Efektifitas Kebuntingan Berdasarkan Ultrasonografi (USG) Dari Hasil Perkawinan Inseminasi Buatan Antara Kambing Boer Dengan Kambing Peranakan Etawah (PE).

Rindang, IsabellaMY (2012) Efektifitas Kebuntingan Berdasarkan Ultrasonografi (USG) Dari Hasil Perkawinan Inseminasi Buatan Antara Kambing Boer Dengan Kambing Peranakan Etawah (PE). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian dilaksanakan mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2012 di peternakan kambing CV. Agriranch Desa Giripurno Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi deteksi kebuntingan dini menggunakan USG pada umur kebuntingan 30 hari dan 45 hari. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah induk kambing PE paritas 2 dan 3 masing-masing sebanyak 32 dan 37 ekor yang telah diinseminasi dengan sperma kambing Boer. Alat yang digunakan berupa alat ultrasonografi (USG) untuk ternak merek “Draminsky Ultrasound Scaner” dengan probe transducer 5 MHz, image mode berupa B-mode yang akan di- display pada LCD dengan ikuran 6,4 inch . Metode penelitian adalah pengamatan langsung. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kondisi umum lokasi peternakan dan konsistensi, akurasi dan sensitivitas deteksi kebuntingan pada umur 30 hari dan 45 hari setelah dilakukan perkawinan dengan IB menggunakan USG. Data dianalisis dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada deteksi kebuntingan 30 hari terdapat 15 ekor induk bunting dan 17 ekor induk tidak bunting sesuai dengan hasil USG yang telah dilakukan pada umur kebuntingan 30 hari, sedangkan pada umur deteksi 45 hari terdapat 29 ekor yang bunting dan 3 ekor tidak bunting dengan angka C 2 hitung 11.89 (P<0.05). Nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas perbedaan deteksi kebuntingan dini dengan USG pada umur 30 hari mempunyai nilai sebesar 46.87, 73.33 dan 91.30% sedangkan pada deteksi kebuntingan umur 45 hari sebesar 86.48, 90.62 dan 100%. Kesimpulan bahwa diagnosa kebuntingan dini menggunakan alat USG pada umur 45 hari kambing PE yang diinseminasikan dengan semen kambing Boer lebih akurat dibandingkan deteksi kebuntingan pada umur 30 hari. saran deteksi kebuntingan dini pada kambing PE dilakukan pada umur 45 hari karena hasil yang dihasilkan lebih akurat dan untuk operator peralatan USG diberikan pembelajaran khusus untuk meningkatkan ketrampilan dalam penggunaan alat tersebut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2012/154/051301433
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Jul 2013 14:08
Last Modified: 21 Oct 2021 03:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136773
[thumbnail of SAMPUL_KESASAR.pdf]
Preview
Text
SAMPUL_KESASAR.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of ii_setelah_kompre.pdf]
Preview
Text
ii_setelah_kompre.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI_BELA.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_BELA.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item