Rosita, ArinMaya (2014) Pengaruh Konsentrasi Sari Kunyit (Curcuma Domestica Val) Terhadap Kualitas Telur Asin Ditinjau dari Kadar Garam, Kadar Protein, Kadar Air Dan Kandungan Vitamin C”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Telur asin merupakan salah satu pengawetan telur. Telur yang biasanya digunakan dalam pembuatan telur asin yaitu telur itik. Prinsip pembuatan telur asin adalah terjadinya proses ionisasi garam NaCl dalam adonan yang kemudian berdifusi ke dalam telur melalui pori-pori kerabang. Saat ini telur asin kurang disukai oleh konsumen karena kurangnya inovasi dalam pembuatan telur asin. Dengan adanya penambahan sari kunyit mampu memberikan inovasi yang diharapkan dapat diterima oleh konsumen serta menambah nilai jual telur asin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada bulan April–Mei 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan terbaik dari penambahan konsentrasi sari kunyit pada telur asin ditinjau dari kadar garam, kadar protein, kadar air, dan kadar vitamin C. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur asin yang dibuat dari telur itik, garam, air untuk pembuatan larutan garam, dan sari kunyit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini yaitu P0 (0%), P1 (25%), P2 (50%), dan P3 (75%) dari volume larutan garam jenuh yang digunakan untuk penggaraman. Variabel yang diamati adalah kadar garam, kadar protein, kadar air, dan kadar vitamin C. Data yang diperoleh, selanjutnya diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel, kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik menggunakan Analisis Ragam (ANOVA). Apabila terdapat perbedaan diantara perlakuan, maka akan dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan’s (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi sari kunyit yang berbeda pada telur asin memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar garam dan kadar vitamin C, tetapi tidak terdapat perbedaan pengaruh yang nyata (P >0,05) terhadap kadar protein dan kadar air pada putih telur dan kuning telur. Nilai kadar garam yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah 1,26+0,19-2,32+0,50%, semakin tinggi konsentrasi sari kunyit yang ditambahkan, semakin rendah kadar garam yang dihasilkan. Rata-rata kadar protein yang dihasilkan pada penelitian ini adalah 9,88+0,96-11,74+1,37%, semakin tinggi konsentrasi sari kunyit yang ditambahkan, semakin tinggi kadar protein yang dihasilkan. Rata-rata kadar air pada putih telur asin dalam penelitian ini adalah 78,54+2,43- 82,21+4,20%, semakin tinggi konsentrasi sari kunyit yang ditambahkan, semakin sedikit kadar air yang dihasilkan, tetapi pada penelitian ini kadar air yang dihasilkan oleh P0 lebih sedikit daripada telur asin yang diberi perlakuan penambahan konsentrasi sari kunyit. Rata-rata kadar air pada kuning telur asin dalam penelitian ini adalah 36,57+4,30-40,36+2,28 %. Pemberian konsentrasi sari kunyit pada telur asin memberikan hasil yang sama pada kadar air kuning telur asin. Adapun perbedaan tidak terlalu signifikan. Rata-rata kadar vitamin C pada telur asin dalam penelitian ini adalah 0,307+0,012– 0,565+0,079%. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan konsentrasi sari kunyit yang paling sesuai adalah 75%, dengan nilai kadar garam 1,26%, kadar protein 11,74%, kadar air pada putih telur asin 82,10%, kadar air pada kuning telur asin 39,08%, dan kadar vitamin C 0,56%. Penambahan sari kunyit pada telur asin diketahui dapat meningkatkan kadar vitamin C, tetapi menurunkan kadar garam, serta tidak berpengaruh terhadap kadar protein, kadar air pada putih telur dan kuning telur asin. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode tekanan untuk mengurangi kadar garam yang hilang selama proses pengasinan dengan sari kunyit, serta perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan jenis kunyit dalam pembuatan telur asin terhadap kualitas gizi telur asin.
English Abstract
The purposes of this research were determined the best of turmeric juice on salt content, protein content, water moisture, and vitamin C content of salted egg. The materials of this research were duck’s egg, water, salt, and essence of turmeric. The method of this research was experiment using Complete Randomized Design (CRD) with four treatments and for replications. The turmeric juice research were divided into P0 (0%), P1 (25%), P2 (50%), and P3 (75%). The variables were salt content (%), protein content (%), water moisture (%), and vitamin C content (%). Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and the analysis would be continued by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) if it was found significant effect among treatmeants. The resultshowed that the turmeric juice gave highly significant different effect (P<0,01) on salt content and vitamin C content; but did not give significanty different effect ( P>0,05) on protein content and water content. Based on the results, it can be concluded that the consentrate of turmeric juice 75% in salted egg was the best treatment wich was indicated 1,26% of salt content, 11,74% of protein content, 82,1% of water moisture on egg white, 39,08% on yolk, and 0,56 % of the vitamin C content.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2014/241/051406779 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 10 Oct 2014 08:21 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 04:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137223 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |