Analisis Hubungan Kerapatan Mangrove Dan Kepadatan Bivalvia Untuk Menunjang Restorasi Di Pesisir Tampo, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara

Maharani (2017) Analisis Hubungan Kerapatan Mangrove Dan Kepadatan Bivalvia Untuk Menunjang Restorasi Di Pesisir Tampo, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu jenis hutan yang mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan. Salah satu potensi dari keberadaan hutan mangrove adalah ketersediaan serasah yang kemudian mengalami dekomposisi menjadi bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik tersebut menjadi sumber energi bagi biota laut. Salah satu kelompok fauna akuatik yang berasosiasi pada mangrove adalah bivalvia. Pesisir Tampo merupakan kawasan hutan mangrove yang telah direhabilitasi pada tahun 2006 oleh PNPM, DKP dan Dinas Kehutanan Kabupaten Muna. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kelimpahan bivalvia di Desa Tampo, mengetahui hubungan kerapatan mangrove dan kepadatan bivalvia yang ada di Desa Tampo, serta untuk mengetahui faktor-faktor parameter fisika dan kimia terhadapa kerapatan mangrove dan kepadatan bivalvia di Desa Tampo. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dimana mengetahui hubungan kerapatan mangrove dan kepadatan bivalvia. Data yang akan diambil dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer meliputi kerapatan mangrove, kepadatan bivalvia dan parameter fisika-kimia pada kawasan rehabilitasi hutan mangrove Pesisir Tampo Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sedangkan data sekunder berupa data pasang surut, keadaan umum lokasi penelitian dan peta lokasi penelitian Kelimpahan bivalvia di Pesisir Tampo di dapatkan bahwa nilai rata-rata kelimpahan bivalvia pada stasiun 1 sebesar 54 ind/ha, stasiun 2 sebesar 102 ind/ha, stasiun 3 sebesar 66 ind/ha. Dari Hasil analisis komponen utama kerapatan mangrove dan kepadatan bivalvia dicirikan pada stasiun 2, Artinya pada stasiun2 kerapatan mangrove dan kepadatan bivalvia lebih banyak daripada stasiun lainnya dikarenakan kerapatan mangrove pada stasiun 2 dalam kategori padat dan memiliki kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan mangrove dan bivalvia. Salinitas, pH substrat dan C-Organik merupakan faktor utama yang mendukung distribusi dan kepadatan bivalvia di kawasan mangrove Pesisir Tampo. Artinya Salinitas, pH substrat dan C-Organik mempengaruhi di setiap stasiun. Salinitas dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup biota perairan. Kandungan C–organik yang tinggi menandakan banyaknya serasah mangrove yang terdekomposisi di substrat sehingga persediaan makanan alami bivalvia banyak tersedia.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/126/051702622
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 09 Mar 2017 10:48
Last Modified: 20 Oct 2021 02:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135737
[thumbnail of Laporan_Skripsi.pdf]
Preview
Text
Laporan_Skripsi.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Artikel_PKL.pdf]
Preview
Text
Artikel_PKL.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Artikel_Skripsi.pdf]
Preview
Text
Artikel_Skripsi.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item