Nababan, Fernando (2018) Pengaruh Penambahan Kultur Mikroba Azotobacter Pada Feses Babi Dan Arang Sekam Sebagai Media Hidup Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lumbricus rubellus merupakan cacing tanah yang memiliki keunggulan dan manfaat salah satunya keseimbangan lingkungan, karena cacing ini memiliki kemampuan hidup pada habitat yang mengandung bahan organik dan memiliki peran penting antara lain dekomposisi bahan organic. Pemanfaatan cacing tanah sebagai organisme pengurai sampah organik merupakan terobosan baru untuk mendapatkan pupuk organik yang aman lingkungan dan menghasilkan kandungan hara yang optimal. Pemberian kultur mikroba Azotobacter diharapkan dapat meningkatkan kandungan protein pada feses babi dan arang sekam yang digunakan sebagai media cacing tanah (Lumbricus rubellus). Tersedianya nutrisi bagi kultur mikroba Azotobacter dalam menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah dan dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada feses babi dan arang sekam yang digunakan cacing tanah (Lumbricus rubellus) untuk berlangsung hidup. Pada penelitian ini feses babi digunakan sebagai media hidup cacing dengan penambahan arang sekam. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2017 hingga 10 Juni 2017 yang dilakukan dikediaman, Jalan Simpang Kh Yusuf Blok-H Perum Puskopat Puri KartikaX Asri Belimbing RT 3/RW 6 NO. 6H, Malang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan kultur mikroba Azotobacter pada feses babi dan arang sekam terhadap pertambahan bobot dan jumlah cacing tanah (Lumbricus rubellus) dan untuk menentukan berapa presentase pemberian terbaik kultur mikroba Azotobacter pada feses babi dan arang sekam terhadap pertambahan bobot dan jumlah cacing tanah. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi terhadap penambahan kultur mikroba Azotobacter pada feses babi dan arang sekam terhadap pertambahan bobot dan jumlah cacing tanah (Lumbricus rubellus) dan sebagai informasi terhadap presentase terbaik kultur mikroba Azotobacter pada feses babi dan arang sekam. Materi yang digunakan adalah cacing tanah (Lumbricus rubellus) yang sedang dalam masa pertumbuhan dengan kisaran umur 25-50 hari. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dibagi menjadi 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan dilakukan 4 ulangan, dimana pada (P0) : 0 cc Azotobacter/100kg feses babi + arang sekam, (P1) : 150 cc Azotobacter/100kg feses babi + arang sekam, (P2) : 250 cc Azotobacter/100kg feses babi + arang sekam dan (P3) : 350 cc Azotobacter/100kg feses babi + arang sekam. Variabel yang diamati meliputi pertumbuhan bobot akhir cacing tanah dan jumlah akhir cacing tanah pada akhir pemeliharaan. Perolehan data ditabulasikan dalam program Microsoft Excel 2013, kemudian dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan apabila terdapat perbedaan nyata, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil pengamatan pertambahan bobot badan cacing tanah menunjukkan bahwa urutan rataan dimulai dari yang tertinggi didapat pada perlakuan (P3) :56,25 ± 5,32 , perlakuan (P2) : 38,50 ± 6,45 , perlakuan (P1) : 21,50 ± 1,29XI dan terendah pada perlakuan tanpa penambahan mikroba (P0) : 15,75 ± 1,26 g. Urutan rataan pertambahan jumlah cacing tanah diurutkan dari yang tertinggi didapat pada perlakuan (P3) : 115,25 ± 6,40, perlakuan (P2) : 90,00 ± 10,89, kemudian perlakuan (P1) : 75,50 ± 5,32 dan terendah pada perlakuan tanpa penambahan mikroba (P0) : 61,25 ± 8,02. Hasil pengamatan diketahui bahwa terjadinya pertambahan bobot dan pertambahan jumlah cacing tanah disebabkan oleh adanya pengaruh yang diberikan mikroba Azotobacter pada media feses babi dan arang sekam yang telah difermentasikan selama 7 hari. Membuat unsur hara pada media hidup cacing tanah mampu mencukupi kebutuhan dari cacing tanah (Lumbricus rubellus) sehingga memberi pengaruh nyata pada pertumbuhan dan pertambahan jumlah cacing tanah (Lumbricus rubellus). Kesimpulan dari pengamatan ini adalah dengan diberikannya perlakuan penambahan kultur mikroba Azotobacter pada feses babi dan arang sekam berpengaruh sangat nyata pada pertumbuhan dan pertambahan jumlah cacing tanah (Lumbricus rubellus) dimana rataan pertumbuhan tertinggi didapat pada perlakuan 3 (P3) dengan komposisi 350 mL/100 kg feses babi + arang sekam dengan bobot awal 50 gram dan angka rataan pertambahan bobot akhir 56,25 gram dan rataan pertumbuhan jumlah awal 82,25 dan angka rataan jumlah akhir 115,25. Perlakuan 3 (P3) dengan penambahan 350 mL/100 kg feses babi + arang sekam merupakan komposisi terbaik dalam pengamatan. Disarankan pada penimbangan akhir pemeliharaan dilakukan penyaringan (pengayakan) cacing yang akan ditimbang agar media yang terikut pada tubuh cacing dapat terbuang dan tidak terikut dalam penimbangan agar hasil data penimbangan lebih detail lagi dan pada saat pemeliharaan agar menjaga kestabilan suhu, pH, dan kelembaban karena akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan cacing tanah
English Abstract
The research aim was to know the effect of culture addition and percentage of Azotobacter microbial used on pig feces and charcoal of husk to increase of weight and amount of earthworm (Lumbricus rubellus). The research used a Completely Randomized Design consisting of 4 treatments and 4 replications 0 cc Azotobacter / 100kg pig feces + charcoal husk (T0), 150 cc Azotobacter / 100kg pig feces + charcoal husk (T1), 250 cc Azotobacter / 100kg pork feces + charcoal husk (T2), and 350 cc Azotobacter / 100kg feces of pig + charcoal husk (T3). The data were analyzed by anova and if the result are significantly effect, will be continued by duncan test. The result showed that the addition of microbial culture of Azotobacter on pig feces and charcoal husk can increase the weight and amount of earthworm (Lumbricus rubellus). The best treatment was shown by treatment using 350 cc Azotobacter / 100kg pig feces + charcoal husk.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2018/518/051809797 |
Uncontrolled Keywords: | earthworm (Lumbricus rubellus), Azatobacter, pig feces, charcoal husk. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.7 Harvest and culture of invertebrates other than mollusks and crustaceans > 639.75 Worms |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 12 Mar 2019 01:08 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 04:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13510 |
Text
Fernando Nababan.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |