Evaluasi Daya Hasil Tujuh Genotip Jagung (Zea Mays L.) Pada Dua Lokasi Di Kediri

Mulyasantika, Yesika Oktavilenda (2018) Evaluasi Daya Hasil Tujuh Genotip Jagung (Zea Mays L.) Pada Dua Lokasi Di Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan penting setelah padi. Pemanfaatan jagung yang luas sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri menjadikan jagung menempati posisi penting dalam perekonomian maupun ketahanan pangan nasional. Berdasarkan data dari Kementrian Pertanian RI (2016) permintaan jagung untuk bahan baku serta pakan ternak akan meningkat sekitar 3.58% per tahun dan volume impor jagung pada tahun 2017 sebesar 278 ribu ton. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional diperlukan upaya peningkatan produktifitas jagung, salah satunya dengan penggunaan varietas unggul hibrida. Evaluasi interaksi genotip dan lingkungan penting dilakukan untuk mengetahui kemampuan adaptasi pada berbagai kondisi lingkungan. Rekomendasi yang sesuai untuk pemilihan hibrida yang tepat dilakukan evaluasi pada berbagai kondisi lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengevaluasi karakter agronomi dan daya hasil genotip jagung hibrida pada dua lokasi pengujian, (2) untuk mengevaluasi daya adaptasi karakter hasil genotip hibrida jagung pada dua lokasi pengujian, (3) untuk memperoleh genotip hibrida jagung yang berproduksi tinggi dan karakter agronomi lebih baik melebihi varietas pembanding. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari - Juli 2018 di Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah dan Desa Jagung Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan 10 varietas yaitu 7 calon varietas hibrida yang diuji dan 3 varietas pembanding yaitu BISI 18, Pioneer 21 dan Pertiwi 3. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Ukuran plot yang digunakan ialah 16 m2. Setiap satuan percobaan terdapat 120 tanaman. Jarak tanam yang digunakan adalah 70 cm x 20 cm. Variabel pengamatan yang digunakan karakter kuantitatif dan karakter kualitatif. Karakter kuantitatif yaitu tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, umur tasseling, umur silking, umur panen, bobot panen per plot, panjang tongkol total, panjang tongkol terisi, diameter tengah tongkol, jumlah baris per tongkol, bobot 100 biji, bobot 1000 biji, bobot tongkol, bobot pipilan per tongkol, bobot panen tongkol, rendemen hasil, dan potensi hasil per hektar. Karakter kualitatif yaitu bentuk tongkol, tipe biji dan serangan penyakit bulai. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Anova (uji F dengan taraf 5%) tiap lokasi. Dilakukan uji homogenitas ragam KT galat tiap lokasi kemudian dianalisis dengan menggunakan Anova gabungan (Uji F dengan taraf 5%). Bila nilai F hitung interaksi genotip dan lingkungan menunjukkan perbedaan yang nyata, maka data diuji lanjut dengan menggunakan uji BNJ untuk interaksi dengan taraf 5%. Analisis regresi untuk uji adaptabilitas dilakukan pada variabel yang menunjukkan interaksi genotip x lingkungan beda nyata. Penentuan nilai keunggulan calon varietas hibrida yang diuji dan 3 varietas pembanding dengan menggunakan metode skoring pada variabel tinggi letak tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol, jumlah baris per tongkol, bobot 100 biji, serangan penyakit bulai, rendemen, bobot panen tongkol dan potensi hasil.Analisis ragam interaksi genotip x lingkungan menunjukkan nilai signifikan pada karakter tinggi letak tongkol, umur tasseling, bobot panen per plot, panjang tongkol total, diameter tongkol, jumlah baris biji per tongkol, bobot 100 biji, bobot 1000 biji, bobot tongkol, bobot pipilan per tongkol, bobot panen tongkol, rendemen hasil dan potensi hasil. Perbedaan signifikan pada nilai kuadrat tengah interaksi genotip x lingkungan menunjukkan adanya perbedaan respon pada dua lokasi pengujian. Genotip uji UB1, UB4, UB5 dan UB7 dapat beradaptasi pada lingkungan terbatas sedangkan genotip uji UB2, UB3 dan UB6 dapat beradaptasi pada lingkungan luas. Penentuan varietas unggul dilakukan berdasarkan metode skoring, sehingga diperoleh genotip uji UB4 menjadi genotip dengan skor tertinggi di dua lokasi serta gabungan lokasi. Genotip uji UB 3 menjadi genotip dengan skor terendah di dua lokasi serta gabungan lokasi.

English Abstract

Maize is one of the important food crop after rice. The utilization of maize as a food source, animal feed and industrial raw material make it occupies an important position in the economy or national food security. Based on data from the ministry of agriculture (2016) maize demand for raw material and animal feed will be increase about 3.85% and volume impor in the 2017 is 278 thousand tons. Therefore, to meet the needs national of maize must increased productivity. With the use superior hybrid varieties. Evaluation of interaction genotype and environment is important to determine the ability of adaptation in many environmental condition. Recommendation for the selection hybrid varieties are evaluated in various environment conditions. The aim of this research is (1) to evaluated the agronomic and yield potential of maize genotypes tested in two locations, (2) to evaluate the adaptability yield character of maize genotypes, and (3) to obtained the high yield and agronomic characters of maize hybrids is better than check varieties. This research was conducted on February-July 2018 in Jagung village, Pagu and Tiru Kidul village, Gurah, Kediri. It is use 7 new hybrids and 3 check hybrids (BISI 18, Pioneer 21 and Pertiwi 3). The experiment use randomized block design with 3 replication. Each experimental unit has 120 plants. Spacing use 70 x 20 cm. The observation variables use quantitative and qualitative character. Quantitative character are plant height, ear height, days to tasseling, days to silking, days to harvest, harvest weight, ear length, filled cob length, ear diameter, number of row per ear, 100 grains weight, 1000 grains weight, ear weight, shelled per ear, yield of cob per hectares, rendemen and yield potential per hectares. Qualitative character are ear shape, seed type and downy mildew diseases. The data obtained were analyzed using Anova (F test with 5% level) for each location. Analyzed using combined Anova (F test with 5% level). If the F value of the calculated genotype environment interaction significant, then the data is tested using interaction BNJ test with a level of 5%. Regression analysis for adaptability test on variables that show genotype environment interaction significant. The value of superiority of the new hybrids and 3 check hybrids using scoring method on the variable ear height, ear diameter, ear weight, number of kernel per ear, 100 grains weight, downy mildew diseases, rendemen, yield of cob per hectares and yield potential per hectares. Result of the analysis genotype environment interaction showed significant on the ear height, days to tasseling, harvest weight, ear length, ear diameter, number of kernel per ear, 100 grains weight, 1000 grains weight, ear weight, shelled per ear, yield of cob per hectares, rendemen and yield potential per hectares. Significant differences in mean square of genotype environment interaction indicate differences responses at the two test locations. Genotypes UB1, UB4, UB5 and UB7 can adapt to limited environment, genoypes UB2, UB3 and UB6 can adapt to larged environment. Determination of superior varieties based on scoring method. Genotype UB4 was genotyped with the highest score in two locations and combination of location.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/793/051810686
Uncontrolled Keywords: Maize is one of the important food crop after rice. The utilization of maize, corn breeding
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture)
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 05 Mar 2019 03:06
Last Modified: 19 Oct 2021 16:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13616
[thumbnail of YESIKA OKTAVILENDA MULYASANTIKA.pdf]
Preview
Text
YESIKA OKTAVILENDA MULYASANTIKA.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item