Pemberian pakan, faktor lingkungan, genetik. Kecamatan Parang Kabupaten Magetan termasuk tinggi untuk keberhasilan perkawinan dilihat dari hasil data penelitian, sehingga fertilitasnya juga termasuk

MariaUlfaLatifah (2008) Pemberian pakan, faktor lingkungan, genetik. Kecamatan Parang Kabupaten Magetan termasuk tinggi untuk keberhasilan perkawinan dilihat dari hasil data penelitian, sehingga fertilitasnya juga termasuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juni sampai dengan 1 Agustus 2006 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Analisis bahan pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Pembuatan enkapsulasi dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Sentral dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan asam laktat bentuk cair dan terenkapsulasi sebagai aditif pakan terhadap persentase karkas dan berat organ dalam ayam pedaging (berat hati, berat empedu, berat pankreas, dan berat limfa). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pertimbangan tentang penggunaan asam laktat dalam bentuk cair dan terenkapsulasi sebagai aditif pakan terhadap persentase karkas dan berat organ dalam. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 108 ekor ayam pedaging strain COBB dengan bobot badan rata–rata 43,30 ± 2,92 g tanpa adanya pembedaan jenis kelamin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang, dimana terdiri dari 2 bentuk faktor dan 4 level perlakuan. Setiap perlakuan diulang 3 kali dan setiap ulangan diisi 4 ekor ayam. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis sidik ragam RAL pola tersarang dan apabila terdapat perbedaan perlakuan maka diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan asam laktat dalam bentuk cair dan terenkapsulasi memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap persentase karkas dan berat organ dalam (hati, empedu, pankreas, dan limfa), dimana persentase karkas rata-rata pada bentuk terenkapsulasi (69,80±1,13 %) lebih tinggi dari pada bentukBB) lebih tinggi dari pada bentuk cair (2,56±0,25 g/100g BB), berat empedu rata-rata bentuk cair (0,07±0,01 g/100g BB) lebih tinggi dari bentuk terenkapsulasi (0,06±0,02 g/100g BB), berat pankreas rata-rata bentuk terenkapsulasi (0,21±0,02 g/100g BB) lebih tinggi dari bentuk cair (0,20±0,02 g/100g BB), berat limfa rata-rata bentuk terenkapsulasi (0,11±0,02 g/100g BB) lebih tinggi dari cair (0,10±0,02 g/100g BB). Pada level penggunaan asam laktat bentuk cair dan terenkapsulasi memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap persentase karkas dan berat organ dalam dimana persentase karkas tertinggi pada penggunaan asam laktat bentuk cair adalah level 0,6 % (71,52±1,58 %), persentase karkas tertinggi pada penggunaan asam laktat bentuk terenkapsulasi adalah level 0,4 % (70,86±3,11 %), berat hati tertinggi pada penggunaan asam laktat bentuk cair adalah level 0.2 % (0,70±0,25 g/100g BB), berat hati tertinggi pada penggunaan asam laktat bentuk terenkapsulasi adalah level 0,6 % (2,69±0,19 g/100g BB), berat empedu pada penggunaan asam laktat cair dengan level 0,2 %, 0,4 %, 0,6 % adalah sama (0,07±0,02 g/100g BB), (0,07±0,01 g/100g BB), (0,07±0,01 g/100g BB), berat empedu tertinggi pada penggunaan asam laktat terenkapsulasi dengan level 0,2 %(0,07±0,03 g/100g BB), berat pankreas tertinggi pada penggunaan asam laktat bentuk cair adalah level 0,8 % (0,22±0,01 g/ 100g BB), berat pankreas tertinggi pada penggunaan asam laktat bentuk terenkapsulasi adalah level 0,6 % (0,22±0,01 g/100g BB), berat limfa tertinggi pada penggunaan asam laktat cair diperoleh pada level 0,6 % (0,12±0,04 g/100g BB), berat limfa tertinggi penggunaan asam laktat bentuk terekapsulasi diperoleh pada level 0,8 % (0,13±0,02 g/100g BB). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan asam laktat bentuk cair maupun terenkapsulasi serta beberapa level penggunaannya tidak memberikan pengaruh terhadap persentase karkas dan berat organ dalam ayam pedaging. Penggunaan asam laktat bentuk terenkapsulasi cenderung memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan bentuk cair. Penggunaan asam laktat sampai level 0,8 % tidak memberikan pengaruh yang negatif terhadap persentase karkas dan berat organ dalam ayam pedaging.

English Abstract

The purpose of this research was to find out the effects of using either liquid or encapsulated lactic acid on broiler carcass percentage and internal organ weights (liver, bile, pancreas, lymph). The materials used for this research were 108 Cobb broiler chicks with average initial body weight of 43,30 ± 2,92 g. The method used in this field experiment was Completly Randomized Design with 2 factors (liquid and encapsulated) and 4 levels (0,2 %, 0,4 %, 0,6 %, 0,8 %), and if there were significant influent it would be tested with Duncan’s Multiple Range Test. The result showed that effects of lactic acid in either liquid or encapsulated form and its levels were not significant (P>0,05) on carcass percentage and internal organ weights (liver, bile, pancreas, lymph). The conclusion is utilization lactic acid in encapsulated form may give better influence than liquid. Utilization lactic acid until level 0,8 % was not influence broiler carcass percentage and internal organ weights.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2008/18/050800767
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Mar 2008 14:17
Last Modified: 21 Oct 2021 00:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136273
[thumbnail of 050800767.pdf]
Preview
Text
050800767.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item