Pengaruh Jumlah Telur Terhadap Bobot Telur, Bobot Tetas, Bobot Sapih dan Laju Pertumbuhan pada Burung Kenari

CicikSaptikasari (2009) Pengaruh Jumlah Telur Terhadap Bobot Telur, Bobot Tetas, Bobot Sapih dan Laju Pertumbuhan pada Burung Kenari. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanan di pembudidayaan burung Kenari rumah bapak Sudarto yang berada di jalan karya timur IV/ 56 D Blimbing-Malang pada tanggal 17 Februari 2009 sampai 17 Mei 2009. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah telur terhadap bobot telur, bobot tetas, bobot sapih dan laju pertumbuhan pada burung Kenari. Materi yang digunakan adalah burung Kenari jenis lokal yang mempunyai jumlah telur 1, 2, 3 dan 4 butir per periode bertelur, masing-masing 6 ekor. Metode penelitian menggunakan metode percobaan dengan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan terdiri dari P1 = Burung Kenari yang bertelur 1 butir ; P2 = Burung Kenari yang bertelur 2 butir ; P3 = Burung Kenari yang bertelur 3 butir ;P4 = Burung Kenari yang bertelur 4 butir. Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Apabila ada pengaruh antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah telur tidak mempengaruhibobot telur dan bobot tetas burung Kenari, tetapi jumlah telur memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot sapih dan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap laju pertumbuhan. Bobot sapih (g/ekor) paling tinggi ditunjukkan pada perlakuan P1 (21,22 ± 1,95) dan terendah perlakuan P4 (18,31 ± 0,77). Bobot sapih anak yang berjumlah 1 ekor memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap bobot sapih anak yang berjumlah 4 ekor, meskipun tidak berbeda nyata terhadap bobot sapih anak yang berjumlah 2 dan 3 ekor. Laju pertumbuhan (%) paling tinggi ditunjukkan pada perlakuan P1 (44,16 ± 0,63) dan terendah perlakuan P4 (42,40 ± 0,42). Laju pertumbuhan anak yang berjumlah 1 ekor memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap laju pertumbuhan anak yang berjumlah 4 ekor, meskipun tidak berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan anak yang berjumlah 2 dan 3 ekor. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah telur yang dihasilkan, tidak menurunkan bobot telur dan bobot tetasnya. Induk yang paling baik adalah yang mempunyai 3 anak karena menghasilkan bobot sapih dan laju pertumbuhan yang tidak berbeda nyata terhadap induk yang memiliki 1 anak dan jumlah anak yang dihasilkan lebih banyak dari pada induk yang memiliki 1 anak. Induk yang memiliki 4 anak bobot sapih dan laju pertumbuhannya paling rendah. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu sebaiknya dalam pembudidayaan burung kenari memilih induk yang memiliki jumlah telur 3 butir. Jika tetap memelihara yang mempunyai jumlah telur banyak sebaiknya di perhatikan pola pengasuhan induk agar anak yang dihasilkan mempunyai bobot sapih yang tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2009/138/050903258
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 23 Nov 2009 09:09
Last Modified: 20 Oct 2021 10:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136412
[thumbnail of 050903258.pdf]
Preview
Text
050903258.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item