HartaningtyasAjengRistari (2016) Variasi Tepung Maggot (Hermetia Illucens) Pada Formulasi Pakan Terhadap Retensi Protein, Retensi Lemak Dan Retensi Energi Pada Ikan Gabus (Channa Striata). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan sebagai sumber protein hewani setiap tahun-nya meningkat di berbagai wilayah di Indonesia, ikan gabus memiliki kandungan protein yang tinggi dan aman untuk dikonsumsi. Total jumlah produksi ikan gabus (C. striata) di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2010 meningkat pada tahun 2010 produksinya sebesar 34,017 ton. Salah satu kendala dalam budidaya ikan gabus (C. striata) adalah ketersediaan pakan yang dapat dimakan oleh ikan gabus (C. striata). Maggot H. illucens dapat dijadikan pilihan untuk penyediaan pakan sumber protein, karena lalat ini mudah ditemukan, dikembangbiakkan, dan merupakan salah satu jenis bahan pakan alami yang memiliki protein tinggi. Tepung maggot (Hermetia Illucens) mengandung protein kasar 40,2%, lemak kasar 28,0%, kalsium 2,36% dan fosfor 0,88%. Kandungan nutrisi maggot dengan media bungkil kelapa mengandung 39,0% Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh substitusi tepung ikan dengan tepung maggot (H. illucens) pada formulasi pakan terhadap retensi protein, retensi lemak dan retensi energi pada ikan gabus (C. striata) dan mengetahui berapa persentase substitusi tepung ikan dengan tepung maggot (Hermetia illucens) pada formulasi pakan yang terbaik terhadap retensi protein, retensi lemak dan retensi energi pada ikan gabus (Channa striata). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2016 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan dan Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen menggunakan RAL dengan 5 perlakuan serta masing-masing perlakuan 3 kali ulangan. Substitusi tepung ikan dengan tepung maggot H. illucens pada formulasi pakan yang digunakan yakni 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Parameter utama adalah Retensi Protein, Retensi Lemak dan Retensi Energi.serta parameter penunjang berupa kualitas air. Hasil retensi protein ikan gabus (C. striata) dengan hasil terbaik adalah substitusi 20% sebesar (23,52%), penyebab tingginya retensi protein pada substitusi 20% karena protein mampu dimanfaatkan oleh ikan yang dapat dilihat dari penambahan bobotnya. Retensi lemak dengan perlakuan terbaik adalah substitusi 20% (13,01%). Tinggi retensi lemak pada substitusi 20% disebabkan tingginya lemak di konsumsi ikan tidak digunakan sebagai sumber energi yang optimal. Retensi energi dengan perlakuan terbaik pada substitusi 20% sebesar (17,07%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase substitusi tepung maggot terhadap tepung ikan bisa digunakan hingga 30%. Penggunaan tepung maggot ini cukup efisien untuk mengurangi penggunaan tepung ikan, karena harga tepung maggot jauh lebih murah dibandingkan dengan tepung ikan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/655/051608208 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 30 Aug 2016 10:04 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 13:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135398 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (5MB) | Preview |
Preview |
Text
ARTIKEL.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |