Perbedaan meat bone dan fat ratio antara sapi peranakan brahman dan peranakan limousin pada berbagai tingkat umur

DehanAfandianton (2009) Perbedaan meat bone dan fat ratio antara sapi peranakan brahman dan peranakan limousin pada berbagai tingkat umur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober sampai Desember 2008 di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Danuri Putra, Desa Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui meat fat bone ratio antara sapi Peranakan Brahman dan Peranakan Limousin pada berbagai tingkat umur. Materi penelitian ini adalah Sapi Peranakan Brahman dan Peranakan Limousin sejumlah 326 ekor terdiri dari Sapi Peranakan Brahman tingkat umur PI 2 sejumlah 28 ekor, PI3 sejumlah 43 ekor dan PI4 sejumlah 80 ekor serta Sapi Peranakan Limousin tingkat umur PI2 sejumlah 49 ekor, PI3 sejumlah 26 ekor dan PI4 sejumlah 100 ekor. Analisis data menggunakan uji statistik t yang tidak berpasangan yang digunakan untuk analisis antar bangsa dan umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan, bobot karkas, meat bone ratio dan meat fat ratio antar bangsa Sapi Peranakan Brahman dan Peranakan Limousin tidak berbeda nyata. Bobot badan, bobot karkas, meat bone ratio dan meat fat ratio pada tingkat umur PI2 dan PI3, PI2 dan PI4, PI3 dan PI4 pada masing-masing bangsa berbeda sangat nyata. Rata-rata Bobot badan bangsa Sapi Peranakan Brahman 721,01 kg; bobot karkas 363,44 kg; meat bone ratio 6,67:1 dan meat fat ratio 14,70:1; sedangkan rata-rata bobot badan Peranakan Limousin 707,89 kg; bobot karkas 356,38 kg; meat bone ratio 6,63:1 dan meat fat ratio 14,10:1. Disimpulkan bobot badan, bobot karkas, meat bone ratio dan meat fat ratio antar Bangsa Sapi Peranakan Brahman dan Peranakan Limousin sama. Bobot badan, bobot karkas, meat bone ratio dan meat fat ratio antar Bangsa Sapi Peranakan Brahman dan Peranakan Limousin pada tingkat umur yang sama juga menunjukkan hasil sama. Bobot badan, bobot karkas, meat bone ratio dan meat fat ratio Bangsa Sapi Peranakan Brahman antar umur menunjukkan perbedaan sangat nyata dengan meat bone ratio tertinggi pada tingkat umur PI3. Bobot badan, bobot karkas, meat bone ratio dan meat fat ratio Bangsa Sapi Peranakan Limousin antar umur menunjukkan perbedaan sangat nyata dengan meat bone ratio tertinggi pada tingkat umur PI4. Disarankan Sapi Peranakan Limousin dan Peranakan Brahman layak untuk dikembangkan sebagai ternak pedaging, karena mampu menghasilkan meat fat bone ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan sapi potong lokal. Sapi Peranakan Brahman paling baik dipotong pada tingkat umur PI3, sedangkan Sapi Peranakan Limousin paling baik dipotong padatingkat umur PI4.

English Abstract

The objective of the study was to compare the meat fat bone ratio between Brahman Cross cows and Limousin Cross cows in different ages.. The result of the study showed that body weight, carcass weight, meat bone ratio and meat fat ratio between Brahman Cross beef and Limousin Cross beef weren’t different significantly. Body weight, carcass weight, meat bone ratio and meat fat ratio at stage of age PI 2 and PI3, PI2 and PI4, PI3 and PI4 for each breed were different significantly. The average body weight of Brahman Cross was 721,01±74,55 kg, carcass weight 363,44±36,54 kg, meat bone ratio 6,670,50: 1 ± and meat fat ratio 14 , 70±1 , 85:1 where as the average body weight of Limousin Cross was 707,89±84,89 kg, carcass weight 356,3841,75± kg, meat bone ratio 6,630,28:1± and meat fat ratio 14 , 10±1 , 46:1. We can concluded that body weight, carcass weight, meat bone ratio and meat fat ratio between Brahman Cross cows and Limousin Cross cows are the same other significantly body weight, carcass weight, meat bone ratio and meat fat ratio at stage of age PI2 and PI3, PI2 and PI4, Pi3 and Pi4 at each breed are different significantly. It is suggested that Brahman Cross cows and Limousin Cross cows to bred as a male because it can produce meat fat bone ratio which is higher compare to local beef cattle.Brahman cross cattle are best slaughtered at PI3 age stage and Limousin Cross Cattle are best for slaughtered at PI4 age stage.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2009/104/050902356
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 20 Aug 2009 10:23
Last Modified: 20 Oct 2021 11:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136376
[thumbnail of 050902356.pdf]
Preview
Text
050902356.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item