Pengaruh Penambahan Gelatin Sebagai Enkapsulan Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Kadar Air, Kadar Abu, Kelarutan Dan Rendemen

Sari, SriMaitaEkaPermata (2013) Pengaruh Penambahan Gelatin Sebagai Enkapsulan Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Kadar Air, Kadar Abu, Kelarutan Dan Rendemen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 bertempat di Laboratorium Pengujian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi gelatin yang optimal sebagai enkapsulan terhadap kadar air, kadar abu, kelarutan dan rendemen pada mikroenkapsulasi ekstrak pegagan dengan metode spray drying. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak pegagan ( Centella asiatica) dan gelatin Metode yang digunakan adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan yaitu penambahan gelatin sebagai enkapsulan pada ekstrak pegagan dengan konsentrasi tanpa gelatin (P 0 ),penambahan 2 % gelatin (P 1 ), 4 % gelatin (P 2 ), dan 6 % gelatin (P 3 ) dengan masing-masing perlakuan dilakukan 3 ulangan. Variabel yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kelarutan dan rendemen. Analisis data menggunakan analisis ragam, apabila diantara perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gelatin sebagai enkapsulan pada berbagai konsentrasi pada mikroenkapsulasi ekstrak pegagan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air, kadar abu, kelarutan dan rendemen. Semakin tinggi kadar gelatin maka semakin rendah kadar air yang terkandung di dalamnya. Rendahnya kadar air ini disebabkan karena penguapan pada produk yang berkonsentrasi lebih tinggi daripada produk yang lebih rendah. Kadar abu mikrokapsul semakin menurun seiring dengan meningkatnya penambahan gelatin sebagai enkapsulan. Kadar abu menunjukkan jumlah unsur anorganik atau mineral dari suatu bahan. Kadar abu yang diperoleh menunjukkan bahwa gelatin yang digunakan tidak mengandung unsur anorganik atau mineral, karena semakin kecil kadar abu suatu bahan, maka mineral yang terkandung dalam suatu bahan juga kecil.. Semakin besar ukuran mikroenkaspul menyebabkan mikroenkapsul susah larut. Semakin tinggi kadar air yang terkandung pada mikroenkapsulat ekstrak pegagan, maka akan semakin sedikit rendemen yang dihasilkan dari hasil mikroenkapsulasi. Semakin tinggi konsentrasi enkapsulan terhadap ekstrak pegagan semakin rendah rendemen yang dihasilkan. Hal ini disebabkan jumlah penyalut sangat berperan terhadap rendemen produk terenkapsulasi. Sementara itu, air dan komponen flavor ada yang menguap selama proses pengeringan dan peranannya kecil terhadap rendemen produk terenkapsulasi. Penggunaan gelatin sebagai bahan penyalut dengan konsentrasi 6 persen memberikan hasil terbaik ditinjau dari rendahnya kadar air yaitu5,70 ±0,21 %, kadar abu 3,30±0,08%, dan tingginya kelarutan yaitu 96,59%±0,32% dan rendemen 16,54±0,09 g pada ekstrak pegagan . Disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan meningkatkan konsentrasi gelatin sebagai enkapsulan lebih dari 6% pada pembuatan ekstrak pegagan metode spray drying.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2013/85/051307357
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 14 Nov 2013 09:21
Last Modified: 19 Oct 2021 13:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137050
[thumbnail of SRI_MEITA_(0910553044).pdf]
Preview
Text
SRI_MEITA_(0910553044).pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item