Efek penggunaan tepung daun kelor [Moringa oliefera] dalam pakan terhadap penampilan ayam pedaging

IndiraJuniarHertiandryani (2007) Efek penggunaan tepung daun kelor [Moringa oliefera] dalam pakan terhadap penampilan ayam pedaging. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juni sampai dengan 31 Juli 2007 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisa pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan tepung daun kelor ( Moringa oleifera ) dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kajian ilmiah tentang efek penggunaan tepung daun kelor ( Moringa oleifera ) dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Materi yang digunakan adalah tepung daun kelor ( Moringa oleifera ) dan 100 ekor ayam pedaging jantan umur 1 hari (DOC) strain Lohmann (MB-202) produksi dari PT. Multibreeder Adirama Indonesia, Surabaya. Metode penelitian adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yaitu penggunaan tepung daun kelor ( Moringa oleifera ) dalam pakan sebanyak 0 %; 2,5 %; 5,0 %; 7,5 % dan 10 % dengan 4 ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan, berat karkas,faktor efisiensi produksi serta Income Over Feed Cost (IOFC). Apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun kelor ( Moringa oleifera ) dalam pakan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, PBB, konversi pakan, berat karkas, IOFC, dan mortalitas. Data konsumsi pakan dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu P 0 (2600,30 g/ekor); P3 (2628,80 g/ekor); P1 ( 2634,05 g/ekor); P4 (2641,60 g/ekor) dan P2 (2666,60 g/ekor). PBB dari yang tertinggi ke yang terendah adalah P2 (1455,70 g/ekor); P4 (1449,86 g/ekor); P1 (1429,73 g/ekor); P3 (1376,55 g/ekor) dan P0 (1285,08 g/ekor). Konversi pakan dari terendah ke yang tertinggi adalah P4 (1,82); P2 (1,83); P1 (1,85); P0 (1,91); dan P3 (2,13). Berat karkas dari tertinggi ke terendah adalah P2 (991,75 g/ekor); P4 (925,50 g/ekor); P1 (914,50 g/ekor); P3 (839,50 g/ekor); dan yang terendah pada perlakuan P0 (836,00 g/ekor). Faktor efisiensi produksi dari yang tertinggi ke yang terendah, yaitu P4 (234,90); P2 (233,46); P1 (228,11); P0 (199,02); dan P3 (185,87). Adapun IOFC tertinggi ke terendah, yaitu P4 (Rp. 6317,52); P2 (Rp. 6111,96); P1 (Rp. 5718,55) ; P0 (Rp. 4869,22); dan P3 (Rp. 4252,02). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun kelor ( Moringa oleifera ) dalam pakan tidak memberikan peningkatan terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, berat karkas, faktor efisiensi produksi dan Income Over Feed Cost (IOFC). Penggunaan hingga 10 % tepung daun kelor ( Moringa oleifera ) dalam pakan tidak memberikan efek negatif dalam penampilan produksi ayam pedaging.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2007/184/050703321
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id
Date Deposited: 04 Jan 2008 14:45
Last Modified: 20 Oct 2021 10:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136164
[thumbnail of 050703321.pdf]
Preview
Text
050703321.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item