AdityoKusumaPutra (2016) Pengaruh Pemberian Minyak Cengkeh Sebagai Bahan Anestesi Terhadap Kelulushidupan Ikan Tawes (Puntius Javanicus) Dengan Ukuran 5-7cm Pada Proses Transportasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan tawes adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan ini merupakan salah satu jenis yang penting dan populer dikembangkan dalam akuakultur, sebagai ikan konsumsi. Ikan tawes merupakan salah satu ikan asli Indonesia, ikan ini dapat ditemukan di perairan sungai yang berarus deras, hal ini tampak dari morfologi tubuhnya yang langsing dengan pangkal ekor yang kuat (bercabang). Ikan tawes adalah ikan yang telah lama dibudidayakan karena cocok di Indonesia yang beiklim tropis. Sehingga ikan ini dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak cengkeh terhadap kelulushidupan ikan tawes (Puntius javanicus) dengan ukuran 5-7 cm pada proses transportasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 bertempat di Stasiun Budidaya Air Tawar, Sumber Pasir Malang, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Transportasi ikan hidup pada dasarnya memaksa dan menempatkan ikan dalam suatu lingkungan yang berlainan dengan lingkungan asalnya, disertai dengan perubahan sifat lingkungan yang mendadak. Ikan hidup yang akan dikirim dipersyaratkan dalam keadaan sehat dan tidak cacat untuk mengurangi peluang mati selama pengangkutan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan dan 1 kontrol dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan antara lain (A) perlakuan dengan menggunakan 0,010 ml/L (B) perlakuan dengan menggunakan 0,015 ml/L, (C) perlakuan dengan menggunakan 0,020 ml/L, (D) perlakuan dengan menggunakan 0,025 ml/L. Hasil penelitian ini menunjukkan data dari waktu ikan mulai pingsan tercepat berasal dari perlakuan D sebesar 10,66 menit, sedangkan terlama pada perlakuan A sebesar 70 menit. Rata-rata data lama waktu ikan pingsan tercepat didapat dari perlakuan A sebesar 285,33 menit, sedangkan terlama pada perlakuan D sebesar 687 menit. Kelulushidupan ikan yang didapat saat transportasi pada perlakuan A dan B merupakan kelulushidupan terbesar dengan persentase 100%, sedangkan kelulushidupan terkecil didapat dari perlakuan D sebesar 66,6%. Kelulushidupan ikan pasca proses pemeliharaan yang didapat dari perlakuan A dan B sebesar 78,66% merupakan hasil tertinggi, sedangkan hasil terendah dari perlakuan D sebesar 48%. Pemberian minyak cengkeh berpengaruh nyata terhadap anestesi ikan tawes (Puntius javanicus) ukuran 5-7 cm. Dosis yang baik untuk transportasi ikan tawes pada penelitian ini adalah pada perlakuan A dengan dosis 0,010 ml/L dengan rata-rata waktu ikan mulai pingsan sebesar 70 menit dan lama waktu ikan pingsan sebesar 285,33 menit dengan kelulushidupan ikan sebesar 78,66%, dikarenakan dengan dosis kecil dapat menghasilkan kelulushidupan yang cukup tinggi dibandingkan perlakuan B dengan dosis 0,015 ml/L yang lebih banyak tetapi kelulushidupan yang didapat sama dengan perlakuan A sebesar 78,66%. Sehingga penggunaan dosis tersebut lebih efektif dan efisien harga.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2016/662/051608215 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
| Depositing User: | Sugiantoro |
| Date Deposited: | 30 Aug 2016 13:44 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 12:07 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135406 |
Preview |
Text
Artikel_Skripsi-Adityo_Kusuma_Putra-105080500111021.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
Skripsi-Adityo_Kusuma_Putra-105080500111021.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |