Analisis Value Chain Usaha Budidaya Lele Di Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo

RhochmadWahyuIllahi (2016) Analisis Value Chain Usaha Budidaya Lele Di Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Budidaya merupakan usaha yang menjanjikan dalam bidang usaha, dan usaha budidaya lele merupakan salah satunya. Kegiatan budidaya diperlukan adanya upaya yang kuat untuk mendapatkan hasil produksi yang berkualitas. Perkembangan usaha dalam bidang budidaya sangat perlu dilakukan karena adanya permintaan pasar terhadap komoditas lele yang cukup tinggi. Pada usaha budidaya lele terdapat beberapa masalah yang timbul, diantaranya yaitu kendala permodalan dalam menjalankan usaha budidaya. Sedangkan keberhasilan usaha diukur oleh beberapa indikator salah satunya adalah keuntungan. Keuntungan yang didapat terkadang dinilai sebagai keseluruhan hasil dari usaha tersebut, oleh sebab itu perlu adanya analisis rantai nilai suatu usaha budidaya yang menghitung nilai keseluruhan suatu usaha berdasarkan margin yang didapat dari serangkaian kegiatan usaha budidaya. Margin nilai dalam analisis Value Chain tidak hanya berupa selisih nominal saja, akan tetapi juga terdapat margin yang diukur secara kualitatif yang meliputi hubungan baik antar pelaku usaha dalam rantai nilai usaha budidaya. Tujuan dari penelitian Skripsi ini adalah untuk mengetahui profil usaha budidaya lele yang ada di Kecamatan Tarik, menganalisis kelayakan usaha budidaya lele, menganalisis rantai nilai budidaya lele, dan menganalisis strategi penguatan produksi komoditas lele. Adanya saling keterkaitan antara tujuan yang satu dengan tujuan lainnya menjadikan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan karena saling mempengaruhi rantai nilai usaha budidaya, serta hasil yang didapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan strategi penguatan usaha tersebut. Hasil penelitian tentang Analisis Value Chain pada usaha budidaya lele di Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo diperlukan adanya ketelitian dalam menganalisis rantai nilai disetiap bidang usaha. Profil usaha budidaya dapat dijadikan pandangan awal dalam menentukan apakah usaha ini menjanjikan atau tidak dilihat dari sisi finansiil usaha. Analisis finansiil terdiri dari analisis finansiil jangka pendek meliputi permodalan sebesar Rp 153.820.000,- Modal ini terdiri dari modal tetap (investasi) sebesar Rp. 111.540.000,- dan modal lancar (modal kerja) yang digunakan sebesar Rp. 42.280.000,-., Biaya tetap sebesar Rp. 21.661.377,- dan biaya variabel sebesar Rp. 42.280.000,- sehingga total biaya yang digunakan sebesar Rp. 63.941.377,-, Total penerimaan sebesar Rp. 129.600.000,- diperoleh dari perkalian antara kuantitas dan harga, RC Ratio yang didapat sebesar 2,027 diperoleh dari perbandingan antara penerimaan dengan total biaya yang digunakan. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 65.658.623,- diperoleh dari penerimaan sebesar Rp. 129.600.000,- dikurangi dengan total biaya yang digunakan sebesar Rp. 63.941.377,-, Titik impas atau BEP total atas dasar sales sebesar Rp. 32.330.413,- dan BEP total atas dasar unit sebanyak 1.984,6 Kg. Rentabilitas usaha didapatkan nilai sebesar 102,68 %, diperoleh dari hasil perbandingan laba dengan modal kerja yang digunakan. Sedangkan untuk hasil perhitungan finansiil jangka panjang diperoleh nilai NPV Net Present Value sebesar Rp 957.033.243,- Net B/C Net Benefit Cost sebesar 8,12 dan IRR Internal Rate of Return sebesar 235%. Analisis rantai nilai digunakan dalam penelitian Skripsi ini yaitu dengan menganalisis hubungan antar pelaku usaha di setiap tahapan sehingga dapat diketahui hubungan secara vertikal maupun horizontal. Rantai nilai suatu usaha budidaya dapat dianalisis dengan membagi dua aktivitas utama yaitu aktivitas primer dan aktivitas sekunder. aktivitas primer dapat diidentifikasi dalam lima tahapan yaitu: logistik ke dalam usaha budidaya lele, operasi usaha budidaya lele, logistik ke luar usaha budidaya lele, pemasaran dan penjualan usaha budidaya lele serta pelayanan pada usaha budidaya lele. Sedangkan aktivitas sekunder terdiri dari pembelian, perkembangan teknologi usaha budidaya lele, manajemen sumberdaya manusia usaha budidaya lele dan infrastruktur usaha budidaya lele. Analisis rantai nilai pada usaha budidaya lele terbagi menjadi empat bidang usaha yaitu pada bidang usaha pendistribusian pakan, bidang usaha pembenihan, bidang usaha pembesaran (budidaya), dan bidang usaha pengolahan. Dari metode analisis rantai nilai tersebut dapat diperoleh data terkait margin usaha yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data terkait biaya yang didapat dari analisis kelayakan usaha juga digunakan sebagai nilai margin yang bersifat kuantitatif, sedangkan margin yang bersifat kualitatif diperoleh dari analisis rantai nilai itu sendiri untuk setiap tahap pada setiap bidang usaha. Pada usaha budidaya lele tersebut terjadi formulasi pakan yang menjadi perkembangan teknologi usaha budidaya sebelum didistribusikan, kolam terpal ramah lingkungan, dan manajemen sumberdaya manusia yang baik sehingga mampu menghasilkan hasil produksi yang optimal. Aktivitas utama yang berbeda disetiap bidang usaha tidak menjadikan kendala dalam usaha budidaya yang dijalankan dan dengan aktivitas penunjang yang melengkapi setiap aktivitas usaha mampu menjadi kombinasi yang utuh disetiap bidang terutama terkait infrastruktur usaha budidaya yang mencakup semua aktivitas. Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) merupakan alat analisis yang digunakan untuk menganalisis strategi penguatan produksi. Untuk mendapatkan informasi tentang data yang dimaksud peneliti melakukan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Permasalahan yang terjadi disetiap tahapan dalam setiap bidang usaha dianalisis dan ditemukan pula strategi penguatan yang seharusnya dilakukan sehingga dapat diidentifikasi strategi penguatan tersebut menggunakan GSM. Strategi yang diperoleh dari hasil analisis GSM diantaranya pengembangan pasar, diversifikasi, integrasi, dan ada juga strategi terkait divestasi. Strategi tersebut sengaja diperuntukkan untuk setiap tahapan agar dapat diperoleh hasil yang optimal. Berdasarkan hasil analisis strategi yang dimaksud lebih banyak mengarah pada strategi integrasi sehingga secara keseluruhan integrasi menjadi sangat penting untuk segera dilaksanakan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/547/051608100
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 23 Sep 2016 14:06
Last Modified: 20 Oct 2021 11:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135268
[thumbnail of ARTIKEL_SKRIPSI_(Rhochmad_Wahyu_Illahi_125080401111041).pdf]
Preview
Text
ARTIKEL_SKRIPSI_(Rhochmad_Wahyu_Illahi_125080401111041).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI_RHOCHMAD_WAHYU_ILLAHI_(125080401111041).pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_RHOCHMAD_WAHYU_ILLAHI_(125080401111041).pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item