Pengaruh Teat Dipping dengan dekok daun sirih terhadap mastitis subklinis dan kadar laktosa susu sapi perah FH

Ratnasari, Sita (2011) Pengaruh Teat Dipping dengan dekok daun sirih terhadap mastitis subklinis dan kadar laktosa susu sapi perah FH. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Proyek Sapi Perah GKSI Jawa Timur Desa Dawuhan Sengon, Dusun Sawiran, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Pelaksanaannya dimulai pada tanggal 8 Juli sampai dengan 8 Agustus 2010. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh teat dipping dengan menggunakan antiseptik kimia dan antiseptik dekok daun sirih (Piper Bettle L) terhadap kejadian mastitis dan kadar laktosa sapi perah. 2) Membandingkan efektivitas dekok daun sirih dengan konsentrasi 20%, 30% serta kontrol dengan menggunakan antiseptik kimia dalam pencegahan mastitis dilihat dari kadar laktosa sapi perah. Materi yang digunakan adalah 30 ekor sapi perah PFH pada bulan laktasi ke empat sampai ke lima dengan perlakuan yaitu: Perlakuan I : Teat dipping dengan antiseptik kimia. Perlakuan II : Teat dipping dengan dekok daun sirih konsentrasi 20%. Perlakuan III : Teat dipping dengan dekok daun sirih konsentrasi 30%. Masing-masing perlakuan terdiri dari 10 ekor sapi, sebelumnya dilakukan pengujian mastitis terlebih dahulu. Metode yang digunakan adalah eksperimen/percobaan, dilakukan uji White Side Test terlebih dahulu untuk menentukan 3 kelompok perlakuan dan masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 10 ekor sapi perah. Satu perlakuan untuk dengan menggunakan antiseptik kimia dan dua perlakuan lainnya dengan percobaan teat dipping menggunakan dekok daun sirih dengan konsentrasi 20% dan 30%. Uji White Side Test dilakukan setiap 7 hari sekali. Selanjutnya dilakukan pengukuran produksi susu tiap harinya dan uji kadar laktosa setiap 7 hari sekali pada waktu penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh teat dipping pada sapi perah terhadap 1) Tingkat kejadian mastitis PI pada puting A, B, C, D awal perlakuan masing-masing yaitu 0,7; 0,7; 0; 0 dan pada puting A, B, C, D akhir perlakuan masing-masing yaitu 0,2; 0,4; 0,5; 0. Tingkat kejadian mastitis PII pada puting A, B, C, D awal perlakuan masing-masing yaitu 1,3; 0,9; 1,6; 0,9 dan pada puting A, B, C, D akhir perlakuan masing-masing yaitu 0,5; 0,7; 1,4; 1,5. Tingkat kejadian mastitis PIII pada puting A, B, C, D awal perlakuan masing-masing yaitu 0,4; 0,2; 0,1; 0,2 dan pada puting A, B, C, D akhir perlakuan masing-masing yaitu 0,1; 0; 0; 0. 2) Produksi susu awal perlakuan untuk PI, PII dan PIII masing-masing sebesar 6,375 liter; 4,7 liter dan 5,8 liter. Sedangkan produksi susu akhir perlakuan untuk PI, PII dan PIII masing-masing sebesar 5,806 liter; 4,231 liter dan 5,321 liter (P<0,05). 3) Kadar laktosa susu awal perlakuan untuk PI, PII dan PIII masing-masing sebesar 4,249%; 4,313% dan 4,287%. Sedangkan kadar laktosa susu akhir perlakuan untuk PI, PII dan PIII masing-masing sebesar 4,206%; 4,201% dan 4,136% (P<0,05). 4) Efektifitas berdasarkan penurunan kadar laktosa PI lebih tinggi (4,3%) dibandingkan PII dan PIII yaitu masing-masing sebesar 11,2%; 15,1%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa 1) Tingkat mastitis dapat diturunkan dengan teat dipping menggunakan antiseptik kimia, dekok daun sirih 20% dan dekok daun sirih 30%. 2) Penurunan produksi susu dari per minggu pada antiseptik kimia sebesar 11,38%, dekok daun sirih 20% sebesar 9,38% dan dekok daun sirih 30% sebesar 9,58%. 3) Penurunan kadar laktosa susu pada antiseptik kimia sebesar 4,3%, dekok daun sirih 20% sebesar 11,2% dan dekok daun sirih 30% sebesar 15,1%. 4) Ketiga perlakuan tersebut dapat menekan kejadian mastitis, diantara ketiga perlakuan yang terbaik adalah dengan PII (teat dipping dengan dekok daun sirih 20%). 5) Efektifitas berdasarkan penurunan kadar laktosa pada PI lebih kecil (4,3%) dibandingkan PII dan PIII.

English Abstract

The Research conducted in East Java GKSI dairy cattle project of Dawuhan Sengon Country, Sawiran Village, Purwodadi sub District, Pasuruan Regency. The research was conducted from July, 8th until August, 8th, 2010. The method employed is experiment, done firstly by using white side test to determine 3 treatment groups and each group consists of 10 cows. One treatment for chemical antiseptic teat dipping and the other two treatments use experiment of 20% dan 30% concentration of teat dipping of betel vine leaf. White Side Test is done once in every seven days. Then, milk production measurement everyday and lactose content test once in seven days in the time of research. The result indicates that the effect of teat dipping in dairy cattle towards 1) PI mastitis incidence rate of the teat A, B, C, D initial treatment respectively of 0.7, 0.7, 0, 0, and the teat A, B, C, D end of each treatment is 0.2; 0.4, 0.5, 0. PII mastitis incidence rate of the teat A, B, C, D initial treatment respectively of 1.3, 0.9, 1.6, 0.9 and the teat A, B, C, D end of each treatment is 0.5, 0.7, 1.4, 1.5. PIII mastitis incidence rate of the teat A, B, C, D initial treatment respectively ie 0.4, 0.2, 0.1, 0.2 and the teat A, B, C, D end of each treatment is 0,1; 0, 0, 0. 2) Milk production of pretreatment for P1, PII and PIII by 6.375 liters/days; 4.7 liters/days and 5.8 liters/days. Milk Production of final treatment for P1, PII and PIII is 5.806 liters/days, 4.231 liters/days and 5.321 liters/days (P<0.05). 3) Lactose milk content of pretreatment for P1, PII and PIII is 4.249%, 4.313% and 4.287%, while lactose milk content of final treatment for PI, PII and PIII is 4.206%; 4.201% and 4.136% (P<0.05). 4) Effectiveness based on the reduction of lactose content of PI is higher (4.3%) than PII and PIII, by 11.2%; 15.1%. The conclusion of the research is 1) Mastitis rate can be reduced by teat dipping using chemical antiseptic/Povidon Iodin, 20% betel vine leaf and 30% betel vine leaf. 2) The reduction in milk production per week 11,38% chemical antiseptic/Povidon Iodin, 20% betel vine leaf by 9.38% and 30% betel vine leaf by 9.58%. 3) the reduction of milk lactose content in chemical antiseptic/ Povidon Iodin by 4.3%, 20% betel vine leaf by 11.2% and 30% betel vine leaf by 15.1%. 4) Those three treatments can reduce press the mastitis occurrence; the best treatment is using PII (20% teat dipping of betel vine leaf). 5) Effectiveness based on the reduction of lactose content in PI is lower (4. 3%) than PII and PIII.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2011/49/051102406
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id
Date Deposited: 27 Jun 2011 11:12
Last Modified: 20 Oct 2021 21:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136666
[thumbnail of 051102406.pdf]
Preview
Text
051102406.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item