Pengaruh Suplementasi Daun Ketela Pohon Dengan Pakan Basal Jerami Jagung Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan Dan Konversi Pakan Pada Domba Ekor Gemuk

Dimyati, AliFahmi (2014) Pengaruh Suplementasi Daun Ketela Pohon Dengan Pakan Basal Jerami Jagung Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan Dan Konversi Pakan Pada Domba Ekor Gemuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu pakan yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak melalui teknologi pengolahan pakan adalah daun ketela pohon (Manihot utilissima. Pohl), karena daun ketela pohon tersedia secara melimpah dan mempunyai kandungan protein kasar yang cukup tinggi yaitu berkisar 20%. Pemanfaatan daun ketela pohon terkendala dengan zat anti nutrisi yang terkandung yaitu asam sianida, sehingga perlu adanya teknologi pengolahan seperti pembuatan silase, hay (daun kering) atau tepung sehingga dapat menurunkan kandungan zat anti nutrisi pada daun ketela pohon. Penelitian ini dilaksanakan dengan percobaan In vivo dilaksanakan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada 5 Desember 2012 sampai 25 Februari 2013. Analisis kandungan nutrien pakan penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi daun ketela pohon dengan pakan basal jerami jagung (Zea mays) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan pada domba ekor gemuk. Menentukan level optimal penggunaan daun ketela pohon bentuk silase maupun kering dalam pakan yang menghasilkan performa terbaik pada domba ekor gemuk, serta menentukan strategi pemberian pakan suplemen yang paling tepat pada peternak. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba ekor gemuk jantan yang berumur 6 - 12 bulan dengan bobot badan awal 11 - 17 kg, sejumlah 28 ekor yang ditempatkan di kandang metabolis. Pakan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari jerami jagung, tepung gaplek, urea, silase daun ketela pohon dan daun ketela pohon kering. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok berdasarkan bobot badan. Analisis data menggunakan analisis peragam yang terdiri dari tujuh perlakuan pakan dengan empat kelompok berdasarkan bobot badan. Kelompok I = 13,5-15,375; II = 15,375-17,25; III = 17,25-19,125; IV = 19,125-20,4. Perlakuan yang diberikan adalah: P0: jerami jagung + tepung gaplek + urea (1% dari konsumsi Bahan Kering atau setara dengan 8 g/ekor/hari), P1 : jerami jagung + tepung gaplek + silase daun ketela pohon (0,5 g Protein Kasar/kg Bobot Badan setara dengan 248,02 g/ekor/hari), P2: jerami jagung + tepung gaplek + silase daun ketela pohon (1 g PK/kg BB setara dengan 496,04 g/ekor/hari), P3 : jerami jagung + tepung gaplek + silase daun ketela pohon (1.5 g PK/kg BB setara dengan 744,06 g/ekor/hari), P4 : jerami jagung + tepung gaplek + daun ketela pohon kering (0,5 g PK/kg BB setara dengan 43,47 g/ekor/hari), P5 : jerami jagung + tepung gaplek + daun ketela pohon kering (1 g PK/kg BB setara dengan 86,94 g/ekor/hari), P6: jerami jagung + tepung gaplek + daun ketela pohon kering (1,5 g PK/kg BB setara dengan 130,41 g/ekor/hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis peragam pakan perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi bahan kering dan bahan organik dan sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi protein kasar. Konsumsi Bahan Kering, Bahan Organik, Protein Kasar tertinggi pada pakan yang menggunakan silase daun ketela pohon 1,5% PK (P3) masing-masing sebesar 79,34; 74,98; dan 10,39 g/kg BB0,75/hari, sedangkan konsumsi BK, BO, PK tertinggi pada pakan yang menggunakan daun ketela pohon kering 1,5% PK (P6), masing-masing sebesar 93,84; 87,67; dan 11,74 g/kg BB0,75/hari. Nilai PBB pada penelitian ini menunjukkan hasil berbeda sangat nyata (P<0,01). Nilai Pertambahan Bobot Badan tertinggi pada perlakuan silase daun ketela pohon 45,95 g/ekor/hari (P3) sedangkan nilai PBB tertinggi pada perlakuan daun ketela pohon kering 60,15 g/ekor/hari (P6). Nilai konversi pakan pada penelitian ini menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01). Nilai konversi pakan terendah pada perlakuan silase daun ketela pohon 14,56 (P3) sedangkan nilai konversi pakan terendah pada perlakuan daun ketela pohon kering 13,44 (P6). Kesimpulan penelitian ini bahwa suplementasi silase daun ketela pohon menghasilkan produktivitas lebih rendah apabila dibandingkan dengan suplementasi daun ketela pohon kering namun pada masing-masing level pemberian sebanyak 1,5 g PK/kg BB memberikan hasil yang sama terhadap konsumsi BK, BO dan memberikan hasil yang terbaik terhadap konsumsi PK, pertambahan bobot badan serta konversi pakan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan untuk menggunakan silase daun ketela pohon atau daun ketela pohon kering sebanyak 1,5 g PK/kg BB sebagai pakan domba ekor gemuk.

English Abstract

This research aimed finding out the effect of cassava leaf supplementation on feed intake, BWG, and feed conversion fat-tailed sheep. Twenty eight sheep were used in treatments. Study employed RBD consisting of seven treatments and four groups based on body weight. Treatments given of research were as follows: P0: corn straw + cassava flour (80 g) + urea (1% DM intake); P1: corn straw + cassava flour (80 g) + cassava leaf silage (0.5 g CP/kg BW); P2: corn straw + cassava flour (80 g) + cassava leaf silage (1 g CP/kg BW); P3: corn straw + cassava flour (80 g) + cassava leaf silage (1.5 g CP/kg BW); P4: corn straw + cassava flour (80 g) + dried cassava leaves (hay) (0.5 g CP/kg BW); P5: corn straw + cassava flour (80 g) + hay (1 g CP/kg BW); P6: corn straw + cassava flour (80 g) + hay (1.5 g CP/kg BW). The findings showed the treatments had significant effect (P<0.05) on intake of DM and OM, very significant effect (P<0.01) toward consumption of CP. The highest consumption of DM, OM, and CP feed using 1.5% CP of cassava leaf silage (P3) was respectively 79.34; 74.98; 10.39 g/kg BW0,75/day, and using 1.5% CP of hay (P6) was respectively 93.84; 87.67; 11.74 g/kg/BW0.75/day. The value of BWG showed very significant effect (P<0.01). The highest value of BWG was 45.95 g/head/day (P3) and 60.15 g/head/day (P6). The value of feed conversion displayed very significant effect (P<0.01). The lowest of feed conversion was 14.56 (P3) and 13.44 (P6). To conclude, cassava leaf silage supplementation had lower productivity than hay supplementation had, each 1.5 g CP/kg BW of treatment level gave intake DM, OM the same result, and gave the best result to intake CP, BWG, and feed conversion.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2014/187/051405861
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 07 Oct 2014 11:26
Last Modified: 20 Oct 2021 03:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137164
[thumbnail of SKRIPSI_Ali_Fahmi_Dimyati_(0910550204).pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_Ali_Fahmi_Dimyati_(0910550204).pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item