Hubungan keeratan antara Electrical Conductivity (EC) dan California Mastitis Test (CMT) dalam mendeteksi mastitis subklinis pada kambing Peranakan Etawa (PE)

GiyarPraptiNingrum (2011) Hubungan keeratan antara Electrical Conductivity (EC) dan California Mastitis Test (CMT) dalam mendeteksi mastitis subklinis pada kambing Peranakan Etawa (PE). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilakukan di peternakan rakyat pada tanggal 6 Nopember hingga 30 Nopember 2010 di beberapa lokasi, yaitu Desa Semanding Kecamatan Dau dan Dusun Baba’an Desa Ngenep Kecamatan Karang Ploso Kabupaten Malang, serta di Desa Mberu Kecamatan Bumiaji dan jl. Teratai Gang 1 Kelurahan Songgokerto Kecamatan Batu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara EC dan tingkat mastitis berdasarkan uji CMT serta untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi metode EC dan CMT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengetahuan dasar dalam mendeteksi tingkat mastitis menggunakan CMT dan EC serta sebagai penunjang penelitian selanjutnya. Materi penelitian yang digunakan adalah contoh susu yang diambil dari setiap puting kambing PE laktasi sebanyak 31 ekor dengan periode laktasi 1-4 dan bulan laktasi bervariasi antara 2-4 bulan. Pengambilan contoh susu diambil secara acak kemudian dilakukan pengujian EC dan CMT. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai EC susu berdasarkan tingkat mastitis adalah pada tingkat mastitis 0 (3,73 ± 0,155) mS/cm, T (3,87 ± 0,22) mS/cm, +1 (4,17 ± 0,39) mS/cm, +2 (≥5,16) mS/cm. Tingkat keeratan antara nilai EC dan tingkat mastitis berdasarkan uji CMT sebesar 0,66, serta nilai koefisien determinasi sebesar 0,4324 artinya bahwa tingkat mastitis berdasarkan uji CMT ditentukan oleh nilai EC sebesar 43,24 % sedangkan 56,76 % dipengaruhi oleh faktor yang lain. Metode EC memiliki sensitivitas 66,13 % dan memiliki efisiensi dari segi waktu pengujian per puting dengan waktu 15±0,12 detik, cara penggunaan yang sangat mudah serta biaya pengujian per puting Rp 212,00. Metode CMT memiliki sensitivitas 99 % dan memiliki efisiensi dari segi waktu pengujian per puting 10-15 detik, cara penggunaan yang mudah dan biaya pengujian per puting Rp 748,00. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan erat antara nilai EC dan tingkat mastitis berdasarkan uji CMT dengan r sebesar 0,66. EC dapat digunakan sebagai indikator terjadinya infeksi mastitis subklinis. Semakin tinggi nilai EC maka semakin tinggi pula tingkat mastitis berdasarkan uji CMT. Metode CMT lebih sensitif dibandingkan metode EC untuk mendeteksi mastitis subklinis. Tingkat mastitis dipengaruhi oleh EC dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 43,24%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2011/5/051100940
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 15 Mar 2011 10:01
Last Modified: 20 Oct 2021 22:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136667
[thumbnail of 051100940.pdf]
Preview
Text
051100940.pdf

Download (12MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item