Analisis Perubahan Sebaran Dan Luasan Hutan Mangrove Di Teluk Gilmanuk, Taman Nasional Bali Barat Pada Tahun 2006, 2011, Dan 2015 Dengan Menggunakan Citra Satelit Spot 4 Dan Spot 6

Rachman, Mafazi (2016) Analisis Perubahan Sebaran Dan Luasan Hutan Mangrove Di Teluk Gilmanuk, Taman Nasional Bali Barat Pada Tahun 2006, 2011, Dan 2015 Dengan Menggunakan Citra Satelit Spot 4 Dan Spot 6. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu tipe hutan yang memiliki ciri khas untuk hidup di sepanjang pantai atau muara sungai. Sering kali disebut juga sebagai hutan pantai, hutan payau, atau hutan bakau. Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem peralihan yang rentan terhadap degradasi dan kerusakan. Faktor yang dapat mengganggu ekosistem mangrove diantaranya faktor fisik mekanis ganguan kimia dan ganguan biologi. Salah satu upaya untuk menjaga keberlangsungan hutan mangrove dari penurunan luasan adalah dengan melakukan pemantauan menggunakan teknik penginderaan jauh. Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui sebaran dan luasan vegetasi mangrove dari hasil pengolahan citra satelit SPOT 6 dan SPOT 4 menggunakan indeks vegetasi NDVI. Kedua untuk menganalisis perubahan luasan dan sebaran mangrove di Teluk Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat dalam kurun waktu 9 tahun, yaitu dari tahun 2006, 2011, dan 2015. Ketiga untuk mengetahui kondisi hutan mangrove di Teluk Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat melalui survey lapang. Luas hutan mangrove di Teluk Gilimanuk, Taman Nasiol Bali Barat yang didapatkan tahun 2006 pada citra SPOT 4 adalah 345,84 ha, tahun 2011 dengan menggunakan citra SPOT 4 didapatkan luas hutan mangrove sebesar 290,2 ha dan tahun 2015 dengan menggunakan citra SPOT 6 diperoleh luasan hutan mangrove sebersar 265,91 ha. Perubahan yang ditemukan dengan menggunakan indeks vegetasi NDVI tersebut, menunjukan penurunan luas hutan mangrove sebesar 79 ha, dengan luas sebaran kerapatan mangrove dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 mengalami perubahan luasan paling besar pada jenis kerapatan mangrove lebat yang berkurang sebesar 69,49 ha. Untuk jenis kerapatan mangrove sedang mengalami penurunan luasan sebesar 10,49 ha, sedangkan jenis kerapatan mangrove jarang mengalami penambahan luasan sebesar 0,302 ha. Penurunan luasan sebaran mangrove di Teluk Gilimanuk paling banyak terjadi terdapat di kawasan dekat pemukiman dan kawasan wisata yang diakbatkan oleh faktor alam dan faktor biologis. Untuk mengetahui seberapa akurat hasil klasifikasi citra yang telah dilakukan pada keadaan dilapang, maka uji akurasi dilakukan melalui matriks kesalahan (eror matrix). Uji akurasi yang dilakukan dengan perhitungan matriks kekeliruan (confusion matrix) didapatkan hasil overall accuracy sebesar 80 %. Beberapa spesies yang ditemukan pada penelitian ini diantaranya Ceriops tagal, Avicenia marina, Avicenia officinalis, Bruguiera cylindrica, Bruguiera gymnorizha, Soneratia alba, Rhizopora mucronata, Rhizopora stylosa, dan Rhizopora apiculata. Berdasarkan survey lapang pada penelitian ini, jenis mangrove yang memiliki tutupan dan kerapatan jenis terbesar di kawasan Teluk Gilamanuk, Taman Nasional Bali Barat adalah jenis Rhizopora mucronata.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/41/051603665
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 03 May 2016 15:09
Last Modified: 20 Oct 2021 12:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135110
[thumbnail of 1._Laporan_Skripsi.pdf]
Preview
Text
1._Laporan_Skripsi.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item