Pengaruh Perbedaan Hanging Ratio Dan Mesh Size Terhadap Cara Tertangkapnya Ikan Pada Jaring Insang Dasar Monofilamen (Bottom Gill Net Monofilament) Di Perairan Panyuran Kabupaten Tuban Jawa Timur

SeptianRatnaIkaSari (2016) Pengaruh Perbedaan Hanging Ratio Dan Mesh Size Terhadap Cara Tertangkapnya Ikan Pada Jaring Insang Dasar Monofilamen (Bottom Gill Net Monofilament) Di Perairan Panyuran Kabupaten Tuban Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kemampuan penangkapan dan proses seleksi dari jaring insang dipengaruhi faktor yang saling berhubungan yaitu karakteristik jaring serta ikan target tangkapan. Nilai hanging ratio merupakan salah satu karakteristik jaring sebagai penentu keragaman ukuran ikan yang ditangkap dalam satu ukuran mata jaring. Kelurahan Panyuran belum terdapat pelabuhan sebagai tempat pendaratan ikan, dan skala perikanannya masih tergolong skala kecil. Dalam perikanan skala kecil, proses perakitan jaring dilakukan secara individu sehingga memunculkan banyak keragaman karakteristik konstruksi alat tangkap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan cara tertangkapnya ikan, pengaruh terhadap hasil tangkapan target dan by catch dengan perbedaan nilai hanging ratio dan mesh size. Mengetahui besaran hanging ratio yang lebih selektif berdasarkan ikan target dan by catch serta perlakuan unit dan sisi jaring yang terbaik terhadap hasil tangkapan dan cara tertangkapnya ikan. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Panyuran Kecamatan Palang Kabupaten Tuban pada tanggal 25 Februari sampai 2 April 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus, dengan pengumpulan data teknis dengan metode survei dan penentuan model konstruksi dengan metode purposive diperoleh 4 konstruksi jaring dengan parameter pembeda mesh size 4.445 cm dan 3.175 cm serta nilai hanging ratio bagian atas dan bawah dipisahkan dengan rentang nilai 0.46, 0.54, 0.56, 0.59, 0.6, 0.74 dan 0.77, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 7 kali dengan analisis uji t untuk membandingkan hasil tangkapan pada mesh size dan sisi atas dan bawah jaring, uji ragam untuk menganalisa perbedaan hanging ratio terhadap cara tertangkapnya ikan dan unit jaring terhadap hasil tangkapan di lanjutkan dengan uji BNT untuk mengetahui perlakuan dengan rata-rata tertinggi, uji regresi digunakan untuk menganalisa pengaruh perbedaan hanging ratio terhadap hasil tangkapan, hasil tangkapan target dan by catch serta cara tertangkapnya ikan. Berdasarkan hasil tangkapan selama penelitian diperoleh 29 spesies ikan dengan 4 spesies dengan jumlah 4741 ekor ikan target dan 25 spesies dengan jumlah 2654 ekor ikan by catch. Hasil analisa menyatakan ada perbedaan hasil tangkapan pada mesh size 4.445 cm dengan 3.175 cm dengan rata-rata tertinggi pada mesh size 4.445 cm dan sisi jaring bagian atas dan bawah dengan rata-rata tertinggi pada sisi atas jaring, hal tersebut dikarenakan mata jaring 4.445 cm memiliki tinggi jaring yang relatif lebih besar karena menggunakan pelampung dibandingkan dengan konstruksi jaring pada mata jaring 3.175 cm yang juga tidak menggunakan pelampung sehingga berpotensi lebih banyak menangkapan ikan pada lapisan ikan bagian atas. Hasil analisa perbedaan hanging ratio berpengaruh terhadap hasil tangkapan, berpangaruh terhadap hasil tangkapan target dan tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan by catch Besarnya hanging ratio disesuaikan pada morfologi ikan target. Pada mesh size 4.445 cm ikan target adalah selar dan kakap tanda-tanda yang mempunyai bentuk tubuh pipih, sehingga nilai hanging rationya relatif kecil agar jaring terbuka kearah vertikal sesuai bentuk tubuh ikan target, pada mesh size 3.175 cm ikan targetnya adalah ikan rejung dan barakuda yang memiliki bentuk tubuh filiform atau bulat, maka akan lebih efektif bila nilai hanging ratio lebih besar sehingga mata jaring terbuka kearah horizontal untuk mempermudah menangkap ikan target. Sedangkan ariasi jenis ikan by catch yang sangat beragam bentuk sehingga nilai hanging ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ikan hasil tangkapan sampingan. Hasil analisa perbedaan hanging ratio terhadap cara tertangkapnya ikan bahwa perbedaan hanging ratio berbeda signifikan terhadap cara tertangkapnya ikan, sedangkan analisa pada unit jaring terhadap hasil tangkapan berbeda signifikan. Hasil uji lanjutan pada perbedaan hanging ratio terhadap cara tertangkapnya ikan secara gilled, wedged, entangled yang paling dominan adalah hanging ratio 0.46 dan secara snagged nilai hanging ratio paling dominan adalah 0.54, hal ini dipengaruhi oleh ikan terget yang memiliki sifat bergerombol sehingga saat ikan tertangkap pada jaring jarak antar ikan sangat dekat sehingga memungkinkan untuk ikan terpuntal dan terjerat pada bagian sirip punggung karena upaya pelolosan diri yang dilakukan oleh ikan tersebut. Selain itu juga terdapat ikan hasil tangkapan yang ukurannya relatif besar yang menyebabkan ikan terpuntal dan lebih kecil sehingga tertangkap secara wedged. Sedangkan untuk unit jaring dengan hasil tangkapan dominan adalah unit jaring 1 yang beberapa kali dioperasikan pada malam hari yang mendapat hasil tangkapan lebih banyak dibandingkan pada saat dioperasikan pada pagi hari serta titik lokasi penangkapan yang berbeda

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/514/051608067
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 11 Oct 2016 14:38
Last Modified: 20 Oct 2021 11:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135232
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_SEPTIAN_RATNA_IKA_SARI_125080201111026.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_SEPTIAN_RATNA_IKA_SARI_125080201111026.pdf

Download (9MB) | Preview
[thumbnail of ARTIKEL_SKRIPSI_SEPTIAN_RATNA_IKA_SARI_125080201111026.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL_SKRIPSI_SEPTIAN_RATNA_IKA_SARI_125080201111026.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item