AnthonAndrimida (2016) Studi Pengaruh Zona Perlindungan Bersama Terhadap Kualitas Ekologi Terumbu Karang Di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Desa Bangsring yang tepatnya berada di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, merupakan kawasan pesisir yang memiliki potensi sumber daya ikan dan terumbu karang yang sangat beragam, namun dihadapkan dengan pola pemanfaatan yang beragam pula, sehingga seringkali pola pemanfaatan sumber daya di kawasan ini menimbulkan tekanan yang mampu mempengaruhi keseimbangan ekologi yang ada di dalamnya. Melihat keadaan tersebut, maka peninjauan akan dampak tekanan tersebut terhadap ekosistem terumbu karang dirasa perlu agar kondisi tekanan yang ada dapat cepat diketahui pengaruhnya dan ditemukan solusi untuk mengurangi dampak dan memperbaikinya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2016 – 22 Mei 2016 pada tiga stasiun di Desa Bangsring, stasiun pertama adalah Pantai Bangsring di dalam Zona Perlindungan Bersama (ZPB), stasiun kedua adalah Pantai Bangsring di luar ZPB, dan stasiun ketiga adalah Pantai Kampe. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-korelasional, dimana data yang diambil adalah data kondisi terumbu karang, keadaan ekologi ikan karang, dan kondisi gangguan pada tiap stasiun. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa keadaan terumbu karang di Desa Bangsring berada pada kategori sedang hingga tinggi yang berkisar antara 34,08 – 52,78%dengan kondisi pemutihan dan mortalitas yang cenderung rendah dengan kisaran berturut – turut 2,40 – 4,22% dan 0,04 – 0,24%. Kelimpahan ikan di Desa Bangsring berkisar antara 12360 – 20960 ind/ha, dengan nilai keanekaragaman yang sedang hingga tinggi yang berkisar antara 2,84 – 3,37. Sementara nilai keseragaman menunjukkan komunitas ikan karang di Desa Bangsring dalam kondisi tertekan hingga stabil antara 0,08 – 0,80, dominansi ikan karang di Desa Bangsring yang rendah berkisar antara 0,06 - 0,09, dan kesamaan ikan karang di Desa Bangsring yang berkisar antara 0,51 – 0,77. Indeks gangguan di Desa Bangsring diperoleh rata – rata gangguan tertinggi berasal dari kegiatan penangkapan, dan kegiatan terendah berasal dari kegiatan wisata. Selain itu, melalui hasil analisis korelasi diperoleh pula bahwa terdapat hubungan positif antara penutupan karang hidup dengan kelimpahan dan keanekaragaman ikan karang. Hubungan antara gangguan pemukiman dan penangkapan bernilai negatif bagi kelimpahan, keanekaragaman ikan dan penutupan karang hidup, sementara gangguan wisata memberikan nilai positif. Hasil analisis clustering menunjukkan bahwa stasiun satu (ZPB) memiliki karakteristik yang cenderung berbeda dengan stasiun lainnya, hal ini disebabkan karena kondisi ekologi pada ZPB lebih unggul dibandingkan dengan kawasan lain di luar ZPB
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/623/051608176 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 06 Sep 2016 14:01 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 13:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135363 |
Preview |
Text
Skripsi_Anthon_Andrimida_125080600111019.pdf Download (5MB) | Preview |
Preview |
Text
Artikel_Anthon_Andrimida_125080600111019.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |