MegaGatmabeti (2007) Pengaruh Penggunaan Ransum dengan Kadar Protein Berbeda Terhadap Kandungan Volatile Fatty Acids (VFA) Cairan Rumen Sapi Bali Jantan Lepas Sapih. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan Oktober 2006 di Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan untuk percobaan in-vivo, Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan untuk analisis proksimat bahan pakan dan Laboratorium Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas (PAU) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk analisis kandungan VFA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan ransum dengan kadar protein yang berbeda terhadap kandungan VFA dalam cairan rumen sapi Bali jantan lepas sapih dan mengetahui kadar protein yang optimal dalam ransum yang memberikan respon terbaik pada sapi Bali jantan lepas sapih. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Bali jantan lepas sapih sebanyak 20 ekor, umur 7-9 bulan dengan bobot badan awal antara 53-114 kg. Pakan perlakuan yang digunakan adalah rumput gajah dan konsentrat dengan perbandingan 20% : 80%. Selanjutnya pakan perlakuan tersebut kadar proteinnya dikelompokkan sebagai berikut: R1 = pakan dengan kadar PK 9,5%; R2 = pakan dengan kadar PK 13,0%; R3 = pakan dengan kadar PK 16,5% dan R4 = pakan dengan kadar PK 20,0%. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola Tersarang dengan 4 perlakuan pakan, 5 kelompok ternak berdasarkan BB dan 2 waktu pengambilan cairan rumen (0 jam dan 4 jam). Variabel yang diukur adalah produksi VFA (asam asetat, asam propionat dan asam butirat) cairan rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan perlakuan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap produksi VFA, masing-masing dengan rataan nilai: asam asetat 32,11 mM/l (63,61%), asam propionat 11,98 mM/l (23,73%) dan asam butirat 6,39 mM/l (12,66%), sedangkan rasio C2/C3 masing- masing perlakuan adalah 2,93 (R1); 2,73 (R2); 2,62 (R3) dan 2,73 (R4), produksi CH4: 33,27 M (R1); 32,27 M (R2); 31,77 M (R3) dan 32,22 M (R4) dan untuk produksi CO2: 57,24 M (R1); 56,96 M (R2); 56,27 M (R3) dan 57,20 M (R4), tetapi waktu pengambilan cairan rumen memberikan pengaruh yang sangat nyata (P< 0,01) terhadap produksi VFA yaitu asam asetat dan asam propionat pada R2 dengan nilai 38,40 mM/l dan 15,48 mM/l. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pakan perlakuan R3 merupakan pakan terbaik karena menghasilkan C2/C3, CH4 dan CO2 yang terendah. Produksi VFA cenderung meningkat pada 4 jam setelah pemberian pakan, tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan kecuali pada R2. Karena belum diketahui secara detail mengenai penggunaan ransum pada sapi Bali dengan kadar protein 14-20% terkait dengan nilai ekonomis pemeliharaannya maka disarankan pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan evaluasi untuk mengkaji lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2007/050702677 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id |
Date Deposited: | 02 Oct 2007 00:00 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 09:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136111 |
Preview |
Text
050702677.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |