Identifikasi Sumberdaya Sotong (Sepia Spp) Dan Kajian Biologi Spesies Sotong Yang Dominan Didaratkan Di Muncar, Banyuwangi Jawa Timur

NurulMukhlis (2016) Identifikasi Sumberdaya Sotong (Sepia Spp) Dan Kajian Biologi Spesies Sotong Yang Dominan Didaratkan Di Muncar, Banyuwangi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu potensi perikanan demersal yang ada di Selat Bali berasal dari kelas Cephalophoda yaitu sotong, cumi-cumi dan gurita. Menurut data statistik perikanan oleh Direktorat Jendral Perikanan Tangkap (2015), pada tahun 2014 hasil tangkapan sotong mencapai 17.930 ton. Angka tersebut hanya menyumbang 10,2 % dari total hasil tangkapan kelas Cephalophoda pada tahun 2014. Sampai saat ini sumberdaya perikanan sotong hanya diperoleh dari hasil tangkapan nelayan karena sangat sulit untuk dibudidayakan, dan dikhawatirkan sumberdaya tersebut akan terus menurun secara kuantitas maupun kualitas. Sehingga diperlukan tindakan preventif untuk pengelolaan sumberdaya sotong agar sumberdaya tersebut tetap lestari. Identifikasi spesies sotong serta studi biologi sotong mengenai hubungan panjang berat merupakan salah satu upaya konservasi yang bisa dilakukan agar sumberdayanya tetap lestari. Maka, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai identifikasi sumberdaya sotong (sepia spp) dan kajian biologi sotong yang dominan didaratkan di Muncar, Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komposisi spesies sotong yang didaratkan, mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies sotong, dan mengetahui hubungan panjang berat sotong dominan yang didaratkan oleh nelayan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dalam pelaksanaannya dilakukan melalui teknik survey yaitu melakukan kegiatan pengamatan secara langsung di lapang.Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan yaitu data jumlah, panjang dan berat sotong yang didaratkan di pengepul besar dan wawancara kepada nelayan dan pengepul sotong. Sedangkan data sekunder didapatkan dari jurnal ilmiah mengenai penelitian ini dan data produksi sotong selama 1 tahun pada tahun 2015 di pengepul besar. Analisis data yang dilakukan adalah analisis komposisi spesies sotong, analisis hubungan kekerabatan, analisis panjang pertama kali tertangkap dan analisis hubungan panjang berat sotong dominan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan alat tangkap yang menangkap sotong adalah pancing cumi. Dari data produksi sotong selama 1 tahun di U.D Usaha Jaya pada tahun 2015, bulan Agustus adalah produksi sotong paling tinggi dengan 14.259 kg sotong dengan rata-rata per harinya 460 kg dan bulan Januari adalah produksi sotong paling rendah dengan 57.5 kg sotong dengan rata-rata per harinya 1.9 kg. Terdapat 3 spesies sotong yang didaratkan oleh nelayan yaitu Sepia pharaonis / Cumi zebra, Sepia latimanus / cumi karang, dan Sepia esculenta / cumi pasir. Dari hasil analisa cluster (Hierarchical Clustering Analysis) didapatkan hubungan kekerabatan dari ketiga spesies tersebut, Sepia pharaonis sebagai spesies dominan yang didaratkan memiliki kekerabatan yang dekat dengan Sepia latimanus dibandingkan dengan Sepia esculenta, hal ini dikarenakan bentuk tubuh dan ukuran dari S. pharaonis dan S. latimanus memiliki kesamaan dibandingkan dengan S. esculenta. Dari ketiga spesies tersebut, Sepia pharaonis merupakan spesies dominan yang didaratkan oleh nelayan Muncar dengan persentase 92.6% (373 ekor) sementara kedua spesies lainnya dengan persentase yaitu 4.7% dan 2.7%. Total sotong yang didaratkan selama periode penelitian adalah 403 Ekor. Spesies dominan yaitu Sepia pharaonis memiliki kisaran panjang mantel mulai dari 14 cm – 36 cm dan dari analisa panjang pertama kali tertangkap (Length at first capture / Lc) pada periode penelitian ini didapatkan nilai Lc sebesar 26.6 cm. Hubungan panjang berat sotong dominan yaitu cumi zebra (Sepia pharaonis) didapatkan hasil persamaan regresi dengan nilai b pada total sampel adalah 2.5491, nilai b pada jenis kelamin jantan adalah 2.5586 sedangkan untuk betina adalah 2.5753. Nilai b pada total sampel dan jenis kelamin jantan maupun betina kurang dari 3 yang berarti tipe pertumbuhan spesies ini adalah alometrik negatif, yang artinya pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan beratnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/546/051608099
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 23 Sep 2016 09:26
Last Modified: 20 Oct 2021 11:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135267
[thumbnail of Artikel_Skripsi_NurulMukhlis_125080201111011.pdf]
Preview
Text
Artikel_Skripsi_NurulMukhlis_125080201111011.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Laporan_Skripsi_NurulMukhlis_125080201111011.pdf]
Preview
Text
Laporan_Skripsi_NurulMukhlis_125080201111011.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item