Musaropah (2016) Strategi Pengelolaan Berkelanjutan Sumberdaya Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan Kabupaten Jembrana Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
PPN Pengambengan merupakan salah satu fishing base masyarakat sekitar Bali dan menjadi salah satu pelabuhan pendaratan ikan bagi nelayan diluar Bali. Berdasarkan data statistik PPN Pengambengan tahun 2015 jenis ikan yang dominan didaratkan adalah jenis ikan lemuru sebesar 93% dibandingkan dengan jenis ikan lain yang didaratkan di pelabuhan tersebut. Tingginya produksi ikan lemuru di sekitar pelabuhan tersebut menyebabkan berkembangnya berbagai industri pengolahan ikan lemuru disekitar wilayah tersebut sehingga permintaan ikan lemuru semakin tinggi dan upaya penangkapan juga semakin meningkat. Sedangkan sumberdaya ikan merupakan sumberdaya hayati yang dapat diperbaharui tetapi ketersediaan sumberdaya ikan tersebut memiliki batasan tertentu karena dapat mengancam kelestariannya. Oleh karena itu pengelolaan sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali telah memiliki kebijakan khusus yaitu Surat Keputusan Bersama (SKB) PEMDA Provinsi Bali dan provinsi Jawa Timur No. 238 tahun 1992 mengenai pengelolaan sumberdaya ikan lemuru yaitu pembagian daerah operasi penangkap, pembatasan jumlah alat tangkap purse seine, ukuran unit alat tangkap purse seine, tanda pengenal untuk kapal atau perahu yang memperoleh ijin beroperasi didaerah Selat Bali, dan monitoring petugas pengawas perikanan. Namun, pengelolaan perikanan lemuru di Selat Bali masih sering terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh stakeholder lapang. Oleh karena itu diperlukan kajian keberlanjutan ekologi serta persepsi responden sebagai rekomendasi strategi dalam pengelolaan ikan lemuru untuk mengelola kegiatan perikanan berkelanjutan di PPN Pengambengan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis status pemanfaatan ikan lemuru yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan menggunakan pendekatan ekologi model Schaefer and Fox dan Menentukan strategi untuk pembangunan perikanan lemuru yang berkelanjutan di PPN Pengambengan dengan menggunakan analisis keberlanjutan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara survey. Analisa data yang dilakukan terdiri dari analisis ekologi dengan menggunakan model surplus produksi yaitu Schaefer and Fox dan analisis strategi pengelolaan perikanan berkelanjutan dengan menggunakan metode SWOT (strength,weakness, opportunity, and threat). Berdasarkan hasil perhitungan analisis menggunakan model surplus produksi diperoleh hasil R square tertinggi dari model Schaefer yaitu sebesar 0,539. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,539 berarti 54% perubahan atau variasi dari effort bisa dijelaskan oleh CpUE sedangkan 46% dijelaskan oleh variabel lain. Oleh karena itu, model yang paling cocok digunakan untuk pengelolaan sumberdaya berkelanjutan adalah model Schaefer. Berdasarkan hasil analisa perhitungan Fopt diketahui nilai a sebesar 2,021139 dan nilai b sebesar 0,000070, menghasilkan nilai effort optimum 14.412 trip. Nilai hasil tangkapan maksimum lestari dengan rumus (a^2/4b) menghasilkan nilai sebesar 14.564 dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 11.651. Dari data vii produksi PPN Pengambengan selama tahun 2007-2015 diketahui bahwa sumberdaya ikan lemuru yang didaratkan di PPN Pengambengan telah dieksploitasi melebihi nilai JTB, hal ini dapat dilihat hasil perhitungan rata-rata produksi ikan lemuru selama 5 tahun terakhir dibagi dengan nilai JTB maka diperoleh tingkat pemanfaatan sebesar 90% dengan menggunakan model Schaefer yang berarti status pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru di PPN Pengambengan termasuk Fully-exploited. Dari hasil analisis kekuatan diperoleh skor tertinggi dari variabel ini adalah sebesar 0,466 yaitu potensi kawasan PPN Pengambengan, kedua adalah adanya sistem pengawasan pengelolaan kegiatan perikanan, dan faktor kekuatan terkecil adalah lembaga dan organisasi yang terstruktur (0,258). Berdasarkan grafik kelemahan menunjukkan bahwa faktor yang nilainya paling tinggi adalah produksi ikan lemuru menurun dengan nilai sebesar 0,302. Tertinggi yaitu pendidikan masyarakat nelayan masih rendah sebesar 0,266. Sedangkan nilai paling kecil yaitu jumlah nelayan terus meningkat dengan nilai 0,172. Berdasarkan gambar grafik peluang nilai tertinggi didapatkan dari variabel mengembangkan program konservasi yaitu 0,471. Tertinggi kedua yaitu variabel pengolahan limbah secara terpadu yaitu 0,385. Sedangkan nilai variabel terkecil yaitu diversifikasi alat tangkap ramah lingkungan dengan nilai 0,164. Berdasarkan gambar grafik ancaman diketahui nilai tertinggi pada variabel rendahnya kepatuhan terhadap SKB dengan nilai 0,246. Tertinggi kedua yaitu pada variabel konflik dengan nelayan muncar yaitu sebesar 0,227. Nilai paling rendah pada variabel pencemaran limbah terhadap lingkungan pesisir sebesar 0,17. Hasil perhitungan faktor internal dan eksternal digunakan untuk menentukan titik koordinat strategi pengelolaan perikanan lemuru menggunakan analisa matriks grand strategi. Dengan demikian sumbu horizontal adalah X yang menjadi faktor internal dan sumbu vertikal adalah Y yang menjadi faktor eksternal. Nilai yang dihasilkan dari koordinat X adalah 1,613 – 1,191 = 0,421 sedangkan hasil dari koordinat Y adalah 1,642 – 1,055 = 0,587. Hasil yang diperoleh dari matriks grand strategi adalah bahwa pengelolaan perikanan lemuru berkelanjutan di PPN Pengambengan berada pada posisi kuadran 1 yaitu pertumbuhan agresif (Growth Oriented Strategy), sehingga strategi yang sesuai adalah dengan menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi-strategi SO yang diterapkan adalah: pemberdayaan masyarakat pesisir dengan membuat daerah konservasi seperti Marine Protected Area (MPA) dengan mengembangkan kearifan lokal masyarakat setempat, menjalin kerjasama antara stakeholder perikanan dengan pihak industri dalam mengelola limbah untuk meminimalisir pencemaran lingkungan sekitar PPN Pengambengan, memberikan pelatihan kepada masyarakat pesisir dengan membuka peluang usaha baru baik lingkup sektor budidaya ikan ataupun diluar perikanan dengan memanfaatkan potensi kawasan daerah pengambengan, memberikan sosialisasi kepada nelayan mengenai penggunaan teknologi alat tangkap tepat guna
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/380/051606496 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 22 Aug 2016 14:27 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 12:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135077 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI_MUSAROPAH_125080201111037_PSP.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |