Review Sintesis Rna Peridinin Chlorophyll Protein (Pcp) Pada Mikroalga Laut Dunaliella Salina Yang Dikultur Secara In Vivo

EniMujayanah (2016) Review Sintesis Rna Peridinin Chlorophyll Protein (Pcp) Pada Mikroalga Laut Dunaliella Salina Yang Dikultur Secara In Vivo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dunaliella salina merupakan alga hijau dari family Polyblepharidaceae yang bersifat uniseluler, memiliki dua flagellata, bersifat motil, serta tidak mengandung dinding sel. D. salina dapat menghasilkan produk-produk yang penting, yaitu gliserol, β-karoten, xanthofil seperti zeaxanthin, cryptoxanthin, lutein dan lain-lain (Jayappriyan et. al., 2013). Peridinin chlorophyll protein (PCP) merupakan pigmen yang berfungsi sebagai pemanen cahaya dalam proses fotosintesis. PCP ini mampu menyerap energi matahari pada panjang gelombang 470-550 nm (warna hijau-biru). (Weis et al., 2002). PCP merupakan salah satu komponen penyusun nutrisi pada mikroalga yang dapat digunakan sebagai anti bakteri dan virus. PCP mempunyai peran penting dalam proses fotosintesis dan mampu dijadikan sebagai antioksidan dan antibodi (Kuntarti, 2014). Dalam mikroalga, PCP berada dalam bentuk RNA. Pada teknik PCR, RNA tidak dapat digunakan sebagai cetakan, oleh karena itu perlu dilakukan proses transkripsi balik terhadap molekul mRNA sehingga diperoleh molekul cDNA (complementary DNA). Molekul cDNA tersebut kemudian digunakan sebagai cetakan dalam proses PCR (Widowati, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur panen D. salina yang tepat digunakan untuk isolasi serta untuk mengetahui panjang pita cDNA Peridinin Chlorophyll Protein (PCP) D. salina yang keluar melalui teknik RT-PCR. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan eksploratif dengan teknik pengambilan data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan dan studi pustaka. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dengan kultur laboratorium dan semi massal D. salina, isolasi RNA D. salina, uji kemurnian RNA, RT-PCR dan amplifikasi cDNA PCP, serta elektroforesis agarosa cDNA yang divisualisasi dengan UV transluminator. Data pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitas air kultur yang meliputi pH, suhu dan salinitas serta kepadatan sel D. salina. Kepadatan sel D. salina pada kultur laboratorium lebih tinggi jika dibandingkan dengan kultur intermediet. Kepadatan tertinggi D. salina pada kultur toples yaitu sebesar 1924 sel/liter pada hari ke-6, pada kultur carboy sebesar 1184 sel/liter pada hari ke-7, dan pada skala intermediet sebesar 564 sel/liter pada hari ke-4. Pengukuran kualitas air media kultur diperoleh nilai suhu 22oC pada kultur laboratorium (volume 5 dan 15 liter) dan kisaran suhu 24-26oC pada kultur skala intermediet, nilai pH pada kultur skala laboratorium sebesar 8,1-8,8 dan intermediet sebesar 8,4-8,8, dan salinitas sebesar 35-36 ppt pada skala laboratorium dan 34-35 ppt pada skala intermediet. D. salina yang digunakan untuk isolasi berasal dari hasil panen kultur 500 liter saat sel mengalami fase stasioner (mulai mengalami penurunan kepadatan). Nilai konsentrasi RNA yang diperoleh dari hasil isolasi yaitu sebesar 25,8g/ml dengan nilai kemurnian sebesar 1,33 (A260/A280). Pada penelitian ini proses amplifikasi dilakukan sebanyak 40 siklus, sehingga pada akhir siklus diperoleh amplicon sebesar 1100 x 109 copy molekul DNA. Hasil elektroforesis agarosa cDNA yang divisualisasikan dengan menggunakan UV Transluminator menunjukkan terbentuknya pita DNA. Pita DNA yang terbentuk memiliki ukuran sekitar 310 pb dan pita DNA yang diperoleh cukup tebal. Hal tersebut menunjukkan bahwa amplifikasi cDNA berhasil dilakukan dengan baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah D. salina yang digunakan untuk sintesis RNA pigmen PCP yaitu hasil kultur yang dipanen pada saat sel memasuki fase stasioner dan sintesis RNA Peridinin Chlorophyll Protein (PCP) Dunaliella salina berhasil dilakukan dengan menggunakan teknik Reverse Transcriptase PCR (RT-PCR). Hasil visualisasi UV Transluminator menunjukkan bahwa cDNA yang berhasil disintesis mempunyai panjang pita sebesar 310 pb (pasang basa). Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah dalam melakukan proses isolasi harus dilakukan dalam keadaan yang benar-benar steril sehingga tidak terjadi kontaminasi dan diperoleh nilai konsentrasi dan kemurnian RNA yang tinggi. Selanjutnya perlu dilakukan pemanfaatan PCP sebagai imunostimulan terhadap ikan, sehingga dapat mengurangi pemakaian bahan kimia yang dapat menurunkan kualitas perairan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/607/051608160
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 23 Aug 2016 10:55
Last Modified: 20 Oct 2021 13:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135343
[thumbnail of Skripsi_Eni_Mujayanah_125080101111027.pdf]
Preview
Text
Skripsi_Eni_Mujayanah_125080101111027.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item