ShafaAuliaQurrataAyuni (2016) Identifikasi Stok Ikan Layang (Decapterus Russelli) (Rüppell, 1830) Dengan Pendekatan Morfometri Di Daerah Penangkapan Selat Bali Dan Selat Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang menerapkan pengeplolaan perikanan keberlanjutan, yang mana wilayah perairannya dibedakan menjadi lima subWilayah Pengelolaan Perairan (subWPP). Penerapan pengelolaan perikanan keberlanjutan ditujukan untuk menghindari adanya kegiatan penangkapan berlebih atau overfishing sehingga menimbulkan suatu kelangkaan pada sumberdaya ikan yang ada. Ketika subWPP memiliki stok perikanan yang sama, maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan pengendalian terhadap upaya penangkapan ikan. Stok merupakan bagian dari spesies yang memiliki parameter stok (populasi) yang sama, menempati wilayah geografi tertentu dan tidak melakukan adanya percampuran dengan wilayah sekitarnya (Sparre dan Venema, 1998). Pembagian Ikan di Jawa Timur terdiri dari ikan pelagis dan ikan demersal. Ikan pelagis sendiri terbagi dua yaitu pelagis kecil dan pelagis besar. Salah satu jenis ikan pelagis kecil yang menjadi ekonomis penting di Jawa Timur adalah ikan layang ( Decapterus spp.). Pada tahun 2014, nilai produksi ikan layang di perairan Selat Bali sebesar 6914,67 ton, sedangkan di perairan Selat Madura mencapai 8682,82 ton. Jumlah hasil tangkapan tersebut menurun dari yang semula di perairan Selat Bali sebesar 8787.17 ton dan Selat Madura sebesar 10131.32 ton di tahun 2013 (DKP Jawa Timur, 2015). Ikan layang D. russelli di perairan Selat Bali dan Selat Madura dipilih sebagai objek penelitian, dikarenakan spesies ini sering didaratkan dengan jumlah yang banyak. Maksud dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter morfologi, morfometri dan faktor kondisi ikan layang ( D. russelli ) yang ada di perairan Selat Bali dan Madura. Untuk pengambilan data dimulai dari bulan Februari hingga Maret 2016 di Kabupaten Banyuwangi dan Kota Probolinggo. Data yang diambil adalah TL, SL, FL, PDL, DFB1, UPCL, LPF, PVL, PAL, AFB, HL, OL, PrOL, POL, MBD (dengan satuan cm) dan W (dalam gram). Metode analisis yang digunakan adalah hierarchial cluster untuk mengetahui persamaan ciri-ciri ikan, uji student atau uji t dan Principal Component Analysis (PCA) yaitu analisis faktor untuk mengidentifikasi stok ikan berdasarkan karakteristik morfometri ikan di masing-masing perairan. Perbedaan karakter morfologi antara D. russelli dan D. macrosoma di masing-masing perairan Selat Bali dan Selat Madura terdapat pada jumlah upper limb dan lower limb , jumlah jari-jari dorsal kedua dan anal. Dari 18 Karakter morfologi yang diidentifikasi (A1 – A18), didapatkan bahwa Ikan layang D. macarellus dan D. kurroides memiliki kekerabatan dekat dengan jarak 1 satuan. Ikan layang D. russelli di perairan Selat Bali dan Selat Madura memiliki kekerabatan yang tidak terlalu dekat dengan jarak 7 satuan. Ikan layang D. macrosoma di perairan Selat Bali dan Selat Madura memiliki kekerabatan jauh dengan jarak 13 satuan. Kekerabatan Ikan layang D. russelli dan D. macrosoma di perairan Selat Bali terbilang cukup dekat karena memiliki jarak 5 satuan, sedangkan untuk di perairan Selat Madura terbilang jauh karena memiliki jarak kekerabatan ikan layang sebesar 13 satuan. Untuk ikan layang D. macarellus dan D. kurroides memiliki jarak kekerabatan yang sangat jauh dengan ikan layang D. russelli dan D. macrosoma sebesar 25 satuan. Truss morfometri ikan layang ( D. russelli ) yang digunakan dalam PCA ada 14 yaitu TL_SL, FL_SL, PDL_SL, DFB1_SL, IDL_SL, DFB2_SL, UPCL_SL, LPF_SL, PVL_SL, PAL_SL, AFB_SL, OL_HL, PrOL_HL dan POL_HL. Dari nilai komulatif varian didapatkan bahwa ikan layang ( D. russelli ) yang berada di perairan Selat Bali dan Selat Madura memiliki perbedaan karakter morfometri sebesar 31.760% dan persamaan karakter morfometri sebesar 68.24%. Adanya nilai persentase tersebut menggambarkan ikan layang di perairan Selat Bali memiliki banyak persamaan karakter morfometri dengan yang ada di perairan Selat Madura. Berdasarkan faktor kondisi allometrik, ikan layang ( D. russelli ) memiliki nilai kegemukan yang berbeda. ikan layang yang terdapat di perairan Selat Bali lebih gemuk dibandingkan Selat Madura. Nilai b di perairan Selat Bali sebesar 3.147160 (pertumbuhan berat lebih cepat dibandingkan panjangnya) sedangkan di Selat Madura sebesar 2.913219 (pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan beratnya). Berdasarkan hasil uji T, dihasilkan bahwa T hitung >T tab (2,094477 > 1,651564). Sehingga dapat dikatakan bahwa ikan layang ( D. russelli ) yang ada di perairan Selat Bali dan Selat Madura berasal dari stok yang berbeda.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/382/051606498 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 03 Aug 2016 09:23 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 12:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135079 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI-SHAFA_AULIA_Q_A-125080200111045-PSP.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |