Pengaruh Penggunaan Ampas Tahu sebagai Media Biak dalam Budidaya Cacing Tanah (Eisenia foetida)

DwiKurniawan (2011) Pengaruh Penggunaan Ampas Tahu sebagai Media Biak dalam Budidaya Cacing Tanah (Eisenia foetida). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Mei sampai 28 Mei 2010 di Jalan Andong No. 6A, Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas tahu pada beberapa level sebagai campuran feses sapi potong untuk media biak terhadap produksi kokon, pertambahan bobot badan (PBB), dan mortalitas dalam budidaya cacing tanah (Eisenia foetida). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 750 ekor cacing tanah (Eisenia foetida) berumur 5 bulan yang berasal dari peternakan milik sendiri, ampas tahu diperoleh dari pabrik pengolahan tahu yang ada di kota batu dan kotoran sapi potong diperoleh dari peternak yang ada di dekat tempat penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experiment random model. Metode penelitian dengan 5 perlakuan yang dicobakan dengan menggunakan kotoran sapi yang ditambah dengan ampas tahu pada beberapa level penambahan serta kotoran sapi murni sebagai kontrol. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Variabel yang dihitung dan diamati dalam penelitian ini adalah produksi kokon, persentase PBB, dan mortalitas cacing tanah (Eisenia foetida). Hasil penelitian menunjukkan pH P0, P1, P2, P3, dan P4 masing-masing 24,08 ± 0,873; 24,85 ± 0,906; 24,85 ± 0,906; 24,93 ± 0,889; dan 24,78 ± 0,946, sementara suhu P0, P1, P2, P3, dan P4 masing-masing 7,24 ± 0,517; 7,08 ± 0,585; 6,96 ± 0,691; 6,92 ± 0,508; dan 6,61 ± 0,491. Penambahan ampas tahu sebagai media biak cacing tanah (Eisenia foetida) berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi kokon. Produksi kokon tertinggi pada P1 yaitu 5,02 ± 0,644 butir/ekor, perlakuan P0, P2, dan P3 relatif sama yaitu 3,93 ± 1,255 butir/ekor; 4,05 ± 0,276 butir/ekor; dan 3,67 ± 1,505 butir/ekor, sementara perlakuan P4 produksi kokon sangat rendah yaitu 1,71 ± 0,395 butir/ekor. Penambahan ampas tahu tidak berpengaruh nyata terhadap persentase PBB (P > 0,05) cacing tanah (Eisenia foetida). Persentase PBB cacing tanah (Eisenia foetida) relatif sama pada P0, P1, P2, P3, dan P4 yaitu 7,66 ± 4,708; 14,62 ± 2,842; 13,85 ± 9,671; 19,17 ± 7,826; dan 24,30 ± 4,414. Penambahan ampas tahu berpengaruh sangat nyata terhadap mortalitas (P < 0,01). Mortalitas tertinggi pada perlakuan P4 yaitu 42,7 ± 3,055, sementara perlakuan P0, P1, P2, dan P3 yaitu 2 ± 5,292; 2 ± 3,464; 12 ± 2,000; dan 18 ± 13,115. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah penggunaan ampas tahu pada level 25% (P1) memberikan hasil yang paling optimal dari segi produktivitas yang meliputi produksi kokon, persentase PBB, dan mortalitas pada budidaya cacing tanah (Eisenia foetida). Dianjurkan untuk dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh ampas tahu terhadap daya tetas kokon dalam budidaya cacing tanah (Eisenia foetida) untuk mengetahui secara kongkrit jumlah populasi cacing tanah yang dihasilkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2010/178/051100354
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id
Date Deposited: 18 Feb 2011 08:56
Last Modified: 20 Oct 2021 15:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136565
[thumbnail of 051100354.pdf]
Preview
Text
051100354.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item