WidyaEkaPurwaningsih (2008) Pengaruh Perbedaan Umur terhadap Kualitas Fisik (Kadar air, pH, Cooking loss, WHC dan Tekstur) Daging Itik Hibrida Jantan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisikokimia Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Laboratorium Rekayasa Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mulai tanggal 25 Mei sampai 5 Juli 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan umur terhadap kualitas fisik daging itik hibrida jantan ditinjau dari pH, WHC, tekstur, cooking loss dan kadar air. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian dada daging itik hibrida jantan berumur 6, 8, 10, dan 12 minggu. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan adalah daging itik hibrida jantan umur 6, 8, 10, 12 minggu. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam, apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan umur (6, 8, 10 dan 12 minggu) memberikan pengaruh yang nyata terhadap pH, tekstur, kadar air dan WHC, serta berpengaruh nyata terhadap cooking loss. Rata-rata nilai kualitas fisik daging itik hibrida jantan umur 6 minggu adalah pH 5,56; WHC 53,69%; tekstur 50,12 N; cooking loss 44,21%; kadar air 83,07%. Rata-rata umur 8 minggu adalah pH 6,65; WHC 72,38%; tekstur 47,39 N; cooking loss 39,68%; dan kadar air 81,24%. Rata-rata umur 10 minggu adalah pH 5,65; WHC 54,46%; tekstur 72,11 N; cooking loss 37,67%; dan kadar air 79,22%. Rata-rata umur 12 minggu adalah pH 5,97; WHC 60,67%; tekstur 83,29 N; cooking loss 37,55%; dan kadar air 80,25% Daging ItikHibrida jantan dengan perlakuan umur yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pH, tekstur, WHC dan kadar air, serta berpengaruh nyata terhadap cooking loss. Umur merupakan salah satu faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakun pemotongan itik hibrida jantan umur 10 minggu. Disarankan agar pemotongan itik hibrida jantan dilakukan pada umur 10 minggu dan perlu penelitian lebih lanjut mengenai kualitas daging itik pada pemotongan dengan sifat kimianya serta kondisi ternak sebelum pemotongan perlu diperhatikan sehingga tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap kualitas daging.
English Abstract
This research was conducted at Physicochemistry Laboratory, study program of Animal Product Technology and the Laboratory of Intership University Center of Food and Nutrition Gadjah Mada University. The objectives of this research were to know the influence of age differences hybrid male duck meat that has been viewed from the pH, WHC, texture, cooking loss and water content. The material in this research was hybrid male duck meat by the age of 6, 8, 10 and 12 weeks. The experiment method was Complete Random Design with hybrid male duck meat by the age of 6, 8, 10 and 12 weeks treatments. The result of this research showed that hybrid male duck meat with different age treatment gave significant effect in pH, texture, cooking loss, water content, and WHC. The best treatment was hybrid male duck slaugthering by the age of 10 weeks. The suggested to slaugther the hybrid male duck at the age 10 week.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2008/49/050801059 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id |
Date Deposited: | 08 Apr 2008 09:22 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 11:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136319 |
Preview |
Text
050801059.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |