Tingkat penggunaan tepung limbah ubi jalar ungu [Ipomoea batatas [L] Lam.] dalam pakan terhadap performan produksi ayam pedaging

MohAlfaatih (2008) Tingkat penggunaan tepung limbah ubi jalar ungu [Ipomoea batatas [L] Lam.] dalam pakan terhadap performan produksi ayam pedaging. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Mei sampai dengan 7 Juni 2008 di kandang ayam pedaging milik Bapak Bakrie, Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisis pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan tepung limbah ubi jalar ungu dalam pakan terhadap performan produksi ayam pedaging. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kajian ilmiah tentang efek penggunaan Tepung Limbah Ubi Jalar Ungu (TLUJU) dalam pakan terhadap performan produksi ayam pedaging. Materi yang digunakan adalah TLUJU dan 100 ekor ayam pedaging yang tidak dibedakan jenis kelaminnya ( unsex ) umur 1 ha ri (DOC) strain Lohmann (MB-202) produksi dari PT. Multibreeder Adirama Indonesia, Surabaya. Metode penelitian adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yaitu penggunaan TLUJU dalam pakan sebanyak 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10% dengan 4 ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan, Income Over Feed Cost (IOFC) serta persentase karkas. Apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan TLUJU dalam pakan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, PBB, konversi pakan, IOFC, serta persentase karkas. Data konsumsi pakan dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu P0 (3192,34±333,06 g/ekor), P2 (3149,64±150,05 g/ekor), P4 (3084,68±226,38 g/ekor), P3 (3010,1±85,69 g/ekor), P1 (2861,35±218,09 g/ekor). PBB dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah P0 (1824,13±122,0 g/ekor); P2 (1775±38,72 g/ekor); P4 (1750,75±79,52 g/ekor); P3 (1726,21±39,69 g/ekor); P1 (1658,25±60,21 g/ekor). Konversi pakan dari yang terendah ke yang tertinggi adalah P1 (1,72±0,09); P3 (1,74±0,05); P0 (1,74±0,07); P4 (1,76±0,05); P2 (1,77±0,05). IOFC tertinggi ke terendah, yaitu P4 (Rp 7000,75±666,11); P3 (Rp 6803±373,25); P0 (Rp 6770,5±281,18); P2 (Rp 6710±296,51); dan P1 (Rp 6539,25±621,6). Sedangkan persentase karkas dari yang tertinggi ke terendah adalah P3 (65,93±2,35); P0 (66,03±2,29); P2 (67,06±2,35); P4 (67,87±1,74); P1 (69,82±2,84). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian TLUJU hingga 10% dalam pakan tidak memberikan efek negatif terhadap performan ayam pedaging, namun dapat meningkatkan IOFC.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2008/151/050803328
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 30 Oct 2008 09:21
Last Modified: 20 Oct 2021 12:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136245
[thumbnail of 050803328.pdf]
Preview
Text
050803328.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item