AjengWahyuPransiska (2016) Komposisi Spesies Ikan Hasil Tangkapan Jaring Insang Dasar (Bottom Gill Net) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Prigi, Kabupaten Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Berdasarkan PERMEN-KP No.08 tahun 2008 tentang Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Jaring Insang (Gill net) di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, bahwa jaring insang (gill net) ialah jenis alat penangkapan ikan yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah yang dioperasikan di permukaan, pertengahan dan dasar secara menetap, hanyut dan melingkar dengan tujuan menangkap ikan pelagis dan demersal. Menurut Lelono (2008), perikanan di Jawa Timur umumnya bersifat multigear dan multispesies. Dengan kondisi perikanan yang bersifat multigear dan multispesies, maka terdapat banyak data yang diperoleh untuk mengetahui kondisi perikanan di perairan tersebut. Jaring insang termasuk jaring insang dasar merupakan salah satu alat tangkap yang mampu menangkap ikan yang beragam (multispesies) sehingga banyak spesies ikan yang tertangkap (Apriani, 2013). Salah satu wilayah pengoperasian jaring insang dasar di Jawa Timur ialah di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, kabupaten Trenggalek. Sampai saat ini informasi atau data terkait hasil tangkapan masih terbatas, salah satunya data mengenai komposisi hasil tangkapan. Oleh karena itu perlu adanya penelitian terkait komposisi hasil tangkapan pada salah satu alat tangkap jaring insang dasar. Dengan adanya data tersebut diharapkan dapat memberikan informasi terkait jenis ikan yang diperoleh nelayan dan dapat dijadikan dasar untuk mengetahui kondisi perikanan di suatu perairan. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif survey dan statistik. Pengambilan data primer dilakukan dengan partisipasi aktif dengan melakukan pengamatan langsung pada saat nelayan melakukan pendaratan ikan, dan mengikuti operasi penangkapan sebanyak 1 kali, sedangkan data sekunder diperoleh dari jurnal, buku, Laporan Statistik PPN Prigi. Analisis data menggunakan perhitungan komposisi berat hasil tangkapan, analisis ragam (ANOVA) dan analisis hierarchical cluster. Hasil dari penelitian ini ialah spesies penyusun hasil tangkapan jarring insang terdiri dari 35 spesies 19 pesies ikan demersal, 14 spesies pelagis dan 2 jenis crustasea). Hasil dendogram kekerabatan spesies berdasarkan karakteristik morfologinya terdapat 4 kelompok atau cluster. Beberapa spesies dengan kekerabatan yang paling dekat, ialah rajungan dengan kepiting, selar bentong dengan selar tengkek, sedangkan yang paling jauh dari spesies yang lain ialah ikan layur, rajungan dan kepiting. Rata-rata berat hasil tangkapan antar spesies terdapat perbedaan yang nyata, dengan rata-rata berat spesies yang tertinggi ialah ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) sebesar 14,6 %, kemudian disusul dengan ikan petek gong (Gazza minuta) sebesar 13,8%, sedangkan yang paling rendah ialah ikan sebelah (Psettodes erumei), ikan lemuru (Sardinella lemuru), dan ikan kerapu (Epinephelus bleekeri) sebesar 0,2%. Dari analisis ragam jumlah spesies dan total berat hasil tangkapan antar kapal menunjukkan bahwa terdapat beda nyata dengan nilai signifikansi < 0,05.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/351/051606467 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 09 Aug 2016 10:04 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 11:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135044 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |