Penggunaan Minyak Cengkeh Sebagai Bahan Anestesi Terhadap Kelulushidupan Benih Ikan Bawal Tawar (Collossoma Macropomum) Ukuran 5-7CM Selama Transportasi

MochammadAnasRifa`i (2016) Penggunaan Minyak Cengkeh Sebagai Bahan Anestesi Terhadap Kelulushidupan Benih Ikan Bawal Tawar (Collossoma Macropomum) Ukuran 5-7CM Selama Transportasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum cuvier), merupakan ikan introduksi yang berasal dari wilayah Amazon negara bagian Amerika Serikat. Di Negara asalnya ikan ini telah dibudidayakan secara luas karena mempunyai keunggulan seperti nafsu makan yang baik dan relatif tahan terhadap pernyakit. Keunggulan yang lain, merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi baik sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias. Prospek pemasaran ikan bawal air tawar hidup cukup cerah. Kendala yang umum dihadapi dalam pemasaran ikan hidup terutama adalah jarak tempuh yang cukup jauh untuk mentransportasikan ikan, sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk dapat mempertahankan agar ikan tetap dalam keadaan hidup sampai di tempat tujuan. Untuk menekan aktivitas respirasi dan metabolisme ikan ada dua cara yang digunakan, yaitu dengan suhu rendah dan menggunakan bahan anestesi. Anestesi bertujuan untuk memperpanjang waktu transportasi dengan menekan metabolisme dan aktivitas. Belakangan ini penggunaan bahan anestesi beralih ke bahan anestesi alami, salah satunya yaitu tanaman cengkeh. Cengkeh mengandung minyak atsiri dan eugenol yang berfungsi sebagai anestetik dan antimikrobial, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan anestesi untuk ikan. Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun Percobaan Budidaya Ikan Air Tawar Sumber Pasir pada bulan Oktober 2015. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh larutan minyak cengkeh untuk anestesi benih ikan bawal tawar serta mengetahui dosis yang tepat untuk digunakan sebagai anestesi benih ikan bawal tawar. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 1 kontrol sebanyak 3 kali ulangan. Adapun 4 perlakuan tersebut adalah dengan dosis A : 0,010 ml/l; B : 0,015 ml/l; C : 0,020 ml/l; dan D : 0,010 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis larutan minyak cengkeh untuk kelulushidupan benih ikan bawal tawar terbaik berada pada 0,020 ml/l. Sementara dosis yang membuat ikan paling cepat mulai pingsan sebesar 0,025 ml/l dan dosis yang membuat ikan paling lama pingsan sebesar 0,025 ml/l. Semakin tinggi dosis larutan minyak cengkeh, maka ikan tersebut akan semakin cepat pingsan karena insang ikan menerima konsentrasi larutan yang pekat. Adapun parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air sebelum perlakuan dengan nilai suhu 27 - 280C, nilai pH 7,8 - 8 dan nilai oksigen terlarut berkisar antara 4,3 – 4,7 ppm. Setelah perlakuan didapatkan nilai suhu 26 - 300C, nilai pH 8,2 – 8,4 dan nilai oksigen terlarut berkisar antara 3,6 – 4,2 ppm. Pemberian larutan minyak cengkeh, berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan benih ikan bawal tawar. Konsentrasi terbaik pada penelitian ini ditunjukkan pada perlakuan C dengan dosis 0,020 ml/l dengan waktu mulai pingsan 21 menit dan lama waktu ikan pingsan selama 472,8 menit dengan kelulushidupan 78,3%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/342/051606384
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 03 Aug 2016 14:39
Last Modified: 20 Oct 2021 10:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135034
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item