Pengaruh Bobot Dan Frekuensi Pemutaran Telur Pada Saat penyimpanan Terhadap Bobot Tetas, Daya Tetas dan Dead Embryo Pada Penetasan Telur Ayam Arab

Fardiansyah (2011) Pengaruh Bobot Dan Frekuensi Pemutaran Telur Pada Saat penyimpanan Terhadap Bobot Tetas, Daya Tetas dan Dead Embryo Pada Penetasan Telur Ayam Arab. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di rumah Bpk M Djakfar di jalan Urip Sumoharjo no 9 Pasuruan pada tanggal 12 April hingga 2 Mei 2010. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bobot telur dan frekuensi pembalikan telur pada waktu penyimpanan terhadap bobot tetas, daya tetas dan dead embryo pada telur ayam arab. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 540 butir telur ayam arab yang telah diseleksi, berasal dari ayam arab betina dan jantan yang dikawinkan dengan imbangan 1:6 – 1:8. 2 buah mesin tetas dengan tipe still air incubator, termohigrometer, timbangan gram, Egg tray, Candler, formalin, KMnO4, dan kawat kassa untuk menyekat telur. Metode yang digunakan adalah dengan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3x3 faktorial. Apabila ada pengaruh antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji berganda Duncan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa bobot telur tidak memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap daya tetas dan dead embryo, tetapi memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot tetas, rata-rata bobot tetas untuk A1 (tipe kecil) berkisar 23,79 g, A2 (tipe sedang) 26,29 g dan A3 (tipe besar) 27,69 g. Frekuensi pemutaran telur tidak memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap bobot tetas, tetapi memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) daya tetas dan dead embryo, rata-rata persentase daya tetas B0 (tidak diputar) yaitu 20,7 %, B1 (1x sehari) 42,2 % dan B2 (2 hari 1x) 36,3 %, untuk rata-rata dead embryo B0 yaitu 79,3 % , B1 57,8 % dan B2 63,7 %. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin semakin besar bobot telur yang ditetaskan maka semakin besar bobot tetasnya, telur yang memiliki bobot besar belum tentu daya tetasnya menjadi besar pula. Frekuensi pemutaran telur tidak meningkatkan bobot tetas tetapi mempengaruhi daya tetas dan dead embryo. Daya tetas dari frekuensi pemutaran telur 1 hari sekali lebih baik dibanding dengan telur yang diputar 2 hari sekali dan tidak diputar sama sekali.Selama penyimpanan sebaiknya dilakukan pemutaran 1 kali sehari dan untuk menghasilkan bobot tetas telur ayam arab yang ideal sebaiknya menggunakan telur dengan kisaran berat antara 42-46 g.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2011/13/051100950
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 15 Mar 2011 09:44
Last Modified: 20 Oct 2021 21:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136628
[thumbnail of 051100950.pdf]
Preview
Text
051100950.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item