FarijAliMurtadlo (2010) engaruh penambahan bawang putih (allium sativum) terenkapsulasi sebagai aditif pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Labortorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya di Desa Sumber Sekar Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bawang putih enkapsulasi sebagai aditif pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging yang diukur melalui variabel konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah DOC ayam pedaging strain Lohmann Platinum yang diproduksi oleh PT Multibreeder Adirama Indonesia Sidoarjo tbk., sebanyak 80 ekor yang tidak dibedakan jenis kelaminnya dengan bobot badan awal rata-rata 47,64 ± 3,19 g/ekor dipelihara selama 35 hari. Koefisien keragaman (KK) 6,69 %. Pakan yang digunakan adalah jagung, bekatul, konsentrat ayam pedaging dan bawang putih enkapsulasi. Kandang yang digunakan adalah kandang litter sebanyak 20 petak dimana setiap petak berisi 4 ekor ayam tiap petak dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum dan pemanas lampu listrik. Pemberian pakan dan minum secara ad libitum. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan bawang putih terenkapsulasi pada pakan dengan tingkat penggunaan P0 = pakan basal, P1 = pakan basal + bawang putih enkapsulasi 0,02 % , P2 = pakan basal + bawang putih enkapsulasi 0,04 %, P3 = pakan basal + bawang putih enkapsulasi 0,06 %, P4 = pakan basal + bawang putih enkapsulasi 0,08 %. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan (g/ekor), pertambahan bobot badan (PBB) (g/ekor), konversi pakan dan IOFC (Rp/kg). Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan bawang putih terenkapsulasi pada pakan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan akan tetapi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap PBB, dan memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) pada konversi pakan dan IOFC. Konsumsi pakan tertinggi pada P4 (2847,1±18,7) yaitu dengan penambahan 0,08% bawang putih enkapsulasi sedangkan konsumsi pakan terendah pada P1 (2726,3±109,5) yaitu dengan penambahan 0,04% bawang putih enkapsulasi, PBB tertinggi pada perlakuan P4 (1591,99±57,46) g/ekor dengan penambahan bawang putih enkapsulasi 0,08% sedangkan PBB terendah pada perlakuan P0 (1389,0±47,69) g/ekor yaitu dengan tidak adanya penambahan bawang putih enkapsulasi. Konversi pakan tertinggi pada perlakuan P0 (1,99±0,10) yaitu tanpa penambahan bawang putih enkapsulasi sedangkan konversi pakan terendah pada perlakuan P4 (1,79±0,06) dengan penambahan 0,08% bawang putih enkapsulasi. IOFC tertinggi pada perlakuan P4 (10097,73±716,94) Rp/kg yaitu dengan tambahan 0,08% bawang putih enkapsulasi sedangkan IOFC terendah pada perlakuan P0 (8447,93±725,37) Rp/kg yaitu tanpa penambahan bawang putih enkapsulasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan bawang putih enkapsulasi dalam pakan pada level 0,08 % memberikan hasil yang paling baik terhadap penampilan produksi ayam pedaging (konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan IOFC.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2010/168/051100021 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 25 Jan 2011 09:42 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 15:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136554 |
Preview |
Text
051100021.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |