Spesifikasi Antibodi Anti Progesteron Untuk Mendeteksi Kebuntingan Melalui Sampel Air Susu Dan Serum

Sari, LiaEka (2011) Spesifikasi Antibodi Anti Progesteron Untuk Mendeteksi Kebuntingan Melalui Sampel Air Susu Dan Serum. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009 – Juni 2010 dengan perincian sebagai berikut: pengambilan sampel serum dan air susu sapi dilakukan di Laboratorium Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang dan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui spesifikasi antibodi anti progesteron yang dihasilkan dari hewan coba kelinci terhadap progesteron dalam air susu dan serum untuk mendeteksi kebuntingan pada sapi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Antibodi antiprogesteron yang diambil dari kelinci setelah disuntik dengan progesteron, serum dari 6 ekor sapi bunting (bunting 1 bln, 3 bln, 5 bln dan 7 bln), air susu dari 4 ekor sapi bunting (bunting 1 bln dan 5 bln) dan serum dari 10 ekor sapi yang dipastikan tidak bunting. Penelitian ini membandingkan tingkat reaktifitas dan spesifitas antara antibodi antiprogesteron dengan progesteron pada serum dan serum sapi bunting dan tidak bunting dengan metode Dot Blot. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah intensitas warna reaksi antara progesteron yang terkandung dalam air susu dan serum sapi bunting maupun yang tidak bunting dengan antibodi anti progesteron. Data dianalisa secara deskriptif berdasarkan intensitas warna reaksi antara progesteron yang terkandung dalam air susu dan serum sapi bunting maupun yang tidak bunting dengan antibodi anti progesteron hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel air susu dan sampel serum sudah mencukupi kebutuhan untuk analisa berikutnya yaitu isolasi protein. Hasil isolasi protein didapatkan volume tertinggi sebesar 300 μl sedangkan volume terendah sebesar 50 μl, ketersediaan volume protein secara kuantitatif sudah mencukupi kebutuhan untuk analisa Dot Blot. Hasil Dot Blot sampel serum dan sampel air susu sapi bunting menunjukkan intensitas warna yang lebih tebal yaitu warna keunguan sampai ungu kehitaman hal ini mengidentifikasikan adanya ikatan antara antibodi antiprogesteron dengan progesteron di dalam sampel tersebut. Hasil Dot Blot sampel serum sapi tidak bunting menunjukkan intensitas warna lebih tipis yaitu warna merah muda, hal ini menandakan bahwa tidak ada ikatan antara antibodi antiprogesteron dengan progesteron di dalam sampel tersebut. Disimpulkan bahwa Antibodi antiprogesteron mampu mengenali secara spesifik terhadap progesteron yang terkandung di dalam air susu dan serum sapi bunting dengan metode Dot Blot. Sampel serum dan air susu bisa digunakan sebagai materi pengujian untuk mendeteksi kebuntingan. Perlu dilakukan pengujian pada umur kebuntingan kurang dari 1 bulan dan perlunya dirancang dan diproduksi Kit deteksi birahi dan Kit deteksi kebuntingan yang dapat diterapkan di masyarakat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2011/33/051102168
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 03 May 2011 15:29
Last Modified: 20 Oct 2021 21:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136650
[thumbnail of 051102168.pdf]
Preview
Text
051102168.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item