Histologi Lambung dan Otak Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn) pada Uji Toksisitas Pestisida Golongan Organofosfat

Dinata, AliHarja (2016) Histologi Lambung dan Otak Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn) pada Uji Toksisitas Pestisida Golongan Organofosfat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio Linn) merupakan ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis penting, sehingga ikan ini banyak dibudidayakan serta dapat dipelihara dalam kolam-kolam tertentu dan di sawah bersama-sama dengan tanaman padi. Kelangsungan hidup ikan sangat tergantung dari kondisi perairan habitatnya. Adanya hama pengganggu tanaman yang dapat mengakibatkan menurunnya produksi pertanian atau bahkan terjadinya gagal panen, muncul berbagai upaya untuk meningkatkan produksi salah satunya dengan menggunakan pestisida. Salah satu jenis pestisida yang banyak digunakan di Indonesia adalah pestisida golongan organofosfat yang termasuk dalam jenis insektisida. Mengingat besarnya dampak pencemaran yang diakibatkan oleh sisa pestisida tersebut dalam perairan, maka penggunaan pestisida hendaknya dilakukan secara bijaksana. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai pengamatan histopatologi organ lambung dan otak ikan mas yang dapat dijadikan sumber informasi bagaimana kondisi perairan yang tercemar oleh pestisida tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histologi lambung dan otak ikan mas (Cyprinus carpio Linn) yang terpapar pestisida golongan organofosfat yang berbahan aktif poksim pada uji toksisitas dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015–Januari 2016 di Laboratorium Workshop, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang dan di Laboratorium Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang dilakukan dengan 3 kali pengulangan dan menggunakan teknik analisis data dengan cara deskriptif. Sampel histologi lambung dan otak diperoleh dari ikan mas yang terpapar pestisida pada bak-bak percobaan. Konsentrasi yang digunakan yaitu 0 ppm sebagai kontrol / pembanding; 1,35 ppm; 1,8 ppm; 2,4 ppm; 3,2 ppm; 4,2 ppm; 6,5 ppm; dan 8,7 ppm. Ikan sampel yang baru mati dari masing-masing konsentrasi diangkat dan diambil organ lambung dan otaknya untuk pembuatan preparat histologi dengan metode pewarnaan Hematoksilin-Eosin dan menggunakan mikroskop Dot Slide. Analisis histopatologi lambung dan otak ikan mas dilakukan dengan bantuan aplikasi OlyVIA dan untuk menghitung persentase kerusakan jaringan dilakukan dengan bantuan aplikasi CorelDRAW. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, pada lambung ikan mas dengan konsentrasi pestisida 0 ppm (kontrol) tidak terjadi kerusakan jaringan lambung sama sekali atau masih dalam keadaan normal. Jaringan lambung ikan mas dengan konsentrasi pestisida 1,35 ppm terjadi kerusakan edema yang tergolong dalam tingkat kerusakan ringan dengan persentase sebesar 10,65 %. Jaringan lambung ikan mas dengan konsentrasi pestisida 1,8 ppm terjadi kerusakan edema, atrofi, dan vakuolisasi yang tergolong dalam tingkat kerusakan ringan dengan persentase sebesar 15,06 %. Jaringan lambung ikan mas dengan konsentrasi pestisida 2,4 ppm terjadi kerusakan edema, hemoragi, atrofi, dan vakuolisasi yang tergolong dalam tingkat kerusakan ringan dengan persentase vi sebesar 20,05 %. Jaringan lambung ikan mas dengan konsentrasi pestisida 3,2 ppm terjadi kerusakan edema, hemoragi, atrofi, nekrosis, dan vakuolisasi yang tergolong dalam tingkat kerusakan ringan dengan persentase sebesar 28,18 %. Jaringan lambung ikan mas dengan konsentrasi pestisida 4,2 ppm terjadi kerusakan edema, hemoragi, atrofi, nekrosis, vakuolisasi dan lisis yang tergolong dalam tingkat kerusakan sedang dengan persentase sebesar 40,54 %. Jaringan lambung ikan mas dengan konsentrasi pestisida 6,5 ppm terjadi kerusakan edema, hiperplasia, atrofi, nekrosis, vakuolisasi, dan lisis yang tergolong dalam tingkat kerusakan sedang dengan persentase sebesar 61,09 %. Jaringan lambung ikan mas dengan konsentrasi pestisida 8,7 ppm terjadi kerusakan edema, hiperplasia, atrofi, nekrosis, vakuolisasi, dan lisis yang tergolong dalam tingkat kerusakan sedang dengan persentase sebesar 71,4 %. Selanjutnya hasil yang diperoleh pada jaringan otak ikan mas dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol) tidak terjadi kerusakan sama sekali atau masih dalam keadaan normal. Jaringan otak ikan mas dengan konsentrasi pestisida 1,35 ppm terjadi kerusakan edema yang tergolong dalam tingkat kerusakan ringan yaitu sebesar 9,87 %. Jaringan otak ikan mas dengan konsentrasi 1,8 ppm terjadi kerusakan edema dan hemoragi yang tergolong dalam tingkat kerusakan ringan yaitu sebesar 14,13 %. Jaringan otak ikan mas dengan konsentrasi pestisida 2,4 ppm terjadi kerusakan edema dan hemoragi yang tergolong dalam tingkat kerusakan ringan yaitu sebesar 18,53 %. Jaringan otak ikan mas dengan konsentrasi pestisida 3,2 ppm terjadi kerusakan edema, hemoragi dan nekrosis yang tergolong dalam tingkat kerusakan ringan yaitu sebesar 24,93 %. Jaringan otak ikan mas dengan konsentrasi pestisida 4,2 ppm terjadi kerusakan edema, hemoragi dan nekrosis yang tergolong dalam tingkat kerusakan sedang yaitu sebesar 36,8 %. Jaringan otak ikan mas dengan konsentrasi pestisida 6,5 ppm terjadi kerusakan edema, hemoragi dan nekrosis yang tergolong dalam tingkat kerusakan sedang yaitu sebesar 59,87 %. Jaringan otak ikan mas dengan konsentrasi pestisida 8,7 ppm terjadi kerusakan edema, hemoragi dan nekrosis yang tergolong dalam tingkat kerusakan berat yaitu sebesar 70,13 %. Selanjutnya hasil pengukuran parameter kualitas air didapat nilai suhu berkisar antara 24–25,7 oC, nilai pH berkisar antara 7–8, dan nilai DO berkisar antara 6–8,2 ppm yang menunjukkan nilai parameter kualitas air yang diukur tersebut masih dalam kisaran yang sesuai untuk kehidupan ikan mas. Perlu dilakukannya pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan pestisida golongan organofosfat dalam batas yang dianjurkan tersebut agar tidak mencemari lingkungan perairan dan membahayakan kehidupan organisme perairan maupun organisme non–target serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai gambaran darah maupun pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio Linn) yang terpapar pestisida golongan organofosfat yang berbahan aktif poksim.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/138/051604465
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 11 May 2016 09:37
Last Modified: 19 Oct 2021 23:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134804
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI-ALI_HARJA_DINATA-125080101111015-MSP.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI-ALI_HARJA_DINATA-125080101111015-MSP.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item