AnisKurniaFitriyani (2016) Bio Image Pada Lambung Kerang Hijau (Perna Viridis L.) Untuk Mendeteksi Kandungan Metallothionein. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perairan laut sering tercemar oleh berbagai komponen anorganik maupun organik akibat aktivitas manusia di antaranya dari berbagai jenis logam berat berbahaya yang banyak dihasilkan di sekitar wilayah suatu perairan. Kerang hijau (Perna viridis L.) merupakan organisme yang mempunyai kemampuan mengakumulasi logam berat (Pb, Cd, Hg) pada lingkungan yang tercemar. Lambung merupakan bagian saluran pencernaan kerang dimana terjadi proses penyerapan sari-sari makanan dan akumulasi logam berat. Metallothionein merupakan protein yang dapat menggambarkan adanya logam berat, sehingga dapat digunakan sebagai biomarker pencemaran logam berat yang diamati dengan Bio Image pada lambung melalui metode imunofluoresen dengan Confocal Laser Scanning Microscopy (CLSM). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Pb, Cd dan Hg pada air, sedimen dan lambung kerang hijau (Perna viridis L.) serta mengetahui ekspresi dan intensitas metallothionein pada lambung dan mengetahui hubungan intensitas rata-rata metallothionein dengan logam berat pada lambung kerang hijau (Perna viridis L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2016 di perairan Ngemboh, perairan Banyu Urip dan perairan Kenjeran. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah survei dengan mengambil sampel dari tiga lokasi berbeda yaitu perairan Ngemboh, Banyu Urip dan Kenjeran dengan melakukan tiga kali pengulangan. Kerang hijau (Perna viridis L.) dari tiga lokasi kemudian dibedah untuk diambil lambung untuk dilakukan analisis logam berat (Pb, Cd dan Hg) menggunakan AAS serta dilakukan analisis kandungan metallothionein menggunakan imunofluoresen dengan Confocal Laser Scanning Microscopy. Selain itu, dilakukan pengukuran kualitas air secara insitu yang meliputi suhu, salinitas, pH dan DO/Dissolved Oxygen (Oksigen terlarut). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat air rata-rata di perairan Ngemboh untuk Pb sebesar 0,015 ppm, Cd sebesar 0,007 ppm dan Hg sebesar 0,011 ppm. Perairan Banyu Urip logam berat Pb sebesar 0,009 ppm, Cd sebesar 0,007 ppm dan Hg sebesar 0,009 ppm, sedangkan perairan Kenjeran logam berat Pb sebesar 0,020 ppm, Cd sebesar 0,010 ppm dan Hg sebesar 0,015 ppm. Kandungan pada sedimen di perairan Ngemboh untuk Pb sebesar 2,109 ppm, Cd sebesar 0,566 ppm dan Hg sebesar 0,973 ppm. Perairan Banyu Urip logam berat Pb sebesar 1,322 ppm, Cd sebesar 0,327 ppm dan Hg sebesar 0,704 ppm, sedangkan perairan Kenjeran logam berat Pb sebesar 2,537 ppm, Cd sebesar 0,668 ppm dan Hg sebesar 1,579 ppm. Kandungan rata-rata logam berat pada lambung kerang hijau (Perna viridis L.) di perairan Ngemboh untuk Pb sebesar 0,283 ppm, Cd sebesar 0,168 ppm dan Hg sebesar 0,197 ppm. Perairan Banyu Urip logam berat Pb sebesar 0,259 ppm, Cd sebesar 0,133 ppm dan Hg sebesar 0,146 ppm, sedangkan perairan Kenjeran logam berat Pb sebesar 0,358 ppm, Cd sebesar 0,266 ppm dan Hg sebesar 0,233 ppm. Hasil pengukuran kualitas air yaitu suhu perairan berkisar antara 31-32 0C, salinitas berkisar antara 25-26,7 ‰, pH berkisar antara 8,0-8,5 dan DO/Dissolved Oxygen (Oksigen terlarut) berkisar antara 5,1-7,2 mg/l. Hasil rata-rata intensitas metallothionein yang tertinggi yakni pada perairan Kenjeran dengan nilai kuantitatif sebesar 342,304 intensity/μm, kemudian perairan Ngemboh dengan nilai kuantitatif sebesar 227,783 intensity/μm dan terendah perairan Banyu Urip dengan nilai kuantitatif sebesar 147,586 intensity/μm. Intensitas pendaran warna metallothionein pada setiap lokasi pengamatan berbeda-beda tergantung pada tingkat penyerapan logam berat oleh tubuh kerang hijau (Perna viridis L.). Hubungan intensitas metallothionein dengan logam berat Pb, Cd dan Hg menunjukkan hubungan yang sangat kuat, dimana hasil persamaan regresi yang didapat yaitu Y= 163,873 + 927,248X1 + 282,672X2 + 370,714X3. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,859 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,912. Adanya penelitian Bio Image ini dapat dijadikan sebagai monitoring dan alat deteksi dini terhadap pencemaran lingkungan perairan terutama disepanjang perairan Utara dan Timur Jawa, agar kerusakan lingkungan perairan dapat diantisipasi tentunya disertai dengan adanya pengawasan dan kesadaran dari masyarakat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/457/051607590 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 18 Aug 2016 09:36 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 13:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135163 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI-ANIS_KURNIA_FITRIYANI-125080100111025-MSP.pdf Download (7MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |