Pengaruh umur terhadap produksi semen pada sapi Peranakan Ongole

FaradianArdiani (2010) Pengaruh umur terhadap produksi semen pada sapi Peranakan Ongole. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan umur pejantan terhadap produksi semen sapi Peranakan Ongole (PO). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada khalayak umum bahwa umur dapat dijadikan sebagai satu kriteria untuk menseleksi ternak sapi PO sebagai calon pejantan unggul khususnya dalam bidang reproduksi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 13 ekor sapi PO kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan umurnya (<29 bulan), (29-41 bulan), (>41 bulan). Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan mengamati produksi semen segar yang meliputi pemerikasaan kualitatif antara lain motilits massa, warna, konsistensi, dan pH. Pemerikasaan kuantitatif meliputi volume, motilitas individu, persentase hidup, abnormal, dan konsentrasi spermatozoa. Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan analisis ragam dengan membandingkan tiga kelompok bobot badan. Apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi semen pada ketiga kelompok umur (<29 bulan), (29-41 bulan), (>41 bulan) secara berturut-turut secara kualitatif adalah warna putih susu sebesar 61.5, 77.8 dan 68.7%; konsistensi secara keseluruhan : kental, sedang dan encer; motilitas massa (+++): 23.07, 44.5 dan 18.75%; pH (7) : 61.5, 77.8 dan 87.5%. Penilaian secara kuantitatif berturut-turut adalah volume: 3,6 ± 1.06, 2,6 ± 0.76 dan 5,2 ± 0.76 ml (P<0,01); motilitas individu : 58.1 ± 10.23, 73.4 ± 6.67 dan 65.3 ± 3.27% (P<0,05); persentase hidup : 57.5 ± 9.12, 50.7 ± 19.22 dan 63.9 ± 15.29% (P>0,05); persentase abnormal 16.1 ± 9.85, 28.3 ± 9.12 dan 18.2 ± 7.18% (P>0,05); konsentrasi (107 / ml) : 50.7 ± 13.72, 63.4 ± 11.48 dan 54.1 ± 7.40 (P>0,05). Hasil pengujian gabungan volume, motilitas individu, dan konsentrasi yaitu berturut-turut 12053.64, 10916.38 dan 17853.01 juta/ml. Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi semen yang baik untuk dijadikan sebagai pejantan unggul hendaknya memilih sapi dengan umur 29-41 bulan dan perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh umur terhadap fertilitas pejantan di lapangan.

English Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan umur pejantan terhadap produksi semen sapi Peranakan Ongole (PO). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada khalayak umum bahwa umur dapat dijadikan sebagai satu kriteria untuk menseleksi ternak sapi PO sebagai calon pejantan unggul khususnya dalam bidang reproduksi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 13 ekor sapi PO kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan umurnya (<29 bulan), (29-41 bulan), (>41 bulan). Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan mengamati produksi semen segar yang meliputi pemerikasaan kualitatif antara lain motilits massa, warna, konsistensi, dan pH. Pemerikasaan kuantitatif meliputi volume, motilitas individu, persentase hidup, abnormal, dan konsentrasi spermatozoa. Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan analisis ragam dengan membandingkan tiga kelompok bobot badan. Apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi semen pada ketiga kelompok umur (<29 bulan), (29-41 bulan), (>41 bulan) secara berturut-turut secara kualitatif adalah warna putih susu sebesar 61.5, 77.8 dan 68.7%; konsistensi secara keseluruhan : kental, sedang dan encer; motilitas massa (+++): 23.07, 44.5 dan 18.75%; pH (7) : 61.5, 77.8 dan 87.5%. Penilaian secara kuantitatif berturut-turut adalah volume: 3,6 ± 1.06, 2,6 ± 0.76 dan 5,2 ± 0.76 ml (P<0,01); motilitas individu : 58.1 ± 10.23, 73.4 ± 6.67 dan 65.3 ± 3.27% (P<0,05); persentase hidup : 57.5 ± 9.12, 50.7 ± 19.22 dan 63.9 ± 15.29% (P>0,05); persentase abnormal 16.1 ± 9.85, 28.3 ± 9.12 dan 18.2 ± 7.18% (P>0,05); konsentrasi (107 / ml) : 50.7 ± 13.72, 63.4 ± 11.48 dan 54.1 ± 7.40 (P>0,05). Hasil pengujian gabungan volume, motilitas individu, dan konsentrasi yaitu berturut-turut 12053.64, 10916.38 dan 17853.01 juta/ml. Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi semen yang baik untuk dijadikan sebagai pejantan unggul hendaknya memilih sapi dengan umur 29-41 bulan dan perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh umur terhadap fertilitas pejantan di lapangan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2010/144/051003575
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 01 Dec 2010 10:33
Last Modified: 20 Oct 2021 14:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136530
[thumbnail of 051003575.pdf]
Preview
Text
051003575.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item