Pengaruh subtitusi jagung dengan campuran bungkil inti sawit dan onggok yang difermentasi oleh Microbial Mix Culture terhadap penampilan produksi ayam petelur

SiswiIlmiasari (2010) Pengaruh subtitusi jagung dengan campuran bungkil inti sawit dan onggok yang difermentasi oleh Microbial Mix Culture terhadap penampilan produksi ayam petelur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2009 sampai dengan 24 Januari 2010 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Analisis bahan pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian jagung dengan BISTO dan FBISTO yang difermentasi oleh microbial mix culture dalam pakan terhadap panampilan produksi ayam petelur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang pengaruh penggantian jagung dengan BISTO dan FBISTO yang difermentasi oleh microbial mix culture dalam pakan terhadap panampilan produksi ayam petelur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 144 ekor ayam petelur petelur Strain Isa Brown umur 31 – 35 minggu produksi PT. Charoen Pokphand Surabaya. Hen Day Production awal penelitian adalah 97 ± 8,77 % dengan koefisien keragaman 9,03 %. Penggunaan pakan BISTO dan FBISTO sebagai pengganti jagung diberikan empat level penggantian yaitu 25, 50, 75 dan 100 %. Variabel yang digunakan adalah konsumsi pakan, Hen Day Production, Egg Mass, konversi pakan dan Income Over Feed Cost.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang dengan 3 bentuk dan 4 level. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis statistik Rancangan Acak Lengkap pola Tersarang dan apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian jagung dengan BISTO dan FBISTO yang difermentasi oleh microbial mix culture dalam pakan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) dan level penggunaan tersarang pada jenis pakan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan, Hen Day Production, Egg Mass, konversi pakan dan Income Over Feed Cost. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan BISTO lebih baik dibandingkan FBISTO dimana level 25 % pada BISTO merupakan level terbaik dan pengantian jagung dengan BISTO maupun FBISTO tidak dapat menggantikan penggunaan jagung terhadap penampilan produksi ayam petelur, akan tetapi penggunaan BISTO dapat meningkatkan IOFC. Saran dari penelitian ini adalah untuk menggunakan BISTO pada level 25 % sebagai pengganti jagung dalam pakan ayam petelur.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2010/170/051100023
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 25 Jan 2011 11:06
Last Modified: 20 Oct 2021 15:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136557
[thumbnail of 051100023.pdf]
Preview
Text
051100023.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item