Hubungan Kerapatan Mangrove Dan Kelimpahan Kerang Totok (Polymesoda Erosa) Di Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Trenggalek, Jawa Timur

WredhaPrasetyohadi (2016) Hubungan Kerapatan Mangrove Dan Kelimpahan Kerang Totok (Polymesoda Erosa) Di Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Trenggalek, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hutan mangrove merupakan sumber daya alam yang mempunyai berbagai fungsi sebagai habitat tempat berkembang biak dan berlindung bagi sumber daya hayati laut. Mangrove memiliki fungsi dan manfaat ekonomi yaitu sebagai penghasil kayu, sebagai mata pencaharian penduduk sekitar, yakni pencari kepiting, kerang, udang putih, ikan konsumsi (belanak, kakap), ikan hias, dan biawak. Sedangkan untuk fungsi dan manfaat ekologi meliputi sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau sebagai filter air asin menjadi tawar, sebagai penahan gelombang, pencegah abrasi dan sebagai penangkap sedimen yang menyebabkan penambahan tanah ke arah menuju laut, sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari makan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bagi udang, kepiting, kerang dan ikan. Serasah mangrove mempunyai peran yang sangat penting di dalam mata rantai makanan bagi organisme dasar, air dan permukaan setelah mengalami proses dekomposisi oleh bakteri yang selanjutnya menjadi mata rantai bagi organisme lainnya. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif-eksploratif. Metode penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan antara kerapatan mangrove sebagai variabel bebas dan kelimpahan kerang totok (Polymesoda erosa) sebagai variabel terikatnya.Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh t hitung sebesar 2.128 dengan nilai signifikansi sebesar 0.039.Nilai t hitung ini lebih besar dari t tabel (2.128 > 2.017) dan nilai signifikansinya lebih kecil dari α (0.039 < 0.050), dengan keputusan tolak H0, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara variabel X yaitu kerapatan mangrove terhadap variabel Y yaitu kelimpahan kerang. Diperoleh juga koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0.095 yang berarti bahwa model regresi yang didapatkan mampu menjelaskan pengaruh antara variabel X (kerapatan mangrove) terhadap Y (kelimpahan kerang) sebesar 9.5% dan selainnya sebesar 90.5% dipengaruhi oleh variabel bebas yang tidak diamati pada penelitian ini. Dengan melihat peran penting ekosistem mangrove bagi dunia perikanan, perlu adanya penelitian lebih lanjut dan langkah nyata dalam upaya konservasi demi menunjang kelangsungan hidup manusia dan mewujudkan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan.

English Abstract

Mangrove forest was natural resource with several functions. Among other its functions were being the habitat for breeding and being a protective place for marine biological resources. Specifically, mangrove had economic functions and benefits such as being wood producer and providing subsistence to the immediate population including the seekers of crabs, mollusks, white shrimps, or monitor lizards, and the breeders of consumption fishes (belanak, kakap) and ornamental fishes. Ecologic functions and benefits of mangrove were concerned with its presence as the supportive area against intrusion, as the filter area to screen saltwater into freshwater, as the retainer of sea wave, as the protector against abrasion, as the capturer of sediments that would increase the soiling toward the sea shore, and also being nursery ground, feeding ground and spawning ground for shrimps, crabs, mollusk, and fishes. Research type was quantitative with survey method. This method was aimed to understand the relationship between mangrove density as independent variable, and the abundance of kerang totok ( Polymedosa erosa ) as the dependent variable. This research emphasizes on objective phenomena and was reviewed quantitatively. Data analysis was simple regression analysis. Based on the result of analysis, t-count was 2.128 with significance level of 0.039. The value of t-count was higher than that of t-table (2.128 > 2.017), and its significance level was smaller than a (0.039 < 0.050). H0 was rejected, and thus, it was concluded that there was obvious effect from variable X, mangrove density, on variable Y, mollusk abundance. Coefficient of determination (R-Square) was 0.095, which meant that regression model could explain the effect of Variable X (mangrove density) on Y (mollusk abundance) only in term of 9.5 % while the remaining 90.5 % were influenced by independent variables unobserved in this research. By taking account the important role played by mangrove ecosystem in fishery world, thus further research must be conducted as an actual step to realize conservation effort in favor of supporting human feasibility and ensuring the sustainable utilization of fishery resources.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/410/051607011
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 01 Aug 2016 14:46
Last Modified: 20 Oct 2021 12:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135111
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item