Setianingsih, Mayang (2016) Analisis Struktur Komunitas Fitoplankton Di Perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Untuk Menduga Adanya Invasif Spesies. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Fitoplankton salah satu mikroorganisme yang terbawa dalam air ballast. Pembuangan air ballast pada lingkungan baru mengakibatkan perpindahan spesies fitoplankton yang tidak jarang mengakibatkan permasalahan lingkungan. Pelabuhan merupakan tempat pembuangan air ballast terbesar dari kapal-kapal. Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang Indonesia. Sebagai pintu gerbang pelabuhan Tanjung Perak telah menjadi kolektor dan distribusi barang di kawasan timur Indonesia khusunya Provinsi Jawa Timur. Kapal-kapal yang masuk ke pelabuhan cenderung meningkat tiap tahunnya baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas kapal di pelabuhan, salah satunya pembuangan air ballast. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis fitoplankton, menghitung nilai struktur komunitas fitoplankton, menganalisis faktor lingkungan yang berkorelasi dengan struktur komunitas, dan menduga ada tidaknya spesies asing yang bepotensi menjadi spesies invasif. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Bulan Mei 2016. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 2 Mei 2016 di 4 stasiun. Pengambilan sampel fitoplankton dengan cara penyaringan air menggunakan planktonet sebanyak 100 liter. Pengamatan fitoplankton di laboratorium dilakukan dengan menggunakan metode Haemocytometer. Analisis data meliputi kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dominasi, uji normalitas dan korelasi pearson. Hasil dari identifikasi fitoplankton pada wilayah penelitian Perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ditemukan 2 Kelas Fitoplankton yaitu Bacillariophyceae dan Dinophyceae. Dari 2 kelas tersebut terdiri dari 12 Genus yaitu Amphora, Bacteriastrum, Ceratium, Chaetoceros, Coscinodiscus, Cyclotella, Ditylum, Odontela, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema, dan Thalassionema. Kelimpahan fitoplankton tertinggi pada semua titik adalah Skeletonema costatum (244,7x104 sel/m3) dan kelimpahan paling rendah yaitu Pleurosigma affine (0,03x104 sel/m3). Indeks Keanekaragaman (H’) tertinggi tedapat pada stasiun 1 (0,70) dan terendah pada stasiun 3 (0,53). Nilai indeks keseragaman (E) tertinggi ada di stasiun 1 (0,33) dan terendah pada stasiun 2 (0,22). Indeks dominansi (C) tertinggi ada di stasiun 3 dan terendah pada stasiun 4, spesies yang mendominasi di setiap stasiun yaitu Skeletonema costatum. Hasil analisis korelasi pearson antara parameter lingkungan dan indeks biologi plankton di Perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menunjukkan bahwa semua variabel tidak ada yang signifikan. Tidak adanya signifikan antara variabel belum tentu tidak ada korelasi. Pada penelitian ini tidak ditemukan spesies asing yang berpotensi menjadi invasif. Namun, penelitian secara berkelanjutan harus tetap dilakukan pada perairan Tanjung Perak Surabaya, karena tinginya buangan air ballast di wilayah pelabuhan dan perubahan lingkungan akan menyebabkan spesies asing menjadi invasif.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2016/983/051612933 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
| Depositing User: | Kustati |
| Date Deposited: | 03 Jan 2017 08:40 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 02:16 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135689 |
Preview |
Text
Laporan_PKM_Mayang_Setianingsih.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
Laporan_Skripsi_Mayang_Setianingsih.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
Artikel_Skripsi_Mayang_Setianingsih.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Lembar_Pengesahan.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
PKM_Mayang.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |