NenySulistyaniHadi (2006) Kualitas Spermatozoa Kambing Boer Setelah Pembekuan Dengan Kadar Gliserol Yang Berbeda Pada Pengencer Susu Skim. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 6 April sampai 6 Mei 2006 di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar gliserol yang dapat mempertahankan kualitas spermatozoa secara optimal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menentukan kadar gliserol dalam pengenceran semen kambing Boer yang optimal untuk IB, serta dapat dijadikan informasi dalam penelitian lanjutan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen kambing Boer. Semen yang digunakan mempunyai persyaratan minimal motilitas individu sebesar 70 % dan motilitas massa 2 + lebih dari 80 % spermatozoa hidup dan kurang dari 20 % spermatozoa abnormal. Metode yang digunakan adalah rancangan percobaan memakai Rancangan Acak Lengkap yang selanjutnya diuji dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Variabel yang diamati adalah persentase motilitas individu, persentase hidup spermatozoa dan persentase abnormal spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada evaluasi semen setelah pembekuan terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase motilitas individu dan persentase hidup spermatozoa. Perlakuan dengan kadar 7,10,13,16% secara berurutan memberikan persentase motilitas individu 32,5±1,86b; 33±2,38b; 34,5±3,03b; 22±11a (P<0,01), sedangkan untuk persentase hidup spermatozoa secara berurutan 41,755±2,34b; 42,492±2,03b; 45,63±2,8c; 32,601±2,07a (P<0,01), dan untuk persentase abnormalitas spermatozoa secara berurutan 18,018±0,45; 17,488±0,34; 16,95±0,81; 17,334±0,83 tidak memberikan pengaruh terhadap perlakuan dengan kadar gliserol yang berbeda. Kualitas spermatozoa yang diencerkan dengan kadar 13% lebih baik dari pada 7%, 10% dan 16%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kadar 13% memiliki persentase motilitas individu dan persentase hidup spermatozoa paling baik. Disarankan untuk menggunakan pengencer susu skim dengan kadar gliserol 13% dalam proses pembekuan semen kambing Boer dan untuk menguji fertilitasnya perlu aplikasi IB pada betina di lapang.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2006/187/050602853 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id |
Date Deposited: | 04 Dec 2008 10:05 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 08:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136023 |
Preview |
Text
050602853.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |