of the habits of farmers use waste cabbage as rabbit feed. Secondary data obtained from interviews directly to farmers, from rabbit ranchers that use cabbage as feed, and from the results of laboratory analysis. Results from this study is that there pesticide residues in agricultural waste cabbage is endosulfan, profenofos and klorpirifos 0.0017 ppm; 0.0028 ppm; 0.0012 ppm. Carcass weight of rabbit large group (B) 601,25+35,07 % , medium group(S) 480,50+14,01 % and small group 386,50+20,27 % (K). Carcass percentage of rabbit large group (B) 44,33+1,05 % , medium group (S) 41,88+0,59 % and small group (K) 41,17+0,96 % . Weight cut fore quarter of rabbit group large (B) 221,00+12,83 %, medium group (S) 190,50+5 % and small group (K) 155,00+10,17 %. Weight cut hind quarter of rabbit large group (B) 380,25+22,25, medium group (S) 290,00+9,20 % and small group (K) 231,50+10,12 %. This results did not gave the significant differentials with normal carcass from other previous author.In conclusion that feeding wasted cabbage containing pesticides below the Minimum Residual for New Zealand White rabbits did not gave the significant impact on the state of carcass rabbit because it is still in the normal amount.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2014/36/051401802 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 12 Mar 2014 07:15 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 05:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137299 |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
ABSTRACT.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
RIWAYAT_HIDUP.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR_PENGESAHAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |