Anita, AdindaPutri (2016) Uji Toksisitas Akut (LC50-96 Jam) Dari Limbah Cair Industri Tekstil Batik Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn) Pada Bak-Bak Percobaan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kegiatan industri merupakan salah satu praktek kegiatan pembangunan ekonomi yang kian tumbuh pesat dan mampu memberikan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak negatifnya yaitu peningkatan waste dan effluent yang potensial menjadi bahan pencemaran lingkungan. Industri tekstil batik merupakan contoh industri yang berkembang saat ini. Seiring dengan berkembangnya industri batik, meningkat pula volume limbah cair yang dihasilkannya. Umumnya, limbah cair industri tekstil memiliki kandungan BOD, COD, TSS, fenol, krom, minyak dan lemak yang cukup tinggi. Semakin banyak zat pencemar yang terdapat di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut di dalam air yang juga akan menyebabkan terjadinya kematian organisme perairan. Oleh karenanya, perlu dilakukan penelitian uji toksisitas dengan tujuan untuk mengetahui efek negatif suatu zat terhadap biota uji. Hasil uji ini adalah LC50 yaitu nilai konsentrasi pemaparan zat toksik yang menyebabkan 50% biota uji mati. Tujuan dari penelitian skripsi ini yaitu untuk mengetahui nilai Lethal Concentration (LC50-96 jam) dari limbah cair industri tekstil batik terhadap ikan mas (Cyprinus carpio Linn) dan untuk mengetahui pengaruh masukan limbah cair dari industri tekstil batik terhadap perubahan histopatologi insang ikan mas serta pengaruhnya terhadap kualitas air (suhu, pH, dan DO). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Februari 2016 di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu suatu metode penelitian yang menggunakan perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian disertai dengan adanya kontrol. Selain itu, data pendukung yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Ikan mas yang digunakan dalam penelitian berupa benih yang berukuran 3 – 5 cm. Ikan mas ini dipilih sebagai organisme uji karena dapat menunjukkan reaksi terhadap perubahan fisik air maupun terhadap senyawa pencemar terlarut dalam batas konsentrasi tertentu. Ikan ini juga terbilang sangat peka terhadap perubahan lingkungan perairan sehingga dapat digunakan sebagai hewan uji dalam uji toksisitas akut. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap uji, yaitu uji pendahuluan (Range Finding Test) dan uji sesungguhnya (Definitive Test). Masing-masing pengujian dilakukan selama 96 jam. Dalam percobaan ini diberikan 5 perlakuan, yaitu 4 wadah dengan konsentrasi paparan limbah yang berbeda dan 1 wadah sebagai kontrol, dengan 2 kali ulangan pada uji pendahuluan dan 3 kali ulangan pada uji sesungguhnya. Konsentrasi limbah yang digunakan pada uji sesungguhnya yaitu 0 ml/l, 2,7 ml/l, 4,8 ml/l, 8,4 ml/l dan 15 ml/l. Data yang diperoleh selanjutnya dihitung melalui metode analisis probit untuk mendapatkan nilai LC50-96jam. Berdasarkan data hasil uji sesungguhnya, diperoleh jumlah mortalitas ikan yang berbeda-beda untuk setiap konsentrasi. Hasil perhitungan nilai LC50-96 jam yang diperoleh melalui analisis probit yaitu sebesar 3,34 ml/l. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian masukan limbah dengan nilai konsentrasi vi tersebut, dapat menyebabkan kematian hewan uji hingga 50% dalam rentang waktu pemaparan 96 jam. Semakin banyak konsentrasi limbah batik yang diberikan, maka semakin tinggi pula nilai persentase mortalitas hewan uji. Ikan yang mati akibat pemaparan limbah cair industri tekstil batik juga mengalami kerusakan serius pada bagian insangnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis histopatologi, bahwa insang ikan mas (Cyprinus carpio Linn) pada konsentrasi 2,7 ml/l dan 4,8 ml/l menunjukkan terjadinya gejala hemorage, pembendungan lamela primer dan edema. Sedangkan pada konsentrasi 8,4 ml/l dan 15 ml/l menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan jaringan insang yang cukup parah, yaitu ditandai dengan terjadinya gejala terjadinya fusi hingga nekrosis. Kerusakan yang parah pada insang menyebabkan insang kehilangan fungsinya sehingga beresiko pada kematian. Pada uji toksisitas ini, parameter kualitas air yang diukur yaitu suhu, pH dan DO. Pengukuran kualitas air ini dilakukan setiap 8 jam sekali untuk mengetahui pengaruh masukan limbah cair tekstil batik ke dalam media percobaan selama penelitian berlangsung. Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan hasil nilai rata-rata suhu berkisar antara 22,90C – 29,80C, nilai rata-rata pH berkisar antara 7,18 – 8,50 dan nilai rata-rata DO yaitu berkisar antara 5,12 mg/l – 6,42 mg/l. Walaupun hasil pengukuran kualitas air yang didapatkan cenderung berfluktuatif, namun masih berada pada kisaran normal bagi kehidupan ikan mas sehingga tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa nilai LC50-96jam yang didapatkan dari hasil pemaparan limbah cair industri tekstil batik terhadap ikan mas (Cyprinus carpio Linn) yaitu sebesar 3,34 ml/l. Semakin tinggi konsentrasi limbah cair batik yang diberikan, maka semakin tinggi pula jumlah kematian pada ikan mas. Hasil analisis histopatologi insang ikan mas (Cyprinus carpio Linn) juga menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi limbah cair batik yang diberikan, maka gejala kerusakan jaringan yang ditemui juga semakin kompleks. Akibatnya, insang mengalami kerusakan yang parah dan kehilangan fungsi normalnya sehingga akan berdampak pada kematian. Hasil pengukuran kualitas air menunjukkan bahwa kondisi kualitas air pada bak-bak percobaan masih berada dalam batas normal dan mampu mendukung kehidupan ikan mas secara umum. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa dalam hal ini, kualitas air bukan penyebab utama kematian ikan mas. Saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukannya penyuluhan dan dukungan oleh Pemerintah maupun pihak akademisi untuk membuka wawasan bagi masyarakat pengrajin tekstil batik agar mampu meminimalisir pembuangan bahan beracun berbahaya bagi perairan, mengingat bahwa telah banyak ditemukan inovasi-inovasi pengelolaan limbah cair batik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai dampak pembuangan limbah cair batik ini terhadap organisme yang lainnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/185/051604756 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 30 Jun 2016 09:48 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 00:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134856 |
Preview |
Text
BAB_4.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER_+_DAFTAR_ISI.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_5.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_2.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |