Analisis Makanan Dalam Lambung Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru) Di Selat Bali, Selatan Jawa Timur Dan Selat Madura

ShihatinNajiyah (2016) Analisis Makanan Dalam Lambung Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru) Di Selat Bali, Selatan Jawa Timur Dan Selat Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perairan Indonesia mempunyai potensi sumberdaya ikan yang cukup besar yang produksinya mengalami pergerakan fluktuatif setiap tahunnya. Salah satu sumberdaya ikan di laut yang terpenting adalah ikan lemuru (Sardinella lemuru). Nilai penting ikan lemuru dapat dilihat dari data produksi setiap tahunnya. Berdasarkan Data Statistik Perikanan Tangkap tahun 2011 hingga 2013 ikan lemuru di Jawa Timur yang memiliki produksi ikan lemuru tertinggi terdapat pada tiga SubWilayah Pengelolaan Perikanan Jawa Timur yaitu Selat Bali (Kabupaten Banyuwangi), Selatan Jawa Timur (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Jember), dan Selat Madura (Kota Probolinggo, dan Kabupaten Situbondo). Salah satu faktor yang mempengaruhi jumah populasi ikan adalah ketersediaan makanan di perairan tempat hidupnya. Jenis makanan ikan lemuru dapat diketahui dari isi lambungnya. Makanan utama ikan lemuru adalah fitoplanton dan zooplankton (Carpenter and Niem, 1999). Hasil penelitian Burhanuddin et. al. (1984) menunjukkan bahwa komposisi makanan ikan lemuru adalah zooplankton. Sekitar 90% makanannya berupa copepoda, baik pada siang hari dan malam hari hampir sama. Namun Dhulked (1962) dalam Pradini (2001), menyatakan bahwa ikan lemuru dewasa adalah pemakan fitoplankton dan diduga bahwa ada perubahan pola makan setelah ikan menjadi besar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komposisi jenis makanan, perbedaan jenis makanan dalam lambung ikan lemuru dengan pola pertumbuhan ikan dan makanan utama ikan lemuru yang terdapat di Perairan Selat Bali, Selatan Jawa Timur dan Selat Madura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif. Biasanya dilakukan dengan survey. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu ikan lemuru yang tergolong sempenit (<11 cm), protolan (11-15 cm), lemuru (15-18 cm) dan lemuru kucing (>18 cm). Analisis data menggunakan statistik deskriptif yaitu prosentasi atau pemaparan menggunakan kata-kata atau kalimat. Pengambilan sampel ikan lemuru ini dilakukan selama 4 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei dengan rentang pengambilan sebulan sekali. Pengambilan sampel diambil sebanyak 5 ekor di setiap tempat yaitu PPP Muncar Banyuwangi, PPP Puger Jember dan PPI Panarukan Situbondo. Sehingga satu bulannya didapatkan sampel sebanyak 15 ekor. Total sampel selama penelitian 4 bulan sebanyak 60 ekor. Pengamatan lambung ikan lemuru dilakukan di Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Hasil penelitian didapatkan hasil komposisi jenis plankton dalam lambung ikan lemuru Selat Bali yaitu Bacillariophyta sebesar 38.35%, Arthropoda sebesar 24.67% dan Protozoa sebesar 14.16%. Untuk Selatan Jawa Timur yaitu Arthropoda sebesar 41.20% dan Bacillariophyta sebesar 26.41%. Sedangkan Selat Madura yaitu Arthropoda sebesar 27.87%, Bacillariophyta sebesar 24.88% dan Protozoa sebesar 14.34%. Perbedaan pola pertumbuhan ikan lemuru pada tiap-tiap perairan dipengaruhi oleh perbedaan jenis makanan dan proporsinya. Pada Bulan Januari : Ikan lemuru Selat Bali bersifat allometrik positif dengan komposisi makanan yaitu Bacillariophyta 27% (11 genus), Cyanophyta 31.12 % (2 genus), Dynophyta 10.27 % (1 genus), Protozoa 13.88% (12 genus) dan Arthropoda 10.57% (6 genus). Sedangkan Selatan Jawa bersifat allometrik negatif dengan makanan berupa Bacillariophyta 43.78% (17 genus), Arthropoda 43.96% (10 genus). Untuk Selat Madura bersifat allometrik negatif dengan makanan berupa Bacilariophyta 23.94% (8 genus), Cyanophyta 35.38% (1 genus), dan Arthropoda 31.58% (11 genus). Pada Bulan Maret : Ikan lemuru Selat Bali bersifat allometrik positif dengan makanan berupa Bacillariophyta 61.26% (9 genus), Chaetognatha 7.08% (1 genus) dan Arthropoda 20.82% (3 genus). Ikan lemuru Selatan Jawa Timur bersifat allometrik positif dengan makanan berupa Bacillariophyta 31.92% (9 genus), Chlorophyta 15.47% (1 genus), Ctenophora 7.27% (1 genus), Protozoa 8.06% (6 genus) dan Arthropoda 31.14% (10 genus). Sedangkan Selat Madura bersifat allometrik negatif dengan makanan berupa Bacillariophyta 7.01% (6 genus), Chrysophyta 41.91% (1 genus) dan Protozoa 32.99% (5 genus) dan Arthropoda 9.26% (11 genus). Pada Bulan April : Ikan lemuru Selat Bali bersifat allometrik positif dengan makanan berupa Bacillariophyta 30.60% (7 genus), Arthropoda 35.29% (6 genus), Protozoa 17.57% (5 genus). Sedangkan Selatan Jawa bersifat allometrik negatif dengan makanan berupa Bacillariophyta 6.36% (2 genus), Protozoa 17.83% (5 genus), Arthropoda 65.68% (4 genus) dan Selat Madura bersifat allometrik negatif dengan makanan berupa Bacillariophyta 23.86% (2 genus), Ctenophora 18.69% (1 genus), dan Arthropoda 39.24% (3 genus). Pada Bulan Mei : Ikan lemuru Selat Bali bersifat allometrik positif dengan jenis makanan berupa Bacillariophyta 33.90% (6 genus), Protozoa 19.73% (5 genus), dan Arthropoda 32.01% (4 genus). Selatan Jawa Timur bersifat allometrik positif dengan makanan berupa Bacillariophyta 23.58% (10 genus), Cyanophyta 32.36% (1 genus), dan Arthropoda 24.03% (7 genus). Sedangkan Selat Madura bersifat allometrik negatif dengan makanan berupa Bacillariophyta 44.69% (6 genus), Protozoa 15.32% (5 genus), dan Arhropoda 31.39% (6 genus). Nilai Indeks Bagian Terbesar pada masing-masing perairan, yaitu Selat Bali : Bacillariophyta sebesar 38.60% sebagai makanan utama. Sedangkan Arthropoda 25.06%, Protozoa 12.25% dan Cyanophyta 10.15% sebagai makanan pelengkap. Selatan Jawa Timur : Arthropoda sebesar 44.71% sebagai makanan utama. Sedangkan Jenis Bacillariophyta 24.15%, dan Cyanophyta 9.81% sebagai makanan pelengkap. Selat Madura : Arthropoda sebesar 27.82% sebagai makanan utama. Sedangkan Jenis Bacillariophyta 22.81%, dan Protozoa 15.12% sebagai makanan pelengkap.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/521/051608074
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 27 Sep 2016 09:27
Last Modified: 20 Oct 2021 11:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135240
[thumbnail of artikel.pdf]
Preview
Text
artikel.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (9MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item