ImamFarisBudianto (2007) Evaluasi kecernaan secara In Vitro berbagai jenis kulit pisang (Musa paradisiaca, L.) sebagai pakan ruminansia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang untuk analisis kandungan nutrien serta kecernaan secara in vitro pada bulan Desember 2006 sampai Januari 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrient serta nilai KcBK dan KcBO dari tiap jenis kulit pisang yang terbaik sehingga dapat dipilih sebagai bahan pakan alternatif ternak ruminansia. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang jenis kulit pisang yang terbaik sehingga dapat dipilih sebagai bahan pakan alternatif ternak ruminansia. Materi penelitian ini adalah kulit pisang dari jenis Pisang Susu, Pisang Agung, Pisang Ambon, Pisang Raja dan Pisang Kepok. Metode penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dari jenis kulit pisang yang berbeda dan 3 ulangan. Pakan perlakuannya adalah sebagai berikut : P1 (Pisang Ambon), P2 (Pisang Susu), P3 (Pisang Kepok), P4 (Pisang Raja), P5 (Pisang Agung). Variabel yang diukur meliputi kandungan nutrient (BK, BO, PK dan SK) serta nilai kecernaan BK (KcBK) dan kecernaan BO (KcBO). Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kulit pisang dapat menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap nilai KcBK, tetapi memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai KcBO. Dari hasil penelitian dapat diketahui nilai KcBK tertinggi terdapat pada P5 yaitu 47,15 %. Hal ini dikarenakan rendahnya kandungan SK yaitu 11,28 %. Sedangkan nilai KcBO tertinggi terdapat pada P2 yaitu 31,47 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai KcBK tertinggi terdapat pada kulit Pisang Agung (P5) yaitu 47,15 % dan nilai KcBK terendah terdapat pada kulit Pisang Ambon (P1) yaitu 30,33 %. Sedangkan nilai KcBO tertinggi terdapat pada kulit Pisang Susu (P2) yaitu 31,47 % dan nilai KcBO terendah terdapat pada kulit Pisang Raja (P4) yaitu 26,10 %. Dari hasil penelitian ini maka perlu ditingkatkan penggunaan kulit Pisang Agung (P5) karena memiliki potensi ketersediaan yang tinggi dibanding yang lain, disamping masih memiliki nilai KcBO dalam penelitian ini sebesar 30,02 %.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2007/050703002 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id |
Date Deposited: | 15 Nov 2007 00:00 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 09:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136138 |
Preview |
Text
050703002.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |