Optimasi Kondisi Fermentasi Kitin dalam Produksi Glukosamin oleh Trichoderma Harzianum Menggunakan Response Surface Method.

Afandi, HamidM (2017) Optimasi Kondisi Fermentasi Kitin dalam Produksi Glukosamin oleh Trichoderma Harzianum Menggunakan Response Surface Method. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Glukosamin merupakan salah satu derivat dari kitin yang penggunaanya cukup banyak. Sashiwa et al., (2002), menyatakan bahwa senyawa N-asetil glukosamin hasil hidrolisis kitin digunakan dalam pengobatan osteoarthritis dan digunakan juga sebagai suplemen makanan Produksi glucosamine umumnya melalui proses hidrolisis dari cangkang luar dari hewan laut maupun dengan proses fermentasi mikroba, serta dapat pula diproduksi dengan proses kimia nin-enzimatis (Purnomo et al., 2012). Fermentasi kitin dapat dilakukan berbagai jenis mikroorganisme baik itu bakteri atau kapang yang dapat memproduksi enzim kitinolitik, salah satunya adalah kapang dari strain Trichoderma. Berdasarkan penelitian Sharaf et al., (2012),Trichoderma viride mampu memproduksi enzim kitinolitik dengan nilai aktivitas enzim sebesar 23,8 U/ml sedangkan Ulhoa dan Peberdy (1991), menyatakan bahwa kapang trichoderma harzianum memiliki aktivitas enzim mencapai 2,06U/mg protein untuk chitinase dan 8,67 U/mg protein untuk chitobiose Prosedur pembuatan glukosamin meliputi dua tahap utama yaitu pembuatan kitin dan fermentasi kitin menjadi glukosamin. Tahapan pembuatan kitin meliputi tahap demineralisasi dengan menggunakan larutan HCl 1,5 M selama 4 jam pada suhu 70-80˚C selama 4 jam dan tahap deproteinasi dengan menggunakan larutan NaOH 3,5% dengan suhu 65-70˚C selama 4 jam. Kemudian dilakukan pengujian karakteristik kitin yang dihasilkan meliputi kadar air, kadar protein, kadar abu, dan derajat deasetilasi. Tahap fermentasi glukosamin menjadi kitin dilakukan dengan metode fermentasi semi padat dengan substrat kitin yang telah ditambahkan nutrisi untuk pertumbuhan kapang. Kemudian dilakukan pengujian kadar D-Glucosamine dan N-Acethyl-D-Glucosamine menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis serta diukur pH akhir fermentasi. Kemudian data yang didapat dianalisis menggunakan software Response Surface Method (RSM) untuk mendapatkan titik optimasi produksi D-Glucosamine dan N-Acethyl-D-Glucosamine serta pH akhir fermentasi. Berdasarkan penelitian tentang optimasi kondisi fermentasi kitin menggunakan kapang Trichoderma harzianum untuk produksi glukosamin didapatkan kesimpulan bahwa belum didapatkan titik optimum untuk semua respon yaitu D-Glucosamine, N-Acethyl-D-Glucosamine, dan pH akhir fermentasi. Kadar D-Glucosamine tertinggi yang terbentuk sebesar 18,30 g/L dengan perlakuan pH awal 5,41 dan waktu fermentasi 15 hari dan terendah sebesar 12,31 dengan perlakuan pH awal 4,00 dan waktu fermentasi 7,93 hari. Kadar N-Acethyl-D-Glucosamine tertinggi yang terbentuk sebesar 127 g/L dengan perlakuan pH awal 5,00 dan waktu fermentasi 10 hari dan terendah sebesar 72,00 dengan perlakuan pH awal 3,00 dan waktu fermentasi 20 hari. Nilai pH akhir yang tertinggi sebesar 6,36 dengan perlakuan pH awal 4,00 dan waktu fermentasi 22,07 hari dan terendah sebesar 4,17 dengan perlakuan pH awal 2,59 dan waktu fermentasi 15 hari.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/208/051703795
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 May 2017 15:37
Last Modified: 19 Oct 2021 22:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135828
[thumbnail of Laporan_Skripsi_Hamid_M._Afandi_(125080300111131).pdf]
Preview
Text
Laporan_Skripsi_Hamid_M._Afandi_(125080300111131).pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item