Pengaruh umur terhadap heat tolerance coefficient dan pertambahan bobot badan dengan pemberian pakan serat kasar rendah pada sapi PFH (Peranakan Fries Holland) jantan

AfifAliAffandi (2010) Pengaruh umur terhadap heat tolerance coefficient dan pertambahan bobot badan dengan pemberian pakan serat kasar rendah pada sapi PFH (Peranakan Fries Holland) jantan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dimulai bulan September sampai Nopember 2007 dengan melakukan percobaan di PKSP (Pusat Koperasi Sapi Potong) Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui respon fisiologis dan pertambahan berat badan pada sapi PFH jantan pada umur yang berbeda. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam manajemen pemeliharaan pada bangsa sapi PFH jantan. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 15 ekor sapi Peranakan Fries Holland (PFH) jantan dengan rincian 6 ekor berumur kurang dari 1 tahun, 7 ekor berumur 1-2 tahun, dan 2 ekor lagi berumur lebih dari 3 tahun yang ditunjukkan oleh gigi seri sapi. Bobot badan sapi PFH jantan yang dipakai dalam percobaan yaitu umur I-0 dengan berat 268,17 kg, umur I-1 dengan berat 400,14 kg dan umur I-2 dengan berat 411 kg. Sapi PFH jantan yang digunakan merupakan sapi yang dipelihara di PKSP Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan disertai pengamatan secara langsung di PKSP Jawa Timur. Penelitian dilakukan selama 8 minggu. Pengamatan HTC dilakukan setiap minggu, pada waktu suhu lingkungan yang paling rendah dan yang paling tinggi dan pengambilan data PBB dilakukan setiap 2 minggu. Hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi penafasan, suhu tubuh dan HTC sapi PFH jantan pada waktu pagi (suhu minimum) dan siang hari (suhu maksimum) berbeda sangat nyata (P<0,01) sedangkan analisis berdasarkan kelompok umur diketahui bahwa kelompok umur I-0 terhadap I-1 tidak berbeda nyata, namun I-2 terhadap I -0 dan I-1 berbeda sangat nyata (P<0,01), hasil analisis PBB harian terhadap kelompok umur tidak berbeda nyata. Disimpulkan bahwa nilai HTC pada sapi PFH jantan pada umur I-0, I-1 dan I-2 sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya frekuensi pernafasan dibandingkan suhu tubuhnya karena suhu tubuh Sapi PFH jantan lebih stabil (homeoterm). Frekuensi pernafasan, suhu tubuh dan HTC pada sapi PFH jantan umur I-2 lebih rendah dibanding dengan sapi PFH jantan umur I-0 dan I-1. Ketahanan terhadap panas pada sapi sapi PFH jantan umur I-2 lebih tinggi dibanding dengan sapi PFH jantan umur I-0 dan I-1 dan memiliki PBBh paling tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2009/156/051000066
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 21 Jan 2010 10:44
Last Modified: 20 Oct 2021 10:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136431
[thumbnail of 051000066.pdf]
Preview
Text
051000066.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item